Share

Part 16

Pisah Terindah

#16

"Gimana, gimana, gimana?" tanya Windi mendesak begitu aku membukakan pintu.

"Gimana apanya?" Aku mengerutkan kening karena tak paham akan rentetan tanya tak jelas dari sahabatku itu.

"Kabar kamu, dong! Masak tetangga kamu," jawab Windi seenaknya.

Aku membuang napas kasar. Kalau bertemu menyebalkan, kalau tidak bertemu-temu ya rindu. Begitulah yang kurasakan terhadap makhluk yang tengah berjalan sejajar denganku sekarang ini.

"Bagaimana perkembangan hubungan kalian?" tanyanya lagi begitu menghenyakkan bokong di kursi.

Aku ikut duduk bersama Windi.

"Biasa aja," jawabku tak antusias.

Windi memutar posisi duduknya. Kali ini dia menghadap padaku. Tatapannya serius.

"Nggak ada jawaban lain? Bosan aku dengar jawaban yang itu-itu mulu."

"Kamu bikin aja jawaban sendiri. Biar bisa sesuai keinginan kamu," ketusku.

"Kamu mau selamanya seperti ini? Betah seperti ini?"

Aku balik menatap Windi dengan tatapan bingung. Melihat ekspresiku, Windi terlihat seperti tengah ge
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Jamiah Kampil
update terus dong. kelamaan nunggu tp update hanya 1 bab je
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
lakor selkngkuh pasti makin terdepan
goodnovel comment avatar
dumakristanto87
yang ditunggu- tunggu akhirnya.... semangat kak, aku suka tulisan kakak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status