Share

Penguntit

Hana menahan tubuh Raka yang hendak berbalik. Ia bahkan dengan sengaja mendekapnya begitu erat. Hanya agar pria itu tetap melihat lurus ke depan.

“Jalan, Bang!”

“Abang cuma mau memastikan.”

“Jangan menengok ke belakang!”

“Kenapa, Sayang? Kamu takut? Ada Abang di sini.”

“Mereka enggak cuma sendiri.”

Raka yang semula berniat berbalik. Merasakan tangan Hana yang dingin dan mulai gemetar itu. Ia pun mengurungkan niatnya.

“Kita berhenti di Cafe itu, di sana cukup ramai. Aku yakin mereka enggak akan berani mengikuti sampai ke sana.”

“Sayang, tanganmu sampai gemetar begini.”

“Aku baik-baik saja, Abang. Aku bukannya enggak mempercayai kemampuan bela dirimu. Hanya saja. Aku takut jika mereka membawa senjata tajam. Aku sudah menghitungnya ada 3 orang, tapi sepertinya mungkin lebih dari itu.”

Astaghfirrull

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status