Share

Hadiah untuk Reiner

last update Huling Na-update: 2025-08-09 09:00:28

Wajah Jasmine mendadak berubah menegang mendengar pertanyaan Reiner. "Dia teman dekatku sejak sekolah, Reiner."

"Hanya itu?"

Jasmine mengangguk. "Rumah kami juga bersebrangan. Bisa dibilang, dia satu-satunya teman baikku. Karena saat sekolah, temanku tidak banyak. Rata-rata mereka malu berteman dengan anak sepertiku."

Reiner menghujani puncak kepala Jasmine dengan kecupan-kecupan kecil. Tangannya mengelus bahu perempuan itu.

"Apa kamu sempat menyukai dia?"

Jasmine tekejut bukan main. Tetapi pada akhirnya dia mengangguk jujur. "Tapi itu cuma masa lalu, Reiner. Kami tidak pernah punya hubungan apa-apa."

"Tapi kamu menyukai dia. Itu artinya Leo pernah ada di hati kamu." Reiner mengusap wajahnya dengan kasar. Mendadak Reiner jadi kesal sendiri, dan ingin marah-marah. "Apa sekarang karnu masih mengharapkan Leo?"

Jasmine menggeleng cepat. "Tidak, Reiner. Aku sama sekali tidak punya perasaan apa pun untuk dia sekarang."

"Iya, tapi dul

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Dia adalah Luna

    Melihat wajah memelas Nadira, Reiner akhirnya tergugah. Dengan terpaksa dia mengiakan kemauan wanita itu, karena sebelum mendapatkan keinginannya, Nadira tidak akan menyerah.Mereka turun keluar dari gedung tersebut sambil sesekali Reiner membantu Nadira agar berjalan dengan benar.Sepanjang perlajanan, Reiner tidak berbicara. Seluruh pikirannya tersita oleh Jasmine, Jasmine dan Jasmine.Reiner bahkan memacu kendaraannya sangat kencang agar dia tidak terlambat lebih lamaSesampainya di Earth Restaurant, kaki Reiner melangkah ke tempat yang tadi dikatakan Jasmine padanya.Matanya mengedar. Bibir Reiner lantas mengulas senyum tatkala mendapati sosok Jasmine dengan dress hitam yang membuat Jasmine tampak semakin cantik.Reiner lantas berjalan mendekati Jasmine, dengan Nadira masih mengikutinya di belakang."J

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Bersikeras ingin Ikut

    Sore harinya Jasmine datang ke butik milik Feli. Kakak iparnya itu sudah berpesan bahwa dia telah menyiapkan gaun untuk Jasmine. Mereka memang sempat mengobrol di telepon tadi pagi."Sini, kamu pasti akan suka dengan gaun pilihanku." Feli membawa Jasmine ke ruangan lain.Jasmine menurut. Dia mengikuti langkah Feli, dan melihat gaun hitam model off shoulder menjuntai sampai mata kaki. Lebar di bagian bawah, dan di desain khusus untuk ibu hamil."Gimana, Jasmine? Kamu suka?"Sontak, Jasmine mengangguk cepat. "Suka banget, Kak. Kak Feli memang selalu tahu apa yang cocok untukku.""Karena itu adalah tugasku." Feli terkekeh."Kak, apa menurut Kakak, Reiner akan suka dengan kejutan sederhana dariku?" Jasmine meragu."Well, sejujurnya Reiner bukan pria yang maniak dengan kejutan," ujar Feli sembari be

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Hadiah untuk Reiner

    Wajah Jasmine mendadak berubah menegang mendengar pertanyaan Reiner. "Dia teman dekatku sejak sekolah, Reiner.""Hanya itu?"Jasmine mengangguk. "Rumah kami juga bersebrangan. Bisa dibilang, dia satu-satunya teman baikku. Karena saat sekolah, temanku tidak banyak. Rata-rata mereka malu berteman dengan anak sepertiku."Reiner menghujani puncak kepala Jasmine dengan kecupan-kecupan kecil. Tangannya mengelus bahu perempuan itu."Apa kamu sempat menyukai dia?"Jasmine tekejut bukan main. Tetapi pada akhirnya dia mengangguk jujur. "Tapi itu cuma masa lalu, Reiner. Kami tidak pernah punya hubungan apa-apa.""Tapi kamu menyukai dia. Itu artinya Leo pernah ada di hati kamu." Reiner mengusap wajahnya dengan kasar. Mendadak Reiner jadi kesal sendiri, dan ingin marah-marah. "Apa sekarang karnu masih mengharapkan Leo?"Jasmine menggeleng cepat. "Tidak, Reiner. Aku sama sekali tidak punya perasaan apa pun untuk dia sekarang.""Iya, tapi dul

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Hubungan Mereka di Masa Lalu

    Perempuan itu memberanikan diri untuk membawa sebelah telapak tangannya menangkup pipi Reiner, lalu mengecup bibirnya mesra, yang membuat Reiner gugup seketika."Turunkan aku sekarang, oke?"Entah apa yang Jasmine berikan lewat bibirnya barusan, hingga Reiner akhirnya mengangguk patuh. Kemudian menurunkan Jasmine dengan hati-hati.Jasmine tersenyum, kakinya melangkah turun ke lantai bawah. Dengan Reiner di belakangnya yang berjalan tanpa membuka suara.Ya, Reiner yakin, Jasmine telah memberinya racun sampai-sampai Reiner tidak bisa membantah.Seperti biasa, Reiner membukakan pintu untuk Jasmine, lalu memasangkan seatbelt-nya. Setelah memutari bagian depan mobil, Reiner tak langsung masuk. Pemandangan restoran Italia di sebrangnya membuat Reiner tiba-tiba merasa kesal."Sialan. Apa aku harus membeli restoran itu?" gumam Reiner geram. Dia mengepalkan kedua belah telapak tangannya dengan erat.Membeli restoran tersebut bukanlah sesuatu y

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Aku tidak Yakin

    Jasmine tersenyum canggung usai mendengar pengakuan Leo. Rasanya kurang nyaman saat Leo terus membahas hal-hal yang menyerempet perasaan Leo terhadapnya.Dulu mungkin Jasmine akan senang mendengarnya. Tetapi sekarang dia tidak pantas merasa berbunga-bunga."Oh ya, aku ke sini sebenarnya mau memberimu ini." Leo meletakkan sebuah undangan tepat di hadapan Jasmine."Undangan makan malam?" Jasmine menggumamkan judul pada undangan tersebut."Iya. Malam minggu nanti ada acara di restoranku. Aku mengundang beberapa orang khusus untuk tamu VIP," ujar Leo, "kuharap kamu bisa datang. Tapi makan malamnya tetap private. Kamu boleh bawa siapa saja, dan makan malamnya tidak akan terganggu oleh siapa pun."Jasmine berpikir sejenak. Reiner pasti tidak mengizinkannya pergi apalagi ini berkaitan dengan Leo. Tapi, Jasmine juga tidak enak hati menolak undangan dari pria berkemeja kotak-kotak di hadapannya ini."Kalau aku membawa suamiku, apa tidak masalah?"

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Beruntung

    "Jangan mentang-mentang dekat ya, nanti malah setiap hari kamu datang ke sini.” Jasmine membuka penutup kotak makan milik Reiner Lalu mengeluarkan bekal miliknya yang berisi makanan serupa dengan suaminya."Ide yang bagus. Di sini juga aku bisa makan siang plus plus." Bibir Reiner mengulum senyum dengan mata mengerling menatap Jasmine."Maaf ya." Jasmine mencebikkan bibirnya. "Tidak ada plus-plus di sini, cuma makan siang saja.""Kita lihat saja nanti." Reiner mengedikkan bahunya kemudian mulai melahap makanannya. "Apa yang tadi sedang kamu bicarakan dengan mama dan papa?""Ooh itu. Papa cuma tanya gimana hubungan kita, apa selama ini baik-baik saja atau tidak?" jawab Jasmine jujur.Matanya mengamati Reiner yang tampak lahap menyantap makanannya. Bibir Jasmine mengulas senyum tipis saat makanan yang dia buatkan selalu diterima baik oleh Reiner."Terus? Kamu jawab apa?""Ya ... kujawab baik-baik saja.""Kenapa kamu tidak j

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status