Mendengar kata-kata Kevin itu, bukannya mendukung, Meggie malah sewot. "Kamu kira kamu sudah hebat banget, hah? Walaupun kamu tadi bisa menghindarkan tembakan-tembakanku, tapi belum tentu kamu bisa melepaskan diri dari tempat ini setelah kamu masuk ke tempat ini."
"Kenapa begitu?" tanya Kevin.
"Karena anak buahnya Salvatore itu sangat banyak. Mereka berada di hampir semua ruangan di apartemen ini. Persenjataan mereka sangat kuat dan kalau hanya mengandalkan kamu sendirian, kamu tidak akan mungkin bisa menghabisi mereka."
"Aku akan mencobanya. Lagipula, harus ada yang menghentikan mereka, karena ku dengar, selama bertahun-tahun ini tidak ada yang berani menghentikan mereka karena mereka memiliki banyak sandera di sini.""Iya, sebelum ini, polisi negara ini dan interpol kesulitan untuk masuk karena mereka memiliki banyak sandera dan saat konfrontasi dengan kepolisian terjadi, mereka suka sekali berlindung di belakang para sandera. Karena itulah
Meggy mengangguk kemudian dia masuk ke dalam rumah sehingga Kevin langsung ikut masuk ke dalam unit apartemen yang ditempati Maggie ini.Maggie membuka sebuah pintu kamar dan memperlihatkan seorang lelaki tua berumur 50 tahunan yang sedang duduk dan sangat kaget karena pintu dibuka oleh Meggy."Dia bernama Fandi. Dia hidup sebatang kara setelah istrinya meninggalkan 5 bulan lalu. Dia cacat, salah satu kakinya patah sehingga membatasi dia dalam bergerak dan dia memiliki ingatan singkat sehingga aku pergunakan profil dia ini untuk menyusup ke dalam gedung Apartemen ini. Jadi, kalau anak buahnya Salvatore akan mencariku disini, dia bisa dalam keadaan terancam bahaya," kata Meggy sambil menunjuk ke arah Fandi.Kevin terdiam sejenak mendengar kata-kata Maggie itu. Kemudian dia berkata, "karena melihat keadaan Fandi yang seperti itu, memang agak susah untuk membawa dia keluar dari sini. Bagaimana kalau kita bikin pertahanan yang aku bilan
Perlahan-lahan Kevin menarik mayat satu orang musuh yang tadi dia tembak. Setelah itu, Kevin mengangkat mayat itu dan mendorong mayat itu ke depan pintu.Dan terjadilah seperti yang diduga Kevin tadi, mayat itu langsung menjadi sasaran tembak dari 4 moncong senjata api yang dari tadi sudah menunggu keluarnya Kevin. Mereka berempat yang berharap akan menembak kevin, ternyata hanya menembak mayat teman mereka sendiri.Di saat yang hampir bersamaan, Kevin telah mengeluarkan dua moncong senjata ke arah luar. Satu senjata diarahkan ke kiri sementara satu lagi diarahkan ke kanan. Kevin tidak erlu mengeluarkan kepalanya, hanya dua moncong senjatanya yang keluar, tapi dia berhasil menembak denagn tepat ke arah 4 musuh tersisa di luar sana.Setelah itu, tanpa perlu melihat ke arah luar, Kevin langsung berteriak ke dalam ke arah Maggie, “kumpulkan senjata api dan pelurumu. Aku akan merusak lift dulu.Maggie keluar dari dalam dengan tak
"Hanya pisau? Apa yang mau kamu lakukan dengan pisau itu?" tanya Meggie."Dengan ini, aku akan memutus semua rantai di lift ini," jawab Kevin enteng. "Sudahlah, kamu carikan aku linggis atau sejenis besi. Aku mau membuka pintu lift ini.""Kamu kan bisa dengan mudah membukanya dengan menekan tombol lift.""No. Bukan begitu caranya. Aku akan membuka pintu Lift-nya saat Lift-nya tidak berada di lantai ini karena aku akan memutuskan rantaiyang membuat lift ini naik turun. Saat rantainya putus, otomatis Lift-nya tidak bisa digunakan lagi.""Tapi Pintu lift ini sangat kuat. Bagaimana cara membukanya? Rantainya juga pasti kuat, aku ragu pisau itu akan bisa mutusin rantainya.""Karena itu aku perlu linggis atau besi. Pergilah mencari benda seperti itu. Kalau rantainya, kita lihat saja nanti.""Baiklah." Maggie segera pergi dan beberapa saat kemudian dia datang dengan membawa besi yang cukup besar.Kevin segera mengambil besi di ta
Kevin mendekati pintu dan menggunakan telinganya untuk mendengar ke balik pintu tangga ini.Bagi orang awam, suara-suara di balik pintu ini tidak akan bisa terdengar, karena memang ada sebuah pintu kokoh yang tertutup sehingga apa yang ada di balik pintu itu tidak akan bisa didengar tetapi karena Kevin memiliki spesial power maka Kevin bisa mendengar apa yang ada di balik pintu itu.Sebenarnya Kevin masih kehilangan ingatannya, tetapi sejak berada di laboratorium, Kevin sadar kalau dia memiliki spesial power dan bisa menggunakan kekuatan itu.Kevin sadar kalau dirinya ini, bukan hanya seseorang yang ahli beladiri biasa tetapi dia juga memiliki spesial power yang bisa membuat panca inderanya lebih hebat dari panca indra manusia biasa yang tidak memiliki spesial power.Saat ini, walaupun mata Kevin tidak bisa menembus pintu, sehingga dia tidak bisa melihat apa yang ada di luar sana, tap
Saat berada di tangga, Kevin melihat ada beberapa CCTV yang bisa memantau dirinya karena itu Kevin segera menembak CCTV-CCTV itu. Kemudian, dia terus turun ke arah bawah.Sesampainya Kevin di pintu lantai tiga, Kevin kembali mendengarkan dari balik pintu untuk mendengarkan apa yang akan menyambut dia di dalam sana.Kembali Kevin merasakan ada beberapa orang yang bernafas di sekitar pintu dan dari gerakan-gerakan yang mereka lakukan, Kevin tahu kalau mereka mempunyai senjata senjata api yang sedang diarahkan ke arah pintu sehingga kalau Kevin membuka pintu itu, maka Kevin akan segera menjadi sasaran tembakan mereka.Kevin segera melompat ke atas pintu, menempelkan tubuhnya di atas pintu dan mulai mempersiapkan granat yang diambil dari anak buahnya Salvatore yang baru saja dia bunuh di tangga atas.Setelah itu, Kevin mulai menyentuh pintu dan langsung menghentakkan pintu itu kuat-kuat sehingga pintu itu langsung terbuka.
Britney melakukan sesuatu yang di laur dugaan Kevin. Britney tiba-tiba mengambil sebuah senjata api genggam yang berada di pinggang Kevin dan berusaha mendorong Kevin saat Kevin tidak siap.Tapi, walaupun Kevin sedang tidak siap, tetap saja Britney tidak bisa menjatuhkan tubuh Ken yang memiliki kuda-kuda kuat Itu.Setelah mendorong Kevin, Britney langsung menembak.Kevin pikir Britney menembaknya tapi ternyata tidak. Kevin baru saja akan merampas senjata api yang tadi dirampas Britney ketika Kevin mendengar suara orang berteriak di kejauhan.“Aku berhasil menembak tangannya. Dia hendak menembakmu tadi,” kata Britney sambil menunjuk ke arah pintu sebuah kamar.Kevin tahu pasti kalau suara teriakan kesakitan tadi, berasal dari kamar itu.“Kamu lihat pintu itu. “Britney menunjuk ke arah pintu tempat suara orang berteriak tadi. “Disitu adalah tempat tinggalnya Lamda. Dia sedang me
"Apa yang terjadi? Kenapa kamu kaget?Kenapa kamu tidak menginjak kakiku?" bisik Kevin kepada Britney."Aku kaget bukan karena ada penyusup dari pihak musuh tapi anggota keluarga di rumah ini tidak ada satu orang.""Jacob sedang dibawa mereka ke atas," kata salah seorang dari penghuni unit apartemen ini kepada Britney. "Siapa dia?" tanya orang itu sambil menunjuk ke arah Kevin."Dia adalah temannya Meggie. AyoKita semua sudah ditunggu Maggie di lantai 5. Oh iya, kenapa Jacob dibawa mereka dan untuk apa?" tanya Britney,"Nampaknya seperti biasa. Mereka memerlukan Jacob untuk mengurus program komputer mereka. Nampaknya ada komputer yang mengalami hang.""Sudahlah, sekarang kita menuju ke lantai 5 dan bertahan di sana, bilang kepada mereka semua dan semua keluargamu untuk bergegas menuju ke lantai 5," potong Kevin.Setelah berkata seperti itu, Kevin langsung menggunakan kekuatan pendengarannya untuk memperhatikan ke
Maggie terpaksa masuk ke dalam lantai 5 saat dia mendengar dari bawah sana, juga mulai terdengar tembakan ke arah atas.“Jadi bagaimana? Bagaimana dengan Kevin?” tanya Britney saat Maggie baru saja masuk dan menutup pintu dengan wajah ketakutan.“Kevin menyuruhku bertahan di dalam.”“Dan membiarkan Kevin bertarung sendirian di luar sana? Come on, Maggie. Kamu kan pernah menjadi anggota pasukan khusus interpol, aku yakin kamu bisa membantunya. Ayo kita bantu dia!” Britney mulai marah, apalagi saat Maggie terus bertahan di depan pintu dan tidak memberi kesempatan bagi Britney untuk membuka pintu.“Kevin sendiri yang meminta kita untuk bertahan disini. Aku tidak bisa membuka pintu ini.”Britney yang sangat mengkhawatirkan Kevin, mencoba membuka pintu. “Biatkan aku keluar. Kamu boleh menutup pintu ini lagi setelah aku keluar.”“Aku tidak bisa!&r