Share

40

BAGIAN 40

POV ZULAIKA

MATI KAU!

              “Ika, sekarang kita makan dulu, ya?” Papi mendadak bermanis lidah. Tuturnya lembut. Senyumnya jadi menawan. Dia jelas ketakutan kalau semuanya kubongkar.

              Aku diam. Sebab perut sudah lapar, kuputuskan buat menyantap makanan yang sudah tersedia di depan. Kusikut pelan adikku. Memberinya kode agar segera tancap gas. Jangan buang-buang waktu di sini, pikirku. Usai makan, kalau bisa langsung pulang naik ojek saja.

              Ario manut. Cowok itu lekas mengambil sendok garpu dari tempat warna biru yang berada di tengah meja. Dia buru-buru makan dengan lahap dan mengambil semua lauk yang kami pesan. Aku setali tiga uang dengannya. Tak ingin membuang kesempatan dan terus makan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status