Share

Bab 37

“Dua-duanya,” ujar Reza semakin membuatku muak padanya.

“Aku tidak janji. Ada Niar, yang akan menemani Thalita.”

Reza yang sedang mengancingkan baju kemejanya, seketika berhenti dan mendekatiku.

“Jangan selalu mengandalkan pengasuh untuk urusan anak. Dia hanya orang lain, dan kamu ibunya. Harusnya kamu yang berperan aktif mengawasi Thalita, bukan Niar.”

Aku memutar bola jengah mendengar omelan Reza. Tidak ingin terus berdebat, aku pun memutuskan untuk keluar kamar dan menikmati sarapan pagi.

Rupanya Thalita sudah duduk manis dengan roti dan segelas susu di depannya. Sedangkan Niar, dia sedang membuatkan bekal untuk putriku. Melihatku datang, Niar langsung mencolek tangan Thalita, dan mengangkat dagunya ke arahku.

“Mama, Thalita hari ini mau bawa bekal sarapan. Boleh, ‘kan?” tanyanya saat aku sudah duduk di sampingnya.

“Kan, Thalita sudah sarapan, untuk makan pas istirahat, ya?” tanyaku balik. Thalita menggeleng.

“Bukan, Ma. Untuk sarapan, teman-temanku.” Aku mengerutkan kening tidak m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status