공유

Bab 259

작가: Vannisa
Suara pria itu yang rendah dan serak, terdengar dari seberang telepon. Dia ternyata tidak menyangkalnya. Jilly agak terkejut. Dia melirik kontrak yang disimpan asistennya di dalam tas, sudut bibirnya terangkat dan sengaja menggoda, "Kelihatannya gosip itu bukan omong kosong ya."

Owen tidak punya tenaga untuk berdebat dengannya. Seluruh tubuhnya masih berbau alkohol akibat mabuk semalam. Dia mengusap rambutnya dengan lelah, lalu melihat kembali pada tampilan nomor penelepon dan bertanya dengan hati-hati, "Maggie ... dia ada di sebelahmu?"

Jilly langsung menyodorkan ponsel itu pada Maggie dan berkata dengan suara kencang, "Dia dengar kok. Kalau ada yang mau dibicarakan, bilang langsung."

"Maggie ...."

Kata-kata Owen tiba-tiba tersangkut di tenggorokannya. "Nggak ada apa-apa. Aku mungkin akan ambil cuti sebentar, untuk syuting program itu. Bagian kredit kamu pegang dulu seperti sebelumnya. Kalau ada masalah yang susah ditangani, kamu tetap bisa datang ke aku."

Dari seberang sana tidak ter
이 책을.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • Pernikahan Dadakan: Gadis Bisu Pemenang Hati Presdir   Bab 266

    Ekspresi Maggie langsung berubah. Sebuah emosi kompleks meliputi hatinya dan sulit diusir."Jangan terlalu mengkhawatirkan sesuatu, pelan-pelan saja pulihkan tubuhmu." Romi mendorong dua lembar resep dengan tulisan rapi ke hadapan Maggie, lalu berkata dengan makna mendalam, "Ada seseorang yang bahkan lebih memperhatikan kesehatanmu daripada dirimu sendiri."Maggie menangkap maksud tersiratnya. Dia perlahan menunduk, menekan dua lembar kertas yang tintanya belum kering itu."Baiklah. Penyakit juga sudah diperiksa, aku nggak akan memaksa kalian makan di sini." Romi melambaikan tangan. "Resepnya serahkan ke Sarah yang berada di bawah. Dia akan membantu kalian meracik obatnya."Easton mengangguk dan mengucapkan terima kasih kepada kakek itu dengan sungguh-sungguh."Sudahlah. Demi memintaku kembali ke ibu kota, kamu sudah menghabiskan banyak tenaga dan usaha. Aku nggak akan melupakan semua itu." Romi tampaknya benar-benar lelah. Setelah menyesap sedikit teh panas, dia melangkah ke kursi rot

  • Pernikahan Dadakan: Gadis Bisu Pemenang Hati Presdir   Bab 265

    "Ada masalah serius?" Easton segera menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Romy jarang sekali menunjukkan raut sesulit itu. Dia sangat terkenal di Kota Jostam, ahli dalam pengobatan tubuh, akupunktur, dan pemeriksaan nadi.Biasanya jika ada pasien datang, dia akan mengamati wajah dan lapisan lidahnya lebih dulu, lalu memeriksa nadi dan meresepkan obat. Dia tidak pernah terlihat segelisah hari ini."Nadinya bukan hanya tipis dan dalam," ujar Romy perlahan, "Aku bahkan meraba adanya nadi tajam. Biasanya hanya muncul pada seseorang yang baru saja mengalami trauma besar, seperti kehilangan orang terdekat.""Nadinya tipis dan tegang, seperti menyentuh ujung pisau. Pada posisi nadi kanan bagian atas juga tampak gelombang kesedihan yang sangat dalam. Itu berarti, di lubuk hatinya menyimpan rasa sakit, duka, dan kesedihan yang tidak bisa tersalurkan."Romy meletakkan kuasnya, menatap Maggie dengan penuh makna. "Penyakitmu ... bukan sesuatu yang bisa kuobati."Ucapan seperti itu keluar dari se

  • Pernikahan Dadakan: Gadis Bisu Pemenang Hati Presdir   Bab 264

    Easton mengetuk pintu. Dari dalam terdengar suara lantang dan penuh tenaga, "Masuk saja."Meski tidak ingin, Maggie tidak punya kekuatan untuk menolak. Easton menggenggam pergelangan tangannya dan mendorong pintu masuk.Begitu melangkah masuk, pemandangan ruangan itu langsung menarik perhatian. Alih-alih sebuah ruang kerja, tempat itu lebih mirip ruang praktik pengobatan. Rak besar memenuhi dinding, penuh dengan buku-buku klasik tentang ilmu pengobatan tradisional. Dindingnya ditempeli diagram titik akupunktur, dan di atas meja terdapat banyak lembar resep yang sudah ditulis.Sebuah jendela besar dari lantai hingga langit-langit menghadap langsung ke pintu utama rumah.Pria tua itu berambut putih seluruhnya, tetapi tampak bersemangat. Pendengarannya tajam dan penglihatannya jernih. Dia menatap Easton dengan wajah sebal."Kalau bukan karena kamu memaksa aku pulang, aku nggak akan sibuk seperti ini. Entah bocor dari mana, semua orang datang bawa hadiah, minta diperiksa nadi, minta obat .

  • Pernikahan Dadakan: Gadis Bisu Pemenang Hati Presdir   Bab 263

    Maggie terpaku di tempat. Dia membuka mulut tetapi tidak mampu mengeluarkan suara apa pun.Easton menyadari emosinya barusan lepas kendali. Dia menarik napas panjang. Air hujan mengalir dari bahunya dan membasahi pakaiannya. Payung di tangannya condong ke arah Maggie.Easton memayunginya dan keduanya berjalan di bawah hujan deras itu. Di dalam halaman rumah tua itu tumbuh berbagai jenis tanaman obat, sehingga mengeluarkan aroma herbal yang lembut dan menenangkan.Di bawah atap rumah terdapat sebuah keranjang besar berisi obat-obatan kering yang sebagian sudah terkena hujan. Easton menutup payung dan meletakkannya bersandar ke dinding, ujung payung masih meneteskan air.Maggie ragu beberapa detik, lalu menghampiri keranjang itu. Dia memisahkan bagian yang basah, kemudian mengangkat keranjang itu ke sisi dinding yang lebih terlindung agar sisa obat kering tidak ikut basah.Easton berdiri di bawah atap dengan satu tangan yang dimasukkan ke saku. Dia memperhatikan gerak-gerik Maggie dengan

  • Pernikahan Dadakan: Gadis Bisu Pemenang Hati Presdir   Bab 262

    Apakah itu tabib ahli kandungan yang pernah disebut Hana saat tahun baru?Akan tetapi, kalau tidak bisa punya anak, kenapa semuanya malah dianggap sebagai kesalahannya?"Kamu nurut dan kerja sama, ya." Easton menghela napas, lalu kembali mengulurkan tangan hendak menyentuh ujung jarinya.Namun dalam sekejap, Maggie tersentak mundur. Kata-kata Easton membuatnya mual. Jika dia menurut, apakah itu berarti dia harus memenuhi harapan para tetua Keluarga Devantara? Melahirkan anak, memberikan penerus untuk Keluarga Devantara?[ Aku kerja sama? Dari kita berdua, sebenarnya siapa yang punya masalah? Yang seharusnya diperiksa bukan aku. ]Maggie menatapnya dengan keras kepala sambil berbahasa isyarat.Ekspresi Easton berubah. Tatapannya perlahan berubah dari bingung, menjadi semakin jelas, gelap, dan tidak mudah ditebak. Dia tertawa sinis. Dia paham apa maksud Maggie."Maggie, kesabaranku nggak banyak untuk terus menahan diri." Easton menatapnya dingin. Dia tidak mengerti kenapa Maggie masih ti

  • Pernikahan Dadakan: Gadis Bisu Pemenang Hati Presdir   Bab 261

    [ Kamu mungkin salah orang. ]Maggie memberi isyarat dengan bahasa isyarat. Wajahnya tampak tenang, tetapi hatinya mulai gelisah.Manajer Jilly adalah orang lama di dunia hiburan, sudah terlatih memiliki hati sekeras baja. Namun saat melihat gadis lembut dan tenang di depannya menggunakan bahasa isyarat, dia tetap merasa sedikit menyayangkannya. Wajahnya secantik itu, tapi ternyata bisu ....Ekspresinya rumit, tetapi hanya sesaat. Dia segera menyembunyikan perasaannya dan mengganti dengan senyuman profesional yang sopan. "Mungkin benar aku salah orang. Kamu cantik sekali, nggak kalah dari artis mana pun yang pernah kutemui. Mungkin memang muka wanita cantik sering mirip."Jilly menjawab dengan kurang rela, tetapi tetap menurut dan mengikuti manajernya masuk ke dalam mobil.Maggie berdiri di tempat dengan angin yang berembus menyibak rambutnya. Dia melihat mobil itu perlahan menghilang di tikungan. Wajahnya yang manis dan menggoda perlahan menanggalkan topeng sempurna itu, bibirnya tera

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status