Share

Pernikahan Tebusan Sang Mafia
Pernikahan Tebusan Sang Mafia
Penulis: Ainin

Lahirkan Anak Untukku!

"Lahirkan anakku atau kau akan kujadikan mayat dan kubuang ke hutan?!"

Christa membulatkan matanya. "Kenapa harus aku?!" sentaknya tak terima. "Aku bahkan tak mengenalmu! Siapa kau dan siapa aku hingga kau bisa mengatakan itu?!"

"Kau adalah anak pembunuh orang tuaku!" Tajam suara pria tegap tinggi berwajah angkuh dan garang di hadapan Christa, yang sudah membulatkan mata dengan rahangnya yang sempurna jatuh. "Ayah ibuku ... dibunuh oleh ayahmu! Maka kau harus memberikan nyawa pengganti untukku, yaitu dua orang bayi yang tak lain adalah anakku."

Christa masih tak mampu menjawab, tatapannya kosong hingga sebuah remasan kencang hinggap di lengannya. Tangan pria itu yang meremasnya, dengan cengkraman kuat dan membuat perih.

"Kau harus menikah denganku," ujarnya dingin hingga Christa membeku. "Lahirkan anak untukku sebagai pengganti ayah ibuku. Atau ..., aku akan membuangmu dalam keadaan tak bernyawa ke hutan. Tubuhmu akan di cabik-cabik hewan liar dan tidak ada yang bisa menolongmu," lanjutnya dalam bisikan.

Tubuh Christa menegang, bibirnya bergetar dengan tatapannya yang bergoyang kaget, juga syok.

"A-ayahku?"

"Ya! Albene Adixon! Sementara dia sedang diselidiki, tapi aku tahu kalau dia yang membunuh ayah dan ibuku." Suara pria itu semakin dingin, hingga tubuh Christa bergetar mendengar nama yang disebabkannya.

Itu memang nama ayahnya! Tetapi-

"Kau sudah baik karena aku menikahimu." Pria itu mengeluarkan bisikan yang mampu membelah alam pikirannya. "Anakku tidak akan kuhadirkan dalam keadaan haram! Dan kau, mau setuju atau tidak akan tetap kunikahi! Kau akan menjadi istriku dan juga melahirkan dua anakku. Setelahnya ... kau harus pergi tanpa pernah memunculkan dirimu lagi di hadapan kami."

Brak!

"Agh ...." Christa meringis, merasakan bokongnya yang terhempas ke lantai.

"Bawa dia ke kamar rias! Siapi dia karena dia akan segera menjadi pengantinku."

Lima orang wanita berpakaian seragam langsung maju, memegangi setiap tubuh Christa dan membawanya dari hadapan pria itu.

Dia menatap nanar kepergiannya dengan wajah yang berangsur merah. Ada rasa sakit hati dan juga kebencian yang mendarah daging. Dia akan menyiksa sekaligus mendapatkan anak-anak sebagai nyawa pengganti orang tuanya. Anak-anak yang akan menjadi masa depannya, anak-anak yang akan menjadi pewarisnya dan anak-anak yang akan meneruskan bisnisnya.

Dia takkan melepaskan wanita itu, sampai nanti melahirkan anak keduanya.

"Tuan Hafens ...."

Kesadaran pria itu kembali bersamaan dengan napas yang dia raup banyak-banyak. Dihempaskannya tubuh ke sofa, dengan wajah angkuh nan dingin yang mampu membuat suasana rumah berubah seratus sembilan puluh derajat.

"Pegawai pencatatan pernikahan sudah tiba, Tuan."

"Bawa mereka masuk."

"Tunggu, Tuan Hafens ...."

Hafens tak bergeming, menunggu ucapan pria di sampingnya yang sudah mengulurkan sebuah map. Hafens menerimanya, membaca isinya dan tersenyum tipis.

~Menjadi istri dan harus mengandung secepatnya, tidak akan menyusui anaknya dan lebih memberikan susu formula, merawat bayi pertama sampai berumur delapan bulan dan barulah hamil kedua, jika anak kedua sudah berumur delapan bulan juga maka perceraian akan turun.~

Point tambahan : Christa dilarang terlalu dekat dengan anaknya yang akan membuat bayinya merasa terbiasa, semuanya akan dirawat baby sitter dan Christa hanya perlu melihatnya sesekali. Tidak masalah mengakui pernikahan mereka asalkan bukan untuk tujuan mencapai keuntungan, mencari bantuan, melarikan diri atau membuat rencana perpisahan. Jika hal itu diketahui maka ada sanksi dan hukuman berat.

"Tampaknya ada yang perlu ditambah." Hafens, pria yang duduk di sofa itu bersuara.

"Ya, Tuan?"

Hafens tersenyum tipis. "Sampai anak perempuan atau anak laki-laki tidak lahir, maka tidak akan ada perceraian. Aku hanya butuh anak laki-laki dan anak perempuan, dia harus bisa menghadirkan minimalnya tiga anak laki-laki dan satu perempuan atau sebaliknya."

"Hmm, baik, Tuan. Akan saya tambahkan ..."

"Bawa padaku malam nanti, karena aku akan memintanya menandatangani itu saat malam pertama kami."

"Baik, Tuan ...."

Hafens menggerakkan kepalanya, mengusir sang pengacara hingga yang tertinggal hanya seorang pria sebayanya.

"Kau sudah memeriksa semua musuh kita?"

"Sudah, Tuan. Tidak ada bukti yang mengarah pada mereka. Bukti kuat ada di tangan Albene Adixon. Mereka sudah tidak di temukan dimana-mana. Skillnya sebagai mafia cukup hebat, hingga mampu hilang tanpa terdeteksi."

Hafens menarik napas dan membuangnya dengan cepat.

"Tender itu? Pengiriman barang kita?"

Pria di hadapannya tampak menghela napas perlahan. "Tender hangus, Tuan .... Kita keduluan orang karena tujuan yang terpecah. Kematian orang tua anda bertepatan dengan hari dan jam dimana kita harus menghadirinya. Namun, semuanya terlepas karena ulah Albene Adixon. Dan mengenai pengiriman barang kita yang dibawa oleh kapal tanker tenggelam di laut perbatasan Klan Minamoto dan Klan Mogera."

"Kurang ajar!" Sekuat mungkin Hafens mengeluarkan makian dan kekesalannnya. "Orang-orang kurang ajar yang sudah bosan hidup! Tunggu ajal kalian, akulah yang akan mencabutnya!"

Emosi yang belum stabil sejak seminggu setelah kematian ayah ibunya tampak mencuat di wajah angkuh dan tampan Hafens Barack, seorang mafia yang banyak memiliki musuh. Mereka tak mengenal siapa, yang pasti mereka akan membunuhnya selama itu menyangkut tentang untung dan puas.

Seperti halnya Hafens, dia yang dikenal sebagai sindikat mafia, malah orang tuanya yang harus menerima hal yang mengerikan dari musuh besarnya. Hal itu takkan bisa dia lupakan seumur hidup. Dia takkan mengampuni siapapun yang bersangkutan dengan kasus pembunuhan ayah ibunya maka akan berakhir tragis dengannya.

''Christa Felisha Adixon ... Kaupun akan menderita bersama denganku. Dengan tanganku sendiri kau akan merasakan neraka dunia.'' Dia menghembuskan napas berat, dengan pinggiran mata kuningnya yang mulai memerah. ''Itupun belum seimbang dengan apa yang dilakukan oleh orang tuamu. Jadi, kau akan mendapatkan apa yang seimbang itu di atas penghargaan yang kuberikan.''

Pria itu bangkit, menyeka air matanya yang jatuh di hadapan pria yang tak lain adalah asisten sekaligus tangan kanannya. Dave Soccer, dia menatap kepergian Hafens dengan tatapan yang sama sedihnya. Well, dia mengenal siapa Hafens. Mafia kejam yang baru kehilangan ayah ibunya akibat kelicikan musuhnya. Dua pahlawan yang amat dicintai oleh Hafens Barack harus tiada akibat musuhnya yang menghalalkan segala macam cara untuk menghancurkannya.

Kali ini Hafens akan melakukan balas dendam penuh yang terarah pada wanita itu. Dia mengalami sakit hati yang besar, orang tuanya yang begitu dia cintai harus mati ditangan musuhnya! Maka dari itu, Hafens akan membalaskan semua rasa sakit yang dirasakannya, agar bisa dirasakan oleh Christa. Penderitaan gadis itu adalah penderitaan bagi Albene Adixon!

Hafens membenci gadis itu karena selain nyawa orang tuanya melayang, bisnisnya juga mengalami kerugian karena kapal tanker miliknya tenggelam di perbatasan. Itu membuatnya mengalami kerugian sampai triliunan. Intinya dia sebagai Ketua Mafia begitu merasa terpuruk akan kabar buruk yang menimpa mereka berturut-turut. Itu memecahkan hatinya, menumpulkan semangatnya dan juga membuat mereka kacau dalam beberapa hari.

Dalam lamunannya, dia memecahkan gelas kaca yang digenggamnya sebelum mendengar suara langkah kaki yang tergopoh-gopoh di lantai bawah.

''Tuan Hafens! Mafia yang dipimpin oleh Royman Adiffer membuat kerusuhan di pelabuhan!''

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Arsyikawati Rezki
Kapan update thor
goodnovel comment avatar
N Tracy
Tak sabar nak tggu sampai penamat cetitanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status