Home / Romansa / Pria Paling Beruntung / Luruskan gosip itu

Share

Luruskan gosip itu

Author: Chiavieth
last update Last Updated: 2024-02-10 07:00:43

Pernikahan dadakan dari anak pengusaha terkaya di kota ini sangat menarik perhatian para tamu undangan. Terlebih, identitas mempelai pria masih membuat orang bertanya-tanya.

Akan tetapi, rasa penasaran itu seketika berubah menjadi sorotan semua tamu ketika melihat sosok Sandra berjalan dengan mesra bersama Simon.

“Siapa pria ini? Bagaimana bisa Sandra memilih menikahi pria sepertinya? Apa dia juga anak konglomerat?” Seseorang yang hadir disana, penasaran dan menyuarakan pikirannya sambil berteriak.

"Ck! Mana ada anak konglomerat yang pendidikannya bisa berhenti di tengah jalan? Bahkan dia membiarkan ibu dan adiknya tinggal di gubuk lusuh seperti itu.”

“Luar biasa!" Ternyata sepasang suami istri yang hadir di acara pernikahan itu adalah orang tua Gerald yang datang tanpa tahu malu, dia menatap Simon sinis dan berupaya membuatnya terpojok.

“Aku tak menduga Putri kebanggaan Nyonya Leslie malah menikah dengan keluarga rendahan. Padahal, Sandra dulu memiliki pacarnya yang sekelas dengan model internasional.”

Dalam waktu yang tak lama, para tamu pun mulai bergunjing hebat, membuat kegaduhan di acara tersebut.

“Apa Sandra telah berselingkuh dan hamil oleh pria itu? Apa karena itulah Gerald tidak hadir disini?” seorang wanita secara mendadak memberi respon atas ucapan orang tua Gerald sambil menutupi mulutnya dengan kipas.

Desas-desus itu jelas membuat para tamu tercengang kaget dan tak bisa dicegah, gosip pun menyebar dari mulut ke mulut, hingga tak ada lagi rasa segan untuk mencela Simon dan Sandra, sampai akhirnya semua itu di dengar oleh pihak keluarga Sandra dan Simon sendiri.

Dalam suasana yang tegang, Simon tertunduk ke lantai dan bahkan terbata saat mengucapkan perjanjian alad nikah di depan semua orang, hingga akhirnya kata ‘sah’ bergema di telinga semua orang.

Keduanya mengangkat wajah dan saling tatap, untuk pertama kalinya Simon memberanikan diri mengecup kening Sandra. Namun orang yang membuat gosip tadi melihat mereka dengan sorot penuh kebencian.

Pernikahan mereka memang bukan didasari cinta, tapi itu adalah desakan nyonya empu Felicia, bisa di bilang ini adalah permintaan neneknya yang berusia hampir 75 tahun itu.

Sehari sebelumnya, Sandra ingin menolak, namun hal itu terpaksa diurungkan karena sang nenek terlihat mengiba dan mengatakan dirinya sudah berumur.

Sandra ingat sebaris kalimat yang dikatakan oleh neneknya sebelum ia memilih Simon. “Setiap hari kamu selalu saja sibuk dengan pekerjaan, kapan kamu akan menikah dan untuk masa depanmu…”

Sandra sudah menjelaskan perbuatan keji Gerald, anehnya sang nenek malah gembira mendengar itu karena dari dulu tak menyukai sifat Gerald dan keluarganya, jadi menurutnya bagus kalau Sandra mengambil keputusan itu.

Terakhir, yang membuat Sandra mati kutu bahkan ketika ia sudah menjelaskan pada neneknya, namun neneknya malah mengatakan. “Jika kamu tak kunjung menikah, aku tidak mungkin bisa melihat cucu kesayanganku memiliki seorang pendamping, apa tidak ada pria yang lebih layak dan bertanggung jawab pada keluarganya?” saat bertanya wajahnya begitu serius.

Sandra kembali menghela napas panjang, "Aku belum siap berkeluarga dan masih ingin mengembangkan usaha keluarga kita."

“Kamu tak tertarik bahkan dengan pria seperti Simon?”

Deg!

Simon tersedak sekaligus kaget mendengar usulan itu, raut wajahnya sangat tidak enak. Orang tua Sandra berdiri dan ingin protes dengan pemikiran Nyonya Felicia. “Tetap di tempat." tegas Felicia.

"Kamu tetap harus menikah, Sandra. Usiamu sudah 27 tahun. Sampai kapan kamu akan sendiri, kami ingin melihatmu ada yang mengurusi…" suara Felicia sedikit bergetar.

Sandra menarik napas panjang dan tak dapat membantah, ia melirik Simon yang sudah tak tenang sampai akhirnya dia meraih tangan Simon. “Nenek benar, kenapa harus mencari, jika pria baik dan bertanggung jawab ada di sekitarku. Simon, ya aku akan menikah dengannya…”

Simon tidak mengiyakan, tapi tidak juga menolak, diam seperti patung batu untuk beberapa saat.

***

Kediaman keluarga Sandra, memiliki rumah makan terkenal di kawasan elit di kota West land, mereka juga memiliki villa dengan lantai dua dengan halaman yang luas dan ditumbuhi banyak pepohonan dan tanaman hias untuk tempat penginapan para pendatang.

Usai acara akad nikah, suasana penuh kebahagiaan terpancar dari setiap sudut. Taman yang indah dihiasi dengan lampu-lampu berwarna, sementara meja makan yang panjang dipenuhi dengan hidangan lezat. Sandra dan Simon duduk di ujung meja, tersenyum bahagia satu sama lain.

Para tamu menikmati hidangan dan berbincang-bincang dengan riang. Saat acara berlangsung, tiba-tiba nyonya besar Felicia bangkit berdiri dan berkata dengan suara keras. “Sekarang, aku akan mengumumkan satu berita baik!“ Meski umur nyonya besar sudah lebih dari 70 tahun, tetapi ia masih sangat tegas, wibawanya tidak pudar, suaranya bahkan sangat nyaring.

Semua orang, memasang pendengaran mereka baik-baik, suasana menghening demi mendengarkan nyonya besar berbicara.

Wanita yang Sandra panggil nenek, sengaja menjeda ucapannya agar mereka penasaran, lalu melanjutkan ucapannya. “Pada hari istimewa ini, saya akan memberitahu kalian semua, bahwa cucu saya, Sandra adalah penerus perusahaan 'Elegant Endless Group', jadi dia berhak mengatur semua hal yang berkaitan tentangnya, termasuk menjadikan suaminya sendiri direktur perusahaan."

Saat berbicara, bola matanya yang berwarna kecoklatan, memancarkan sinar terang yang menunjukkan kewibawaannya. Kata-katanya sangat mengejutkan!

Ruangan yang hening tadi kembali riuh, di antara mereka pihak dari keluarga Simon, sangat senang mendengar hal ini. Para tamu yang berdatangan berdiskusi dengan pendapat mereka masing-masing, sementara seorang tamu, mendatangi ibunda Simon sambil tersenyum menyalaminya. “Selamat buk, dapat menantu kaya, pasti senang dong ya?”

Nyonya Mandy tersenyum ketika tetangganya berkomentar. “Alhamdulillah, saya juga bersyukur nyonya Leslie telah mempercayakan putrinya pada Simon. Saya hanya berharap Simon dapat memperlakukan istrinya dengan baik.”

Si tetangga tukang kepo ini mengajaknya menjauh dari tempat mereka duduk untuk mengobrol di tempat sepi.

Evy, dia terkenal suka ceplas-ceplos, saat itu dia kembali berkomentar. “Kudengar pernikahan ini karena skandal Simon dengan istrinya, Umm, maksudnya Nona Sandra, apa itu benar Bu? Aku dengar dari orang-orang tadi sih gitu."

Wanita yang akrab dipanggil Nyonya Mandy hanya geleng-geleng kepala, dan berusaha tetap tersenyum. "Kamu tahu darimana? Lebih baik kita bicara sambil duduk," ucapnya merendah.

Evy, duduk di sofa yang sama dan terus mengoceh tanpa berhenti. "Aku juga dengar kalau Simon sengaja melakukannya demi menjadi kaya, benar begitu Bu?"

"Astaghfirullahalazim!" Mandy dibuat kaget, namun dia tetap menjawab dengan tenang dan lembut, "Maaf, tapi siapa yang mengatakan itu?"

"Aku." Belum sempat dia menjawab, tiba-tiba, seorang tamu yang tak dikenalnya muncul di antara mereka. "Orang miskin aja belagu, kamu dan anakmu sama saja, memakai cara licik menjadi orang kaya untuk mengelabui semua orang."

Mandy lebih kaget lagi ketika komentar tersebut jelas untuk memojokkan keluarganya. Tak jauh dari sana, ternyata orang yang sedang di bicarakan itu sedang berjalan mendatangi mereka. “Ribut sekali disini, ada apa?”

Kehebohan wanita setengah baya itu berhenti seketika ketika melihat Simon,

Evy tetangganya itu meringis, lalu memaksakan untuk senyum dan menjawab. "Eh, Simon, kalian berdua terlihat begitu bahagia. Selamat ya!"

"Terima kasih, Bu Evy. Aku sangat senang ibu bisa datang di hari yang istimewa ini."

Simon lalu beralih pandang ke arah wanita yang tiba-tiba muncul tadi dengan dahi yang mengernyit.

"Maaf, apa sebelumnya anda telah mengenal saya? Tadi pembicaraan anda terdengar kurang mengenakkan, prasangka yang anda tuduhkan itu keliru. Saya tidak pernah melakukan hal yang anda katakan tadi, saya memang tak memiliki kekayaan yang melimpah, tapi saya berjanji akan membahagiakan istriku dengan kasih sayang dan kesetiaan, aku juga tetap akan bekerja keras demi mengubah nasib keluargaku. Ingat, aku tetap akan bekerja keras! Lagipula perasaan dan kebahagiaan tidak ditentukan oleh materi."

"Itu mustahil, kamu mengandalkan uang dari keluarga Sandra, bukan?" Ternyata dia mencoba mempertahankan pendapatnya.

Simon mencibir dan menjawab dengan tegas, "Kehidupan yang baik bukan hanya tentang uang, tapi saya mendasari kebahagiaan keluarga dengan saling pengertian, dan dukungan satu sama lain. Saya akan berusaha untuk menciptakan masa depan yang cerah, jadi bukan bukan berarti saya tinggal menggoyangkan kaki tanpa berusaha."

"Nyonya Jeanne, anda juga datang?"

Mereka melihat Sandra yang tampaknya tertarik bergabung di obrolan itu. Jadi namanya nyonya Jeanne? sorotan mereka malah berbalik pada wanita setengah baya, tersebut Nyonya Jeanne!

Dia diam, entah itu merenungkan kata-kata Simon, atau hanya malu karena telah berani muncul untuk membuat desas-desus buruk tentang keluarga Simon.

Kasihan sekali, di hari pertama menikah saja mereka sudah menghadapi tantangan yang tak terduga, demi menjatuhkan kebahagiaan mereka.

Hem... Tiba-tiba suara deheman seseorang terdengar bersamaan dengan datangnya Nyonya besar Felicia dan Nyonya Leslie, yang kini resmi menjadi ibu mertua Simon.

"Jeanne, kamu masih berani berdiri setelah menyebar gosip yang beredar?" Leslie berbicara tegas, hal itu membuat Jeanne jadi gugup. "A-anda sudah mendengarnya?"

Leslie melihat pada ibunya, nyonya Felicia. Wanita paruh baya itu sedang memasang tampang serius, bahkan raut wajahnya kini menakutkan. "Aku tak akan membiarkan mereka yang menjelekkan nama baik seseorang dan juga kebahagiaan mereka. Kamu tahu apa yang ku maksud?"

"I-itu." Jeanne menunduk menahan malunya.

"Luruskan kembali gosip yang beredar, setelah itu kamu tinggalkan tempat ini!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pria Paling Beruntung    Ending...

    "Semuanya, Sean, tiba-tiba menghilang!" Saat semua orang masih berada dalam suasana duku, tiba-tiba Alessa muncul di sana dengan membawa kabar buruk. Ini bukan hanya membuat Simon kaget, tapi juga sangat cemas dan panik."Apa? Bagaimana bisa ini terjadi?""Bagaimana kamu menjaganya, Alessa?" "Kita harus segera mencarinya!" seruan mereka yang dilanda panik silih berganti membuatnya kalang kabut.Mereka bergegas keluar ruangan, bergerak cepat mencari keberadaan Sean.Simon di tinggal sendirian dalam keadaan tak berdaya, dirinya bukan hanya kehilangan Sandra, tapi apa ia juga harus menghadapi kehilangan Sean?"Apapun yang terjadi, aku harus menemukan Sean!" ujarnya dengan penuh tekad. Sejujurnya, Simon sangat mencemaskan keselamatan anak itu. Di saat sulit ini, harusnya mereka memperhatikan anak seusia Sean, tapi mereka terlalu lengah dan hampir melupakan anak itu.Di tempat lain, seorang satpam menemukan seorang anak sedang meringkuk sendirian di loteng rumah sakit. Begitu dia mengh

  • Pria Paling Beruntung    Mommy, aku tak ingin kehilanganmu

    Saat itu, pintu ruangan nomor 134 terbuka dengan keras. Seorang perawat masuk dengan wajah penuh kepanikan. "Ada kecelakaan tak terduga di ruang operasi! Nyonya Sandra..." suaranya terputus saat melihat semua orang menatap dan menanti perkataan selanjutnya.Simon, Alessa dan lainnya merasa detak jantungnya berhenti sejenak. "Apa yang terjadi? dia baik-baik saja kan?"Dari wajah perawat itu, terlihat garis-garis kegundahan. "Sekali lagi mohon maaf, tapi darah yang di sumbangkan sebelumnya, belum bisa membuat keadaan nyonya Sandra stabil. Butuh waktu dan perawatan yang lebih intensif untuk memulihkan keadaannya, kami semua sedang berjuang menyelamatkannya."Mendengar itu, Simon merasa dunianya runtuh. Bahkan Sean yang masih berada dalam pelukan Alessa, mengeratkan pegangannya pada wanita itu. "Tante... bagaimana dengan mommy..."Melihat hal ini, Elsa merasa bersalah, terlebih melihat Sean yang seumuran putranya kini terlihat ketakutan. Apa dia memilih keputusan yang salah? Apa mereka aka

  • Pria Paling Beruntung    segera ke rumah sakit

    ( Elsa, segera ke rumah sakit Williecons, aku akan kirimkan alamat lengkapnya) Elsa menerima pesan teks dari nomor tak di kenal. ‘Siapa ini?’ ia berusaha mengingat-ingat pemilik nomor dengan ujung angka 77, “Yah, aku ingat! Ini kakak, aku sudah lama tak tahu kabarnya, tapi darimana dia dapat nomor baruku…?” Dia menggeleng, ‘Ini tak penting sekarang, lebih baik aku segera menghubunginya…’ Saat itu panggilan langsung tersambung.“Halo, apa ini kamu kak Max?”“Elsa! Syukurlah, ternyata orang itu tak berbohong, akhirnya kita bisa mengobrol juga hari ini.” "Oh ya kak, kamu dimana? Tadi kamu bilang rumah sakit, memangnya siapa yang sakit?" Elsa mengigit bibirnya bawahnya cemas, ‘Semoga saja bukan ibu.’ “Sandra sedang dalam keadaan kritis, pagi ini ada dapat kabar Simon juga masuk rumah sakit karena kecelakaan…”“Ke-kecelakaan?” Sungguh, Elsa kaget saat menerima kabar itu. Untungnya saat itu dia anak kembarnya sudah di antar Antonio pergi ke sekolah, jadi mau teriak sekeras apapun, pali

  • Pria Paling Beruntung    Kritis...

    Tiba-tiba, semua lampu jalan padam, bahkan seluruh bangunan terlihat gelap. Hampir semua detak jantung mereka terdengar berpacu dengan kencang. Simon meraba-raba mencari ponselnya untuk penerangan.Saat ini, ada suara langkah kaki mendekat, membuat ketegangan, sebelum langkah itu sempat mendekat, sebuah cahaya muncul menyilaukan mata. “Sandra … segera kita bawa dia kerumah sakit.” Untungnya Alessa segera menghidupkan senter Flashlight dari ponselnya.Sementara Sean terlihat histeris melihat sang mommy yang berada dalam keadaan kritis. “Mommy… ayah, siapa yang berbuat jahat pada mommy, kenapa kamu hanya diam ketika orang melukainya.” Bocah itu menangis tersedu-sedu.Simon menelan salivanya, dia mencoba menenangkan Sean dengan sabar. Namun, anak seperti putranya ini cukup bermulut pedas, jadi semua perkataan orang dewasa dia lontarkan, tanpa peduli bahwa itu akan menyinggung orang lain, termasuk dirinya sendiri sebagai ayah.“Sean, kita tak tahu siapa orang yang melakukan itu pada mommy-

  • Pria Paling Beruntung    Siapa yang melakukan ini?

    “Alessa…” Sandra dan Simon buru-buru keluar dari mobil, mereka melihat kerumunan orang di sekitar rumahnya, bahkan ada banyak petugas keamanan dan wartawan yang berkumpul di sekitar area.“Sebenarnya apa yang sedang terjadi?” Di antara kerumunan itu, mereka melihat seorang pria terlihat berjalan menunduk diiringi oleh beberapa petugas keamanan. Wartawan mengambil foto, lalu melakukan wawancara.Simon mengernyitkan dahinya. “Gerald?” Sandra ikut terkejut.“Dia muncul lagi?” Keduanya bergegas mendekati kerumunan karena ingin memastikan keadaan putranya.“Sean…” Sandra berlari menghampiri seorang guru les privat anaknya. Sayangnya, sosok yang di panggil namanya tidak ada di sana. “Dimana Sean? Dia baik-baik saja kan?” Suaranya bergetar.“Nyonya tenang saja, Sean sedang tidur di dalam, tampaknya dia kelelahan. Yang jadi masalah sekarang adalah Ibu Alessa…”Simon menimpali. "Kamu sudah beritahu ini pada polisi?”Belum sempat menjawab, fiba-tiba seorang petugas keamanan mendatangi mereka, "K

  • Pria Paling Beruntung    Sangat Ranting..

    "Aku akan berikan salah satu toko butik milik perusahaan Elegant Endless Group' pada Alessa, semoga itu akan cukup." Entah darimana kepercayaan diri ini munculnya, Sandra mengerahkan semua isi hatinya pada Simon yang masih membeku di tempatnya. Meski hatinya penuh keraguan, namun Simon mencoba mencerna semua ucapan istrinya. "Kamu yakin?" ujarnya memastikan. Sandra mengangguk, "Aku percaya, Alessa orang yang jujur, makanya aku memilihnya, kamu jangan cemas dan takut dia akan menipu, yang penting kamu setuju saja itu sudah cukup." Sorot mata Sandra jelas tampak ketulusan, jadi Simon mengikuti saja. "Jika benar begitu, itu tergantung padamu. Aku tidak bisa memaksa ataupun melarang.""Deal!" Elsa mengambil satu keputusan. "Terima kasih dukunganmu, sayang..." Satu kecupan mendarat di pipi Simon, memancing gair4hnya, hingga sebuah adegan Simon mengendong istrinya ke tempat tidur dan menjeratnya dengan gila, menatapnya dengan penuh hasr4t."Aku suka cium4nmu, Simon." Sandra berkata denga

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status