Home / Romansa / Pria 'Shift Malam' / Bab 145: Hajar Sang Letkol

Share

Bab 145: Hajar Sang Letkol

Author: mrd_bb
last update Huling Na-update: 2025-06-01 08:55:20
“Cepat berpakaian, nanti kita ulangi lagi,” bisik Levi sambil buru-buru ambil celanannya dan si prajurit wanita ini buru-buru ambil seragam dinasnya dan berpakaian dengan cepat, lalu ngeloyor pergi.

Saking terburu-burunya, karena ulah mereka kepergok, si serdadu wanita ini lupa pakai CD-nya.

Rey dan Irina sampai menahan tawa, sebab Letkol Levi berkali-kali salah masukin celananya. Burung pelatuknya yang tadi masih ngaceng terlihat mengkerut tiba-tiba.

"Letoy ni yeeee....!" ejek Rey. Irina yang biasa serius ikutan tertawa-tawa kecil yang di tahan-tahan, tak mampu menahan diri sejak tadi.

Begitu celana dan baju seragam militernya sudah terpasang, Rey langsung todongkan pistolnya ke wajah Levi Barak. Hingga si Letkol ini terbelalak bukan main, untung jantungnya kuat, sudah 2X dia terkejut-kejut.

Barulah sang Letkol ini nyadar, dua orang ini bukan anak buahnya, tapi dua orang asing yang menyamar.

“Jangan berteriak Letkol Levi Barak, atau pistolku ini akan bungkam mulut kamu selamanya,” den
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 2
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 149: Simpan Harta dan Bertemu Ikat Kepala Ijo

    “Arrghhh enak banget…pulas deh malam ini bobok, kamu hebat sekali, bisa bikin aku melayang berkali-kali,” bisik Irina sambil mencium bibir Rey.Irina sambil berbisik-bisik mesra mulai buka-bukaan soal masa lalunya. Dia bilang dulu pernah miliki kekasih, lalu putus dan pria kedua yang pernah rasakan tubuhya adalah Abu Jaharu."Tapi...jangan kaget, Abu Jaharu baru 2X menikmati apem aku, itu pun hanya permukaan, udah muncrat sebelum masuk, dia kebanyakan gundik soalnya...!" aku Irina blak-blakan sambil tertawa, hingga Rey paham, kenapa apem Irina masih kencang.Akhirnya keduanya tidur nyenyak sampai pagi dan sudah bisa di duga, saat bangun pagi, keduanya tak buru-buru bangkit malah asyik ngulang lagi hingga jelang siang.“Apem kamu enak sekali, rupanya orang Rusia mampu bikin para laki betah!” ceplos Rey sambil menyabuni tubuhnya, Irina yang juga ikut mandi tertawa berderai.“Kalau jadi hasil olahan kita ini, kamu bakal aku datangin ke Indonesia, biarpun kamu punya bini, aku tak peduli,”

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 148: Berawal dari Cuaca Gerah

    Rey dan Irina kini memandang markas Abu Jaharu yang sudah porak poranda tersebut. Agaknya para penyerbu tersebut juga rampok tempat tersebut, di saat Abu Jaharu dan 30 anak buahnya tidak berada di tempat ini.“Kita segera susul kelompok ikat kepala hijau itu, untuk selamatkan dua temanmu itu? Jangan buang waktu!” kali ini Irina yang lalu minta Rey lanjutkan perjalanan. Rey pun mengangguk, mereka lalu tinggalkana markas Abu Jaharu.Hampir tengah malam, tapi jejak kelompok ikat kepala hijau belum juga mereka temukan, akhirnya di sebuah desa lumayan besar, Rey ajak Irina singgah beristirahat.“Terlalu bahaya bagi kita kejar kelompok itu, mana malam hari lagi,” alasan Rey dan keduanya kini mencari sebuah penginapan.Akhirnya setelah muter-muter beberapa saat, mereka temukan juga sebuah penginapan sederhana.Sambil makan malam keduanya berunding langkah-langkah selanjutnya.“Aku baru dengar ada kelompok ikat kepala hijau, menarik juga kelompok itu, tak ku sangka mereka bermusuhan dengan kel

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 147: Kahini dan Abini Lenyap

    Inilah kecerdikan Rey dan Irina, pasukan zionis bukan mengejar mobil SUV yang di bawa keduanya. Tapi justru mobil pick up yang masih ‘berisi’ harta rampasan tersebut yang jadi sasaran pasukan zionis.Abu Jaharu yang tak menyadari hal ini bukan main marah dan tentu saja sangat panik, saat pasukan zionis yang gunakan jeep-jeep terbuka berisi senjata otomatis makin mendekati mobil ini.Karena angkutan yang di bawa berat sekali, sehingga laju kendaraan mobil box ini terhambat. Agaknya tinggal hitungan menit, mobilnya akan tersusul.Sementara pasukannya tercerai berai dan banyak yang tewas, sisanya kabur ke gurun pasir yang sangat panas dan terus di tembaki pasukan zionis tersebut.“Kita harus segera kembali dan jemput Kahini dan Abini, dua temanku itu, biarkan saja si Abu Jaharu dan anak buahnya bentrok dengan pasukan zionis itu” cetus Rey, Irina mengangguk.Tanpa ragu dia injak gas dan keduanya tak peduli lagi dengan nasib Abu Jaharu yang sedang di kejar dan di tembaki pasukan zionis.Ser

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 146: Kecerdikan Irina dan Rey

    “Ahh iya benar juga,” sahut Rey.Lagi-lagi nasib baik bagi keduanya, kunci mobil ini ada dua dan salah satunya rupanya kunci box-nya.Begitu di buka, di dalamnya mereka melihat ada kotak-kotak yang menindih karung-karung hitam, begitu di singkirkan, keduanya saling pandang.Senyum manis terlihat di bibir Irina dan Rey.Lalu keduanya buru-buru menutup pintu bak mobil box ini dan tanpa buang waktu Rey langsung hidupkan mesih mobil dan brummmm….mobil box ini langsung meluncur keluar dari garasi ini.Setelah sampai di mobil SUV tempat halaman parkir hotel sebelunya, Irina turun dari mobil box dan setir SUV ini mengikuti mobil box jenis pick up tersebut.Kini kedua mobil itu sudah jauh meninggalkan Kota Halabah dan nun jauh di atas perbukitan, Abu Jaharu dengan teropong canggihnya melihat semua itu, senyumnya mengembang di bibir.“Hebat...hebat…si Rey dan Irina berhasil juga, benar-benar tu Letkol luar biasa hebat dan nekatnya,” gumamnya, tak adar memuji aksi keduanya, terutama Rey.Setel

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 145: Hajar Sang Letkol

    “Cepat berpakaian, nanti kita ulangi lagi,” bisik Levi sambil buru-buru ambil celanannya dan si prajurit wanita ini buru-buru ambil seragam dinasnya dan berpakaian dengan cepat, lalu ngeloyor pergi.Saking terburu-burunya, karena ulah mereka kepergok, si serdadu wanita ini lupa pakai CD-nya.Rey dan Irina sampai menahan tawa, sebab Letkol Levi berkali-kali salah masukin celananya. Burung pelatuknya yang tadi masih ngaceng terlihat mengkerut tiba-tiba."Letoy ni yeeee....!" ejek Rey. Irina yang biasa serius ikutan tertawa-tawa kecil yang di tahan-tahan, tak mampu menahan diri sejak tadi.Begitu celana dan baju seragam militernya sudah terpasang, Rey langsung todongkan pistolnya ke wajah Levi Barak. Hingga si Letkol ini terbelalak bukan main, untung jantungnya kuat, sudah 2X dia terkejut-kejut.Barulah sang Letkol ini nyadar, dua orang ini bukan anak buahnya, tapi dua orang asing yang menyamar.“Jangan berteriak Letkol Levi Barak, atau pistolku ini akan bungkam mulut kamu selamanya,” den

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 144: Sikat Dua Serdadu

    Begitu masuk kamar, keduanya kembali atur strategi, tak lama kemudian room service datang, Rey sengaja pesan minuman dan makanan ringan.Inilah salah satu bagian dari strategi mereka.“Tukk…maaf...!” sekali pukul, si room service ini pingsan dan di tahan Rey dengan cepat tubuhnya, agar tak jatuh. Tanpa buang waktu Rey pun ambil pakaiannya dan dengan cepat memasangkan ke badannya.Irina senyum saja lalu Rey beri kode agar si agen Rusia ini mengikutinya.Kini Rey yang berpakaian room service tadi bersama Irina menuju ke kamar di mana dua pasang serdadu zionis tadi masuk. Mereka sudah tahu nomor kamarnya, si resepsionest sebelmnya tanpa curiga beri tahu nomor kamarnya.“Tok…tok…room service!” ceplos Rey sambil ketuk kamar ini.Terdengar suara menggerutu, agaknya mereka terganggu oleh ketukan ini, apalagi keduanya tak memanggil room service. “Saya tidak memanggil room service kenapa ka….?!!” hardik si serdadu yang hanya pakai handuk ini marah, tapi setelahnya suaranya kontan terdiam, dia

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status