Pernikahan Yang Tak Sempurna

Pernikahan Yang Tak Sempurna

By:  YuRa  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 ratings
113Chapters
60.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Tidak ada pernikahan yang sempurna. Tapi setidaknya pernikahan yang mendekati sempurna, itulah yang diharapkan Viona ketika ia menikah dengan Damar. Pernikahan mereka tidak dilandasi oleh cinta. Mereka dijodohkan, karena orang tua mereka bersahabat baik. Viona dan Damar yang sama-sama pernah dikhianati oleh pacar mereka masing-masing, akhirnya menerima perjodohan ini. Diawal pernikahan, mereka masih belajar saling mengenal satu sama lain. Saling membuka hati. Ternyata Damar membuka hati untuk pegawai baru di kantornya. Konflik demi konflik sering terjadi, apalagi ketika sang mantan hadir kembali dan berusaha untuk mengulang kisah lama. Akankah pernikahan mereka bertahan? Ataukah mereka memilih berpisah dan mencari kebahagiaan masing-masing?

View More
Pernikahan Yang Tak Sempurna Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Suryani Rany
kalau bisa ada khusus bab spesial,dibuka tanpa koin.........
2023-06-08 18:53:05
3
user avatar
Agus Irawan
hai kak mampir ke Novelku juga ya. judul" Kembang Desa Sang Miliarder" pena" Agus Irawan
2023-06-07 15:38:59
1
user avatar
Indah Hayati
mana ini thor kelanjutan nya makin penasaran ama kisah mereka
2022-11-22 20:42:46
4
user avatar
Indah Hayati
makin seru ini cerita nya moga cepat ketauaan deh apa yang terjadi dengan rumah tangga damar ama viona biar damar nya lebih tegas lagi tuk buat keputusan tentang hubungan marcia ama mila dan fokus viona lanjut terus ya thor
2022-11-16 07:43:54
4
113 Chapters
Sakitnya Dikhianati
Viona menuju ke rumah David, kekasihnya. Hari ini David berulang tahun, Viona akan memberikan kejutan dengan membelikan kado. Memasuki halaman rumah David, ia disambut oleh seorang ART yang sudah sangat kenal dengan Viona. Mbak Armi, ART di rumah David tampak gelisah ketika menyambut kedatangan Viona. Sebenarnya Viona merasa heran dengan keanehan ini. Tapi Mbak Armi bilang nggak ada apa-apa. Viona berjalan menuju ke kamar David. Pintu kamar terbuka, Viona melangkahkan kaki masuk ke kamar David. Betapa terkejutnya Viona, ketika melihat David sedang berciuman mesra dengan seorang perempuan. Yang lebih membuatnya kaget, ternyata perempuan itu adalah Talitha, teman baik Viona. Nafas Viona naik turun, emosinya sudah di ubun-ubun, tapi ia berusaha untuk tenang."Ehem!" Viona berdehem, mengagetkan dua insan yang sedang berciuman mesra.Mereka berdua lebih kaget lagi karena yang muncul di hadapan mereka adalah Viona, kekasih David."Maaf, aku mengganggu sebentar. Aku hanya ingin memberikan i
Read more
Terasa Hambar
Viona sibuk di dapur untuk membuatkan sarapan suaminya. Setelah azan subuh ia sudah sibuk mengurus rumah mereka. "Kopinya, Mas," kata Viona ketika melihat Damar keluar dari kamarnya."O iya, terima kasih." Damar berjalan menuju ke meja makan. Ia mengambil kopi itu dan membawanya ke ruang keluarga. Viona mengikuti Damar sambil membawa kue yang kemarin dibawakan oleh ibunya. Untuk oleh-oleh."Ayo duduk sini sekalian," ajak Damar."Sebentar, Mas, aku ambil minumanku dulu," kata Viona sambil berjalan menuju dapur."Gimana tidurnya? Nyenyak?" tanya Damar ketika Viona sudah duduk di dekatnya."Alhamdulillah, Mas.""Masih teringat mantan?" tanya Damar sambil menatap Viona.Viona kaget mendengar pertanyaan Damar. Ia pun berusaha untuk tersenyum."Kita sama, sama-sama dikhianati. Aku bisa merasakan apa yang kamu rasakan. Marcia, kekasihku menikah dengan orang lain. Orang yang menghamilinya."Viona menatap Damar, terlihat sorot mata yang sedih. Sedih yang dapat ia rasakan karena memang mereka
Read more
Mood Booster
"Mas, hari ini sibuk nggak?" tanya Viona pada Damar. Damar yang sedang menonton televisi, atau tepatnya ditonton oleh televisi, langsung menoleh pada Viona. Damar memang menyalakan televisi, tapi matanya terpaku pada layar ponsel."Memangnya kenapa?" tanya Damar."Mumpung hari libur, temani aku belanja bulanan ya?" pinta Viona."Lho memangnya sudah habis?""Tinggal dikit, Mas, kan sudah hampir satu bulan," kata Viona lagi."Pergi sendiri, bisa kan? Aku lagi ada kerjaan. Nanti kalau belanja yang banyak sekalian, jadi awet," jawab Damar."Biar lebih awet lagi, belanja terus nggak usah digunakan, disimpan saja untuk pajangan. Pasti awet," kata Viona dalam hati."Oh, ya sudah." Viona pun berjalan menuju ke kamar, kemudian berganti pakaian. Sebenarnya hatinya sangat kecewa, ia berharap Damar mau menemaninya. Sekalian quality time bersama suaminya, siapa tahu hubungan mereka menjadi hangat. Tapi selalu alasan pekerjaan yang ia kemukakan."Hari libur kok masih ngurusin kerjaan. Bilang saja n
Read more
Mengganggu Kesenangan
Pulang dari kantor, Viona mampir ke sebuah rumah makan. Hari ini, ia terlalu lelah untuk memasak, akhirnya ia membeli makanan matang. Ketika sedang memesan makanan, ia melihat ada mobil Damar disana. Ia hafal betul dengan mobil Damar. "Dengan siapa ya ia kesini?" kata Viona dalam hati. "Sudah, Mbak," kata pegawai rumah makan sambil menyerahkan bungkusan berisi makanan.Viona tampak kaget."Eh, iya," kata Viona sambil menyerahkan uang. Kemudian Viona bersiap untuk pulang. Dari kejauhan, ia melihat Damar sedang makan berdua dengan seorang perempuan. Mereka tampak sangat akrab. Viona tampak lemas, melihat suaminya makan berdua dengan perempuan lain. Ia pun keluar dari rumah makan itu, kemudian menghentikan motornya tidak jauh dari rumah makan. Ia mencari posisi yang tepat, agar ia bisa melihat Damar.Sambil menunggu Damar, ia mengeluarkan ponselnya, siapa tahu nanti ada kegunaannya. Pengintaian Viona tidak sia-sia, tak berapa lama Damar keluar bersama perempuan itu. Mereka bergandenga
Read more
Dicuekin
Pagi hari Viona menghangatkan makanan yang ia beli kemarin untuk sarapan pagi ini. Sepertinya makanan itu tidak tersentuh. Tadi malam ia tidak sempat makan, ketiduran menunggu Damar pulang. Teringat tadi malam, Viona senyum-senyum sendiri. Ia berharap yang tadi malam itu berlanjut, ternyata tamunya nggak pulang-pulang."Sarapan, Mas," kata Viona ketika melihat suaminya sudah rapi dengan pakaian kerjanya.Damar pun duduk di kursi makan."Maaf, ini makanan tadi malam yang aku hangatkan lagi. Sayang kalau nggak dimakan. Atau Mas ingin sarapan yang lain?" tanya Viona."Nggak usah, ini saja." Damar pun sarapan apa yang disediakan Viona. Mereka berdua menikmati sarapan. Selesai sarapan, Viona membereskan meja makan. Mereka pun bersiap untuk berangkat."Kamu nggak mau ganti motor? Yang terbaru," kata Damar."Nggak usah, Mas. Ini juga masih bisa dipakai kok.""Atau mau beli mobil?" tanya Damar.Viona menggelengkan kepala."Kenapa?" Damar heran, ada perempuan yang tidak mau dibelikan mobil."
Read more
Pura-pura Bahagia
Hubungan Damar dan Viona naik turun. Kadang-kadang Damar baik dan menunjukkan perhatiannya. Seolah-olah ia adalah suami yang baik. Tapi terkadang juga Damar cuek bahkan cenderung pemarah. Viona manis berusaha untuk bersabar.Tapi Viona tetap bertekad untuk meluluhkan hati Damar. Ia tidak mau berpisah dengan Damar. Bagi Viona pernikahan itu sangat sakral karena itu ia akan berusaha untuk mempertahankan pernikahan ini. Kecuali nanti kalau ia"Mas, baru pulang, ya? Apa banyak kerjaan?" tanya Viona menyambut kepulangan suaminya dari kerja."Kamu nggak lihat apa, kalau aku baru pulang. Pakai nanya segala," jawab Damar dengan ketus. Viona hanya terdiam, kemudian ia membuatkan kopi untuk suaminya. Ia berusaha untuk tidak menyerah menaklukkan hati suaminya.Damar segera masuk ke kamar dan bersiap untuk mandi. Tak berapa lama Damar sudah selesai mandi dan menuju ke ruang keluarga. "Ini Mas kopinya," tawar Viona."Hmm." Hanya itu jawaban dari Damar, tapi matanya masih terpaku pada layar ponsel
Read more
Good Kisser
Damar dan Viona akan menghadiri acara pernikahan teman Damar. Viona masih berada di dalam kamar, ia sedang berdandan. Selesai berdandan, Viona keluar dari kamar. Tampak Damar masih asyik bermain ponsel."Ayo, berangkat, Mas," ajak Viona. Damar terpaku menatap Viona yang tampak lain dari biasanya."Kenapa? Nggak suka dengan dandananku ya? Kalau nggak suka, aku akan ganti," kata Viona."Nggak apa-apa," jawab Damar. "Komentar saja, jangan bikin aku penasaran.""Cantik." Singkat, padat dan jelas jawaban yang diucapkan Damar. Viona hanya tersenyum. Ia tahu yang dikatakan Damar itu hanya untuk menyenangkan hatinya saja. Akhirnya mereka berangkat ke pesta yang dilaksanakan pada malam hari, di sebuah gedung.Memasuki gedung, suasana sudah tampak meriah. Berbagai dekorasi indah mewarnai lokasi. "Hai, Bro," sapa Irfan, temannya Damar."Halo juga, kenalin. Ini Viona, istriku," kata Damar."Viona." Viona mengulurkan tangannya."Irfan, ini istriku, Kiara."Viona dan Kiara tampak bersalaman."S
Read more
Suami Diatas Kertas
Azan subuh berkumandang, Viona segera beranjak dari tempat tidur untuk melaksanakan salat subuh. Kemudian ia bergegas menuju ke dapur untuk membuat sarapan. Setelah beres ia pun bersiap-siap untuk berangkat ke kantor."Mas, sarapan dulu," kata Viona ketika melihat Damar sudah bersiap-siap mau berangkat ke kantor."Nggak usah. Aku sarapan di kantor saja." Damar pun bergegas berangkat ke kantor. Viona hanya mengelus dada saja mendengar ucapan Damar. Ia segera memasukkan makanan yang tadi ia buat ke dalam tempat makan. Nanti akan dibagikan untuk teman-temannya. Setelah semuanya beres, akhirnya Viona pun berangkat kerja. Ia berangkat menggunakan motor yang ia beli dengan hasil keringatnya sendiri. Ketika melewati sebuah tempat sarapan yang cukup ramai, ia melihat mobil Damar ada disitu. Sebenarnya ia tidak berniat untuk mampir. Tapi hati kecilnya ingin mampir, ingin melihat reaksi Damar. Akhirnya ia pun memutuskan untuk mampir dan membeli jajanan."Bismillah," ucap Viona dengan pelan. I
Read more
Jangan Bermain Api
"Apa maksud kamu mendatangi Vio? Aku kan bilang, sabar dulu. Aku masih memikirkan rencana." Damar benar-benar marah pada Mila. Ia takut jika Viona mengadukan semua ini pada orang tuanya. Pasti akan terjadi perang.Mereka bertemu di parkir kantor mereka, Damar sengaja menunggu kedatangan Mila. Mila yang tampak mengenakan pakaian yang cukup ketat dan memperlihatkan lekuk tubuhnya itu, hanya tersenyum sinis pada Damar. Dengan lipstik yang merah merekah, ia pun mulai berbicara."Aku hanya ingin melihat istrimu itu seperti apa. Ternyata tidak ada apa-apanya dibandingkan denganku. Pantas saja kamu tidak tertarik dengannya. Dia itu tidak pantas bersanding denganmu," cibir Mila.Damar mengusap kasar wajahnya, ia benar-benar tidak habis pikir dengan cara berpikir Mila. "Kamu tahu akibatnya jika ia mengadu pada orang tuaku? Pasti kamu yang akan disalahkan." Damar berdecak kesal, akhirnya ia meninggalkan Mila dan berjalan menuju ke ruangannya."Hai Bro, kok wajahmu kusut? Nggak dikasih jatah sa
Read more
Putuskan Hubunganmu
Ceklek! Terdengar suara pintu dibuka."Damar, kamu sengaja menghindariku ya? Kenapa? Apa salahku?" tanya Mila pada Damar. Tanpa basa basi langsung nyerocos.Damar yang ada di ruangan bersama dengan Irfan kaget mendengar ucapan Mila. Irfan pura-pura tidak tahu, ia menyibukkan diri dengan pekerjaannya."Aku banyak kerjaan," kata Damar, kemudian ia mengalihkan matanya pada berkas-berkas yang ada di mejanya."Dari tadi malam aku telpon kamu nggak diangkat. Apa malam hari juga banyak kerjaan?" selidik Mila."Iya," jawab Damar."Bohong! Tadi malam kamu malah ke mall dengan perempuan udik itu kan?" tanya Mila."Iya. Apa aku salah kalau aku pergi dengan istriku?" Damar balik bertanya pada Mila. Mila yang tidak siap dengan pertanyaan Damar langsung gelagapan."Enggak salah, sih. Tapi kamu seharian nyuekin aku. Aku sedih," kata Mila dengan nada merajuk."Kembali ke ruanganmu, nggak enak kalau ada yang melihat." Damar mengusir Mila."Itu Irfan melihat," kata Mila sambil melirik Irfan.Irfan yang
Read more
DMCA.com Protection Status