Share

26

Bagian 26

            Dalam hati aku terus berdoa pada Tuhan. Ya Tuhan, aku ingin bisa membuka mata. Tolong aku. Aku ingin melihat, di mana sekarang keberadaanku.

            Ajaib, seketika mataku mulai ringan untuk dibuka. Perlahan-lahan, kelopakku mulai terbuka sedikit demi sedikit. Silau cahaya lampu yang terang benderang, membuatku buru-buru menutup mata lagi. Terang sekali, pikirku. Sampai pening kala aku sesaat melihatnya.

            “Mas Irfan! Dia bangun! Anak ini tadi membuka matanya!” Suara perempuan itu berseru kencang. Nyaris membuat telingaku sakit sebab teriakannya yang sangat dekat tersebut.

            Suara langkah kaki yang seperti orang berlari, terdengar semakin mendekat ke sini. Terasa sensasi seperti ran

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status