Share

Dua Puluh Lima

Fajar terkejut dengan orang yang duduk di depannya. Namun, secepatnya dia kembali memasang raut datar. Laki -laki itu, adalah ayahnya Raya. Dia terlihat biasa saja, tidak kaget dengan kemunculan Fajar. Atau dari awal dia sudah tau kalau Fajar yang akan bekerja dengannya.

Ayah Raya mendorong kursi rodanya. Ada yang berbeda, laki-laki itu terlihat Ramah sekarang. Wajahnya dihiasi senyuman. Tak ada kesan jahat sama sekali, orang ini lah yang membuat ibunya meninggalkan ayahnya. Namun, entah di mana keberadaan wanita yang melahirkannya itu sekarang.

Fajar menguasai dirinya, dia harus melupakan masa lalu sejenak, menjaga keprofesionalannya dalam menjalankan tugas. Pantang bagi seorang pengawal menampakkan berbagai macam bentuk emosi di wajahnya.

"Kita bertemu lagi," katanya tenang. Fajar hanya mengangguk, menunjukkan sikap perofesionalnya. Bagaimana pun, laki-laki ini akan menjadi tuannya selama setahun kedepan.

"Bagaimana kabarmu?"

"Saya baik, Pak," jawab Fajar datar. Dia sangat baik se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status