Share

bab 27

"Luna, apa kabar?" 

Anak itu semakin heboh saja. Dia berteriak kencang saat jamaah mulai bubar. Bahkan mukenah masih melekat apik di tubuhnya. Dia sudah kepala dua loh. "Gak baik. Kakak apa kabar juga, maaf gak sempet kesana lagi... Luna repot disini" Dia menunduk dan memainkan tangannya. 

"Halah, jangan dipikirin, aku baik kok" Dia memutar bola matanya. "Apa?" 

"Naif banget sih, bentar kak, Luna mau beresin mukenah dulu. Habis ini kesini lagi. Bye!" Dia berlari kencang menuju tenda. Aku menggeleng kan kepalaku. Anak itu...

"Sudah kangen-kangenan nya? Sini tas m-" Kalimat kapten Andika terpotong suara Andin. Aku tertawa kecil. 

"Dokter Nabilah. Senang melihatmu lagi" Senyumanku merekah lebar saat sersan Andin berjalan ke arahku. 

"Ser, ah maksudku Andin. Senang juga melihat mu"

Kami berpelukan. "Andin, aku belum berterima kasih atas bantuanmu. Maksudku.. darahnya. Aku tidak bisa membalas apa-apa" Dia terkekeh.

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status