Share

Hidup Terus Berjalan

Viona ke dapur membuatkan minum untuk Damar dan tamunya. Hanya teh saja, karena kebetulan tidak ada roti-roti. Biasanya toples-toples berisi makanan, sekarang semuanya sedang kosong tak berisi.

Sementara itu, di ruang tamu terdengar perbincangan Damar dan tamunya.

"Kok kamu tahu rumahku?" tanya Damar.

"Kamu nggak perlu tahu. Ternyata kamu memang sudah menikah. Aku pikir kamu masih bertahan sendiri." Perempuan itu berkata seperti mengejek Damar.

"Hidup terus berjalan, aku masih punya masa depan. Dan ternyata masa depanku itu indah sekali. Kamu pikir aku terpuruk?"

"Maaf kalau aku membuatmu kecewa. Hingga membuatmu menerima perjodohan dan terpaksa menikah dengan istrimu itu."

"Terpaksa? Haha...Enggak tuh. Alhamdulillah, aku mencintai istriku."

"Secepat itu? Jangan bohong kamu." Marcia menatap tajam pada Damar.

"Yang namanya cinta itu tidak bisa diprediksi kapan datangnya. Alhamdulillah, aku bisa cepat menemukannya. Karena memang aku membuka hati untuk orang lain "

"Kamu sudah berubah!
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status