Share

Bab 13: Menggoda Lelaki Lain?

Penulis: Salwa Maulidya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-22 13:00:27

Wisnu membawa Jasmine ke salah satu restoran yang cukup mewah. Mereka memesan makanan dan tak lama kemudian pelayan membawa pesanan mereka.

"Kakak, kenapa membawaku ke restoran mewah seperti ini?" tanya Jasmine sambil mengunyah spageti.

Wisnu tersenyum. "Aku cuma ingin mentraktir adikku yang sudah lama aku telantarkan ini. Maaf, Jasmine. Gara-gara utangku, kamu jadi terlibat dengan rentenir," ucap Wisnu penuh rasa bersalah.

Dia mengakui, dirinya hanyalah kakak yang tidak tahu malu dan tidak bertanggung jawab.

Jasmine hanya menanggapi dengan senyuman tipis. Ia tahu seharusnya dirinya marah-marah pada Wisnu dan mencecarnya habis-habisan karena telah meninggalkan banyak hutang.

Tapi Jasmine tidak bisa. Bagaimanapun juga Wisnu adalah kakaknya. Orang yang sempat merawatnya walau tidak se jak kecil.

"Jadi, ceritakan padaku ke mana Kakak selama ini dan apa saja yang Kakak lakukan? Lalu... kenapa Kakak bisa menemukanku di cafe tadi?"

Sebenarn

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nining Mulyaningsi
kalau emang kamu gak tau jangan salahpaham dulu Reiner Jasmine bukan tipe cewek seperti itu .
goodnovel comment avatar
Icha Qazara Putri
Eit jangan marah dulu, kan sesuai kontrak jangan campuri urusan pribadi, lupa ya wkwkwk karena cemburu itu hahaaha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Aku hanya Penasaran

    Reiner tidak menghiraukan Winda lagi dan masuk ke ruangan rawat Jasmine. Meninggalkan Winda yang terlihat sedih dan terpukul.Usai menutup pintu, hal yang pertama kali Reiner lakukan ialah mengubah raut mukanya menjadi agak ramah. Dia tidak mau membawa aura negatif pada Jasmine dan anak-anaknya akibat pertemuannya dengan Winda."Siapa, Reiner? Kok lama?" Jasmine memejamkan matanya sesaat ketika Reiner mengecup puncak kepalanya."Ibunya Luna," jawab Reiner jujur. Dia sempat melihat kedua anaknya masih dikerubungi lima orang dewasa di sofa sana."Ibunya Luna kenapa bisa ke sini? Ada apa memangnya?" tanya Jasmine penasaran."Nanti aku ceritakan, ya." Reiner tak langsung menceritakannya saat itu, sebab salah satu bayinya terdengar menangis. Dan Reiner yakin, tidak lama lagi dua-duanya akan menangis bersamaan.Terlihat Kanaya membawa bayi yang menangis itu ke dekat Jasmine. Reiner perlu mengamatinya beberapa saat supaya tahu apakah bayi itu Jeanice atau Jeanette.Tapi setelah melihat sarun

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Bukan Tanggungjawab Saya!

    Jasmine yang memperhatkan pun hanya bisa memaklumi sikap suaminya tersebut. Dia lantas tersenyum pada Feli dan Kanaya yang kembali menghampirinya.Dua wanita itu kini duduk di samping kiri dan kanan Jasmine sembari mengobrol seputar persalinan Jasmine dan memberitahu mereka siapa nama kedua bayinya."Kak, boleh aku gendong?" tanya Kanaya ketika Jeanice sudah tertidur."Boleh dong."Dengan antusias Kanaya langsung mengambil alih Jeanice dari Jasmine. Begitu pun dengan Feli yang langsung menggendong Jeanette ketika sudah kenyang menyusu.Reiner yang melihat Jasmine sudah berpakaian rapi dan tertutup pun langsung keluar dari ruangan untuk mempersilahkan Evano, Noah dan Nolan untuk masuk.Sama seperti sebelumnya, Reiner menyuruh ketiga pria itu untuk membersihkan tangannya dulu sebelum mendekati si kembar.Dan ruangan itu pun mendadak ramai oleh suara mereka. Apalagi Noah dan Nolan yang ketika bicara, suaranya akan mengalahkan perempuan. Reiner jadi kesal. Bisa-bisa bayinya jadi terganggu

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Tangan Kalian harus Higienis!

    Pemandangan pertama yang Jasmine lihat ketika keluar dari kamar mandi, ialah Reiner yang tengah asyik memandangi anak-anak mereka yang tertidur pulas.Reiner duduk di antara dua box bayi, tapi tangannya tidak bisa diam. Menjawil pipi atau memainkan hidung dan bibir bayi menggunakan punggung jari telunjuknya."Jangan dimainkan terus, Reiner, nanti mereka bangun lho."Reiner tertawa kecil. "Habisnya mereka lucu, Honey. Tanganku gatal jadi tidak bisa diam.""Tapi tangan kamu bersih, kan?""Kalau masalah kebersihan aku nomor satu. Jangan meragukanku.”Ah iya, Jasmine lupa. Suaminya itu memang menjunjung tinggi kebersihan. Tidak perlu diragukan lagi kehigienisan tangannya apalagi ketika mau menyentuh bayi.Jasmine hendak naik ke atas ranjang. Reiner yang melihat dari ekor matanya langsung siga

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Ganti saja Namanya

    "Em ...." Reiner pura-pura berpikir sambil mengerutkan keningnya. "Sepertinya ayahnya yang lebih rewel. Kamu tahu? Libur empat puluh hari bukan waktu yang sebentar." Kemudian mendengus kesal.Sontak, Jasmine menyemburkan tawanya begitu memperhatikan ekspresi Reiner yang mendadak kusut.Mata Jasmine mengerling menggoda sambil menjulurkan tangannya ke belakang tengkuk Reiner, menariknya hingga Reiner menunduk, lalu menciumnya dan menggigit bibir bawah Reiner dengan gemas.Mata Reiner sempat membelalak karena ulah Jasmine yang spontan ini. Tapi begitu Reiner akan membalas pagutan Jasmine, perempuan itu lebih dulu melepaskan tautan bibir mereka."Hey!" protes Reiner tidak terima."Ingat, tidak boleh lama-lama berciuman. Nanti kamu malah kelimpungan sendiri karena waktu libur kamu baru dimulai."Arrghh! Reiner mengacak-acak rambutnya dengan kasar. Sayangnya ucapan Jasmine sangat benar. Ini baru permulaan, tapi Reiner sudah frustasi.Lagi-l

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Anaknya atau Ayahnya yang Rewel?

    Leica memaklumi. Dia lantas meminta Nicko untuk menggendong bayi kedua. Mereka pun melangkah beriringan menuju ruang rawat Jasmine.Dan Reiner tidak bisa menyembunyikan senyum lebarnya begitu bertemu dengan Jasmine. Reiner segera menghambur dan memeluk perempuan itu."Kamu masih capek, ya?" tanya Reiner yang tengah membenamkan bibir di puncak kepala Jasmine."Sekarang sudah mendingan, Reiner. Tapi aku haus," pinta Jasmine dengan wajah memelas.Reiner terkekeh saat melihat ekspresi Jasmine. Lalu bergegas mengambilkan botol minum di atas meja sofa.Sedangkan Jasmine langsung merasa tertegun sekaligus terharu begitu melihat kedua bayinya yang masih tertidur dalam gendongan mertuanya."Aku mau gendong, Ma, Pa.""Tentu. Mereka juga sepertinya rindu dengan ibunya." Nicko memindahkan bayi mungil di tangannya ke pangkuan Jasmine sebelah kanan.Dan disusul bayi dari tangan Leica menempati sisi yang lain. Sehingga kedua tangan Jasmine ki

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Reiner Versi Perempuan

    Hati Jasmine terasa menghangat saat anak yang dia nanti-nantikan selama delapan bulan lebih itu kini terpampang nyata di depan matanya. Jasmine bahkan bisa mengecupnya. Dan mendengar suara tangisannya.Tapi ada perasaan tidak rela di hati Jasmine begitu bayi pertamanya diambil lagi oleh suster untuk dibersihkan.Setelah itu Jasmine beristirahat beberapa saat selagi dokter mengecek anak kedua yang masih berlindung di dalam perutnya.Sedangkan di luar ruangan bersalin, Leica terlihat bahagia ketika mendengar suara tangisan bayi."Yang, itu pasti bayi pertama, 'kan?" tanya Leica pada Nicko dengan binar bahagia di kedua bola mata jernihnya.Tapi yang ditanya malah terdiam seperti terkesima. Alih-alih menenangkan sang istri, sejak tadi Nicko justru yang paling tidak bisa diam. Dia gelisah. Dan Leica tahu apa penyebab Nicko bersikap seperti itu.Leica menggenggam tangan suaminya dengan lembut. "Mereka baik-baik saja, Yang. Lahirannya juga normal,

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status