Share

17. Ungkapan Perasaan

Aku mencintaimu, cinta yang berusaha kusembunyikan dalam setiap sikap dinginku. Dalam tembok keegoisan yang kubangun untuk membentengi hatiku. Namun, sekarang kamu berhasil merobohkannya.

(Kasyaf Syahrizki Irsyad)

***

Thania masih memeluk erat tubuh Syakila seolah tidak mau terpisah.

“Kak Syakila, Gendong aku!” pintanya penuh harap. Syakila mencoba menerbitkan senyum untuk bocah cantik itu.

“Kakak Cantik habis nangis, ya?” tanya Thania dengan wajah polosnya.

“Sayang, kamu turun, ya. Tubuh kamu ‘kan gemuk, kasihan Kak Syakila,” ucap Kasyaf.

“Ndak mau, aku mau dipeluk dan digendong Kak Syakila. Aku sangat rindu padanya,” tolak Thania. Bocah cantik itu makin mengeratkan tangannya ke pinggang Syakila.

“Silakan masuk, Pak!” ucap Syakila sambil menggendong Thania.

“Si-siapa yang meninggal?” tanya Kasyaf ragu setelah Syakila mempersilakannya duduk di ruang tamu.

“Ayah saya, Pak,” jawab Syakila tanpa melihat ke arah Kasyaf. Gadis cantik itu lebih fokus dengan Thania.

“Aku turut berduka. Sak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status