Accueil / Fantasi / Pernikahan Raja Vampire (Indonesia) / Bab 4 Pria Keren dan Tempat Aneh

Share

Bab 4 Pria Keren dan Tempat Aneh

Auteur: Anita An
last update Dernière mise à jour: 2020-08-03 20:51:52

Perbincangan itu terdengar sangat menakutkan, dan aku pun berpikir keperawananku tak akan lama lagi akan di renggut di apartemen ini. Aku semakin sangat sedih, dan tidak tahu harus bagaimana. Tapi terus saja pria ini mengulurkan tangannya padaku, entah apa maksudnya tetapi ia tidak pernah menarik tangannya kembali.

“Aku...aku harus bagaimana? Ikut dengannya atau aku akan mati bersama mereka?” ucapku berpikir. Aku benar- benar terjebak. Di sini ada vampir dan di luar ada pria mesum. Aku pun mengepalkan tanganku dan menggapai tangan pria itu. Aku segera berdiri dengan bantuannya. Pria itu tersenyum, dan ia tak bicara sepatah kata pun padaku. Tidak disangka olehku, pria ini memeluk erat diriku. Aku tak bisa bergerak dalam pelukannya, pelukannya sangat kuat padaku. Bergerak saja, aku tidak bisa. Ia seperti tidak akan melepaskan diriku. Dalam pelukan erat ini, aku sendiri pun dapat merasakan detak jantungku yang semakin cepat, karena diriku semakin takut dan panik.

Tetapi semakin lama dalam pelukannya, perasaanku mulai tenang hingga aku bisa bernapas dengan legah. Aku merasakan kehangatan dalam dirinya, dan merasakan dia bukanlah pria yang jahat. Tetapi sesuatu yang tidak terduga terjadi lagi padaku. Pria ini menutupi kedua mataku dengan satu tangannya, hingga aku hanya bisa melihat kegelapan. Aku tidak tahu apa yang terjadi setelah ini. Benar- benar gelap dan hening, tetapi aku tidak pernah mendengar suara keamanan yang bejat itu bahkan suara pintu lift terbuka.

Tidak lama kemudian, aku merasakan tangan pria ini tidak lagi menutupi mataku. Aku pun membuka mataku perlahan-lahan. Cahaya putih segera mengisi penglihatanku. Aku melihat sesuatu yang berbeda, dan tidak lagi berada di lift. Aku berada di sebuah taman belakang yang luas. Tetapi taman ini sungguh mengerikan. Taman ini tidaklah ditumbuhi oleh bunga- bunga melainkan tanaman yang mati dan ini seperti pemakaman. Tetapi aku melihat jauh tempat ini, tak jauh dari sini pepohonan tumbuh dengan subur. Mungkin itu adalah hutan belantara, karna aku melihat pepohonan yang tumbuh menjulang tinggi ke langit dan semak belukar yang menghiasi di bawahnya sudah dapat menebaknya. Hutan itu mengerikan, sungguh gelap dan tidak satupun cahaya bulan dapat menembusnya. Menerangi bagian bawah pepohonan itu.

Angin berhembus di belakangku hingga membuat bulu kuduk berdiri, aku merasa ada seseorang di belakang dan tidak hanya angin yang berhembus. Aku pun segera menoleh ke belakang dan terkejut melihat seorang pria berpakaian kerajaan telah berdiri tepat di depanku.

Aku mengambil langkah mundur, dan ingin mengambil langkah seribu tetapi setelah aku melihat matanya. Aku tidak bisa lari begitu saja. Aku melihat matanya hitam semerah darah, dan aku yakin itu bukanlah manusia biasa.

Ia pun berucap padaku, “Aku telah menyelamatkan kamu, maka tinggallah di sini untukku!”.

Mendengar ucapan permintaan darinya itu, aku terkejut. Aku merasa tidak mungkin untuk tinggal bersamanya disini, aku harus menemui ibuku dan mengatakan sesuatu yang kudengar padanya. Aku ingin tahu apa pendapat ibuku soal yang aku dengar ini.

“A-apa? Itu tidak mungkin, aku tidak bisa tinggal disini. Aku harus menemui ibuku, aku harus menyelesaikan masalahku dengannya” jawabku menolak permintaannya.

“Hah, manusia ya! Manusia itu memang keras kepala, kalau begitu aku juga tidak akan bisa mengantarmu pulang. Kamu pulang saja sendiri!” jawabnya menyudahi perbincangan ini.

Pria itu pun pergi meninggalkanku, ia memasuki rumah besar yang bisa disebut sebagai istana. Aku pun terdiam mendengar jawabannya, aku pikir dia akan marah padaku tapi ternyata dia hanya tidak akan mengantarku pulang.

“Ya, ya baiklah. Aku bisa pulang sendiri tanpamu!” ucapku kesal padanya.

Aku pun segera mengeluarkan ponselku, dan mencari jalan pulang dengan bantuan maps. Tetapi Maps lokasiku saat ini tidak terbaca di Maps, sementara lokasi tujuanku pergi terbaca di Maps. Ini sungguh aneh, aku pun tidak tahu berada di mana. Ini seperti di tempat terasing.

Aku pun bergegas masuk ke rumah besar ini, dan mencari pria yang membawaku kemari. Menginjakkan kaki pertama kali di rumah orang lain. Begitu masuk ke rumah ini, rumah ini jelas sangat lah luas. Rumah ini juga memiliki barang koleksi klasik kerajaan. Semuanya terukir dengan indah, tertata rapi dan tak berdebu sedikit pun. Aku terus berjalan, tetapi di setiap langkahku aku selalu saja merasakan aura yang aneh. Aura kegelapan yang mengerikan. Setiap langkah aku selalu berpaling ke belakang hanya untuk memastikan aku akan baik- baik saja.

Tiba- tiba aku melihat seorang gadis dengan gaun yang indah menuruni tangga, ia tersenyum dan menyapa diriku.

“Hai! Apakah kamu tamu itu? Wah, selamat datang di rumahku ya! Siapa namamu nona?” sapanya padaku sembari tersenyum manis.

“Namaku? Namaku An. Siapa namamu? Kamu juga cantik, aku merasa bertemu dengan seorang putri”

“Ya begitulah. Namaku Putri Aresha, kamu boleh memanggilku Aresha saja. Apakah kamu tadi bertemu dengan Akira?”

“Akira? Siapa dia?”

“Oh, jadi dia belum memperkenalkan dirimu padanya ya? Dia itu seorang pria yang baik dan dia lah yang memimpin tempat ini.”

“Oh begitu ya? Ya sepertinya aku juga harus mencarinya. Apa kamu tahu dia dimana? Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padanya”

“Benarkah? Kamu ingin bertanya apa padanya?”

“Ya tentu, aku hanya bertanya hal mudah saja. Oya, apa kamu tahu ini itu dimana? Aku melihat ponselku, Maps lokasiku saat ini tidak terbaca!”

“Oh ya ampun! Itu memang benar, ya itu karena tempat ini... ah bagaimana menjelaskannya ya? Kamu bisa tanya pada Akira soal itu. Aku gak bisa jawab!” jawabnya dengan ekspresi sedih.

“Ya tidak apa jika kamu tidak bisa menjawabnya. Sekarang dia dimana ya?”

“Mungkin dia di ruang kerjanya, tapi kita gak boleh kesana. Dia ingin berkonsentrasi sendirian, kita bisa menunggunya disini. Bagaimana kalau kita duduk dulu? Ya nanti Akira juga akan kesini lagi!”

“Ya baiklah jika begitu, tidak masalah!”

Kemudian aku dan Aresha duduk di sofa. Sofa ini sangat empuk dan nyaman. Warnanya juga cerah, dan ada bunga mawar di atas mejanya.

Sembari duduk, aku memperhatikan seisi ruangan ini dan berbincang dengan Aresha.

“Aresha, kamu tinggal sama siapa disini?”

“Ya aku tinggal sama ayah dan kakak”

“Ibumu?”

“Oh ibu, kata ayah sih ibu ada. Hanya saja kami belum diperbolehkan bertemu dengan ibu. Ayah bilang, ayah akan mencari ibu dan membawanya kembali”

Mendengar jawaban Aresha begitu, aku pun berpikir tentang keluarga ini. Ya sepertinya keluarga ini memiliki masalah soal keluarga dan itu artinya aku tidak boleh terus mempertanyakan soal keluarga ini. Aku harus bertanya tentang hal yang lain dan harus lebih menarik daripada soal keluarga.

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Pernikahan Raja Vampire (Indonesia)   Bab 303 End

    Sontak mereka bertiga terkejut, mereka tidak percaya tetapi ini lah kenyataan.“Jadi sebenarnya kamu dan An memiliki ikatan dulu? Lalu siapa An sebenarnya di masa lalu?” tanya sister.“Ya benar, aku memiliki ikatan dengannya!” jawab singkat Akira tanpa memberitahukan siapa An sebenarnya.“Tunggu! Dulu aku pernah bermimpi saat mengandung An. Seorang perempuan dengan naga menghampiriku dan mengatakan bahwa aku adalah wanita yang beruntung, aku akan dikaruniai seorang anak yang sangat luar biasa. Yang menjadi meimbang kehidupan. Aku berkali-kali bertemu dengan wanita ini tetapi she tidak pernah mengatakannya padaku. Jadi aku pikir, jika dirimu dan An memiliki ikatan. Maka dalam mimpiku itu benar-benar nyata. Aku melahirkan anak perempuan, seorang reinkarnasi” ucap ibu.Akira tersenyum, “Aku senang kamu menyadarinya, tetapi she tetap menghormatimu kan?.”“Ya, she tidak pernah menampakkan kemarahannya di depanku!”“Jika begitu, dimana An sekarang?”“She mengatakan di pantai, apakah di deka

  • Pernikahan Raja Vampire (Indonesia)   Bab 302

    Sementara itu, keberadaan An.Aku telah tiba di stasiun kereta api Ochayama, memesan tiket karena aku belum punya kartu masuk otomatisnya. Setelah melewati penjagaan tiket, aku segera masuk ke kereta api yang telah menunggu. Segera memasuki kereta api dan duduk di kursi, banyak orang yang masuk. Tiba-tiba ponselku menerima panggilan telepon dari sister. Aku segera menerima panggilan darinya.“Pagi sister, ada apa?” sapaku.“Kamu dimana, kamu lari lagi ya?” jawab sister.“Kamu galak sekali pagi-pagi, ada apa? Bukankah kepergianku sudah kukatakan pada penjaga gerbang jika aku pergi jalan-jalan, jika Akira mencariku harap cari sendiri!”Suara sister menjawab, “Oh, kamu jalan-jalan ya. Kenapa tidak mengajakku juga? Apakah kamu ke mall atau butik? Kamu mau membeli pakaian baru ya?”Aku yang mendengar apa yang dikatakan sister bingung dan heran, “Hah, oh aku tidak pernah membeli pakaian. Aku hanya jalan, apakah sister akan datang?”Suara sister menjawab, “Tidak, lalu kenapa kamu ke pantai?”

  • Pernikahan Raja Vampire (Indonesia)   Bab 301

    Begitu An pergi meninggalkan ruang tamu ini, tante Aira tersenyum manis.“Akira, mama mau katakan sesuatu yang penting. An memang mencintai pria lain. Tapi kamu tidak perlu khawatir, she menerima perjodohan ini. Ibu mengatakan sesuatu tentangmu, tentang rasa sakit dan mimpi buruk yang kamu alami. Kamu mengalami koma, sifatmu berubah dan sebagainya. She juga mengatakan jika dirinya mencintai raja vampire. Saya rasa kamu mengalami mimpi itu juga kan, Akira?” ucap tante Aira sembari tersenyum.“Ya, benarkah itu? Mengapa kami bermimpi yang sama?” ucap Akira terkejut.“Mungkin saja yang dikatakan seseorang itu benar, mama menemui penerawang untukmu. Mama pikir apa yang she katakan benar. Artinya kalian memang berjodoh, mungkin di dunia yang berbeda itu.... kalian terpisah. Tapi jangan khawatir, sekarang kamu tidak boleh kehilangannya lagi. Besok ajaklah she untuk melihat gaun pengantin”“Ma, apakah mama lupa? An baru saja mengatakan she tidak peduli dengan pernikahan ini. Semuanya terserah

  • Pernikahan Raja Vampire (Indonesia)   Bab 300

    “Ya kamu benar. Kenapa ibu mau menjodohkanku dengannya? Ini aneh sekali.”“Ya, tapi kamu beruntung tidak perlu repot sepertiku. Lagi pula pria yang kamu dapatkan itu pasti menarik. Konon seseorang yang dijodohkan mungkin saja jodohmu, pria itu menerimamu dan he bersikap dingin. Kamu jangan salah sangka padanya, he hanya ingin antara kamu dan ibu menjalin hubungan yang baik. Tante Aira sangat senang atas perjodohan ini. Ah iya, apakah selama kamu melarikan diri bertemu dengan bibir Mei? Sekarang she bersama anak laki-laki yang juga tampan.”“Ya, dan namanya adalah Kim. Bukankah begitu?”Sister menganggukan kepala, “Ya kamu benar”.“Kalian bertemu dengannya ya?”Sister menganggukan kepala, “Ya benar, bibi Mei dan ibu juga sudah bicara.”“Sister, menurutmu apakah Akira itu akan melakukan sesuatu jika aku melarikan diri di hari pernikahan?”“Ya tentu saja, begitu juga dengan sister. Bisakah kamu tidak membuat malu keluarga kita? Memang apa yang ingin kamu cari lagi?”“Seseorang yang ada d

  • Pernikahan Raja Vampire (Indonesia)   Bab 299

    “Jika aku menaruh hatiku padamu, apakah kamu akan mencintaiku selamanya? Menerimaku apa adanya?” ucapku dengan pelan.Akira mengelus rambutku, he tersenyum dan melihat ke arahku, diriku juga melihat Akira.“Ya, aku janji padamu. Aku akan mencintaimu selamanya dan menerimamu apa adanya” jawabnya.“Janji?” ucapku sembari menunjukan jari kelingking.Akira pun mengaitkan jari kelingkingnya dengan jariku sembari berucap “Ya, aku janji padamu. Janji.”Tidak ada yang perlu aku khawatirkan sekarang, aku hanya perlu menaruh sedikit kepercayaan padanya meski aku masih meragukannya. Ini adalah perjalanan yang panjang, sepanjang perjalanan aku hanya memeluk pria ini.“Kenapa kamu tidak mau melepaskanku, Akira? Bukankah kamu tahu aku tidak mencintaimu, dan aku juga menolak perjodohan tapi kamu tetap keras kepala” ucapku.“Aku akan sangat sedih jika kehilanganmu, aku merasa kita pernah dipertemukan sebelumnya. Meski kamu menolakku, aku akan tetap mencintaimu” jawabnya.Hingga kami tiba di sebuah ru

  • Pernikahan Raja Vampire (Indonesia)   Bab 298

    Perbincangan panjang itu tidak menghasilkan apapun, aku memikirkan apa yang ditawarkan oleh pria itu padaku. Hingga Akira kembali dan duduk berhadapan denganku.“Saya sudah membereskan mereka, sekarang apakah kamu masih ingin berbincang dengan saya?” ucapnya menatapku.“Ya, ngomong-ngomong apakah kamu serius dengan ucapanmu tadi?”“Hah, kamu memikirkan tawaran dariku ya? Ya tentu saja, jika kamu mencari pacar perempuanku. Aku akan memperlakukanmu dengan sangat baik.”“Aku akan memikirkannya, kamu tidak akan memanggil ibuku kemari kan?”Akira menggelengkan kepalanya, “Tidak, untuk apa? Bukankah kamu sendiri tidak mau bertemu dengan ibumu?”Aku menganggukan kepala.“Lalu apakah kamu mau jadi my girlfriend?”“Kamu benar-benar berjanji akan memperlakukanku dengan baik tidak?”“Ya tentu saja, aku tidak akan mengatakan hubungan kita dari perjodohan. Selama pacaran jika kamu tidak menyukaiku, kamu bisa memutuskan hubungan kita dan tidak akan ada yang tersakiti!” ucapnya sementara hatinya ber

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status