Share

Bab 6.

Hari ini adalah hari yang tunggu-tunggu oleh semua murid, yaitu pertandingan basket yang diadakan disekolah Rasya melawan sekolah tetangga, pagi ini lapangan sudah sangat ramai dengan berbagai penonton yang memenuhi tribun tersebut, Jessy menggelengkan kepalanya melihat sekumpulan lelaki di tribun yang tak jauh dari mereka terlihat sedang membawa spanduk berisikan nama Rasya, Jessy dan Bella menggelengkan kepalanya padahal hari ini adalah pertandingan basket bukan cheers yang seharusnya mereka itu mendukung anak basket bukan cheers.

"Gila Sya penggemar lo noh dari sekolah tetangga"ucap Bella yang masih tertawa.

"Aneh banget padahal kan kita gak ikutan yang tanding kan anak basket kenapa tuh cowok-cowok bawa spanduk isi tulisan Rasya ada foto nya juga malah"ucap Jessy yang ikut tertawa, sementara Rasya hanya bisa menatap malas ke atas sana.

"Udah gak usah diladenin"ucapnya sembari berkumpul bersama teman cheers lainnya.

Selama pertandingan berlangsung terdengar sorakan keras yang mendukung sekolah Rasya, bahkan siswi-siswi yang berada disekolah tetangga juga ingin menyorakinya namun tidak bisa karena mau tak mau mereka harus memberi semangat untuk sekolahannya, dan jika ada yang bertanya mengapa itu bisa terjadi karena team bakset dari sekolahnnya sudah beberapa kali memenangkan pertandingan yang membuat semua orang mengenal team mereka, sama seperti cheerleaders dari sekolah Rasya, mereka terkenal karena team mereka sudah beberapa kali mengikuti perlombaan di dalam sekolah maupun diluar sekolah yang membuat para lelaki yang ada disana itu membawa spanduk.

Alex dan Zidan menatap bingung ke arah para lelaki yang membawa spanduk berisi tulisan dan foto Rasya disana, mereka bukan menyoraki team basket malah mereka menyoraki team cheers Rasya.

"Kok gue ngakak sih liatnya, bisa-bisanya pertandingan basket tapi mereka malah nyorakin anak cheers yang padahal mereka cuman bantu kita doang"ucap Zidan sembari menggelengkan kepalanya, Alex dan Zidan melihat bahwa mereka sedang beradu mulut karena para lelaki itu malah menyoraki nama Rasya bukan nama-nama orang yang ikut serta dalam pertandingan basket tersebut, membuat keduanya terbahak-bahak melihatnya.

'Weh lo pada, ngapain malah nyorakin anak cheers sih yang tanding itu basket bukan cheers'

'Tau nih ganggu banget'

'Terserah kita dong, emang kalian doang yang punya penggemar kita juga punya kali, yang pastinya lebih berkualitas dari lo semua'

Semua gadis yang berada di sebelah kerumunan lelaki itu berdesis kemudian melanjutkan menyoraki team basket dari sekolahannya. Setelah beberapa jam mereka bertanding akhirnya yang memenangkan pertandingan ini adalah sekolah dari mereka yang artinya team dari Marvel yang menang, membuat semua penonton bersorak heboh sama seperti para lelaki yang sedang menyoraki nama Rasya dengan keras membuat mereka menjadi pusat perhatian sekarang, semua anak basket menatap mereka sembari menggelengkan kepalanya sementara Rasya yang sudah sangat malu atas perbuatan mereka pun langsung melenggang pergi begitu saja membuat Jessy dan Bella mengikutinya.

"Syaa mau kemana? Kita belum ngasih selamat sama anak basket"

"Gak perlu, gak penting"

"Tapi tadi kak Viona nyuruh kita buat foto bareng mereka" Rasya menggeleng.

"Gue malu balik ke lapangan lo liat aja tuh sekolah tetangga, kelakuannya norak banget, sialan emang bikin malu aja" rutuk Rasya membuat Jessy dan Bella terkekeh.

"Aneh-aneh aja emang"

"Kalau kalian mau foto yaudah sana gue tunggu kalian dikantin"ucap Rasya yang kembali melangkahkan kakinya menuju kantin, sementara Bella dan Jessy saling tatap.

"Gimana Jess? Kita ikut foto atau ikut Rasya ke kantin?"tanya Bella membuat Jessy berfikir sejenak.

"Fix. Kita ikut Rasya aja karena gue juga laper"ucap Jessy yang membuat mereka berdua langsung menyusul Rasya ke kantin.

******

Sesampai mereka dikantin, Bella langsung berjalan untuk memesan makanannya juga memesan makanan Jessy dan Rasya, smenetara Jessy yang langsung menyambungkan wifi dikantin ke ponselnya sembari tersenyum senang, Rasya yang mengetahuinya pun menggelengkan kepalanya.

"Lo kaya tapi gak modal banget, masa iya masih modal numpang wifi" Jessy tersenyum.

"Selagi masih ada yang gratis gue gak boleh nyia-nyiain Sya, hemat paketan juga dipakenya kalau ada tempat yang gak sedia wifi" Rasya menggelengkan kepalanya.

Saat mereka sedang asik menyantap makanannya tiba-tiba ada segerombolan lelaki menghampiri mejanya, Rasya tahu betul bahwa mereka lah yang menyoraki Rasya tadi, Rasya berdecak ketika melihat mereka yang sudah ada di depan Rasya.

"Rasya gue boleh minta foto gak?"tanya salah satu dari mereka membuat Rasya menatap mereka dengan tatapan datar.

"Gak."ucapan singkat Rasya membuat mereka melongo, sementara Rasya melanjutkan makanannya, Jessy dan Bella hanya terdiam ia tidak ingin ikut berkomentar.

"Hm tap-" Rasya beranjak dari duduknya sembari menatap ke arah mereka.

"Lo budek ya, gue bilang engga ya engga kenapa masih maksa?!"ucap Rasya yang meninggikam suaranya kemudian kembali duduk dan mengontrol emosinya, mereka terkaget begitu juga dengan semua yang ada di kantin, karena bukan cuma sekolah mereka saja sekolah lain pun juga ada di kantin mereka. Jessy dan Bella sudah biasa mendengar Rasya yang seperti itu membuat mereka berdua tidak heran dengan sikap Rasya, Rasya berdecak ketika mereka masih terdiam di depannya.

"Pergi, gue kepanasan karena kalian nutupin gue"ucap Rasya membuat mereka langsung berjalan pergi, sementara semua mata masih menatap Rasya membuat Rasya menatap ke arah mereka.

"Gue bukan tv jadi gak usah ngeliatin gue!"ucap Rasya dengan tatapan tajamnya yang sontak membuat mereka langsung mengalihkan pandangannya, Rasya menghembuskan nafasnya ketika melihat geng Marvel baru saja memasuki kantin, yang bikin Rasya makin eneg itu ketika mendengar jeritan para siswi itu.

"Ck...lebay banget sih kayak presiden aja yang dateng"celetuk Rasya membuat Jessu terkekeh.

"Udah Sya gak usah diladenin, mending lo lanjut deh makannya"ucap Jessy membuat Rasya mengangguk.

Setelah mereka menghabiskan makanan mereka, mereka pun berjalan kembali menuju lapangan karena kak Viona yang menyuruhnya.

Jessy berlari menghampiri Viona.

"Kak tadi gue baru aja nih nonton mv terbarunya BTS sumpah deh bagus banget, apalagi bang tetet ganteng banget yatuhan gak kuat gue"ucap Jessy yang sedikit histerin begitu juga Viona.

"Gila parah sih, gue juga udah nonton kemaren sampai bergadang tau gak sih gue ulang-ulang, apalagi suga yaampun gak kuaattt"ucap Viona yang tak kalah histerisnya dengan Jessy, Rasya sangat tahu bahwa sahabatnya ini menyukai boyband kpop yang tidak lain adalah BTS entahlah Rasya tidak mengerti mengapa Jessy bisa sefanatic itu, Rasya memutarkan bola matanya dan menghela nafasnya.

"Jadi kita kesini mau ngapain? Ngomongin be-te-es?"tanya Rasya membuat Viona dan Jessy mendelik ketika mendengar ejaan BTS Rasya yang salah.

"Bi-ti-es Rasyaa bukan be-te-es!"ucapan mereka membuat Rasya menatapnya tak peduli.

"Ya apa kek itu gue gak peduli, sebenarnya kak Viona ngapain nyuruh kita kesini?"ucap Rasya yang tidak ingin terlalu lama berada disini, sementara Viona hanya tersenyum.

"Tadi tuh maunya gue ngajakin kalian foto bareng anak basket tapi kaliannya malah ngilang, yaudah gak papa deh kita foto sendiri aja gimana?" Rasya hanya mengangguk, membuat Viona meminta tolong kepada seseorang untuk memotret mereka.

Rasya berjalan menelurusi koridor yang lumayan sepi, Jessy dan Bella sudah pulang duluan yang akhirnya harus membuatnya berjalan sendirian menuju parkiran, sesampai di parkiran Via menghampirinya membuat Rasya tersenyum dan menyalimi tangannya.

"Eh Rasya, mau pulang?" Rasya mengangguk.

"Iya nih tante"

"Oh yaudah barengan aja ya sekalian kita mau jemput Marvel soalnya hari ini dia gak bawa motor" Rasya mendelik ketika mendengar perkataan Derren papa Marvel, Rasya menggelengkan kepalanya.

"Ngga deh tan, om Rasya pulang sendiri aja"

"Udah sama kita aja Sya, lagian tadi Gisela bilang dia gak bisa jemput kamu" Rasya hanya bisa mengangguk pasrah saat ini, Rasya juga merasa tidak enak jika ia harus menolak  ajakan dari Via.

"Yaudah kamu tunggu dulu ya Sya dimobil, om sama tante mau ke dalam dulu" lagi-lagi Rasya menganggukkan kepalanya dan berjalan memasuki mobil milik keluarga Marvel. Rasya memilih untuk memainkan ponselnya sembari menunggu Via dan Derrel kembali bersama Marvel. Sebenarnya sangat tidak ingin namun apadaya ia hanya bisa menurut apalagi Via sudah baik kepadanya, Rasya benar-benar tidak ingin melihat wajah Marvel.

Tak lama kemudian Rasya melihat Derrel yang tengah mengobrol bersama Marvel sembari menghampirinya, Rasya menegang dikala Marvel duduk disebelahnya sementara Marvel yang melihat Rasya pun mengerutkan dahinya.

"Pah, mah ini kok si cewek galak bisa ikut kita?" Rasya berdecak ketika Marvel mengatakannya "Cewek Galak" sementara Derrel dan Via menggelengkan kepalanya.

"Marvel kamu gak boleh gitu ngomongnya, Rasya bareng kita karena gak ada yang bisa jemput dia" Marvel membulatkan mulutnya.

"Tumben"celetuk Marvel membuat Rasya berdecak kesal, Rasya harus bisa bersabar saat ini ia harus tahu tata krama, dan ia tidak ingin memulai peperangan saat ini.

"Kita makan dulu gimana? Rasya kamu lagi gak sibuk kan?" tanya Derrel sembari menatap Rasya dari kaca didepannya sementara Rasya mendelik kemudian tersenyum kikuk.

"E..eee..Rasya langsung pulang aja deh om, soalnya Rasya ada tugas" Marvel tersenyum miring ketika mendengar ucapan Rasya, Marvel tahu bahwa Rasya berbohong, Rasya walaupun pintar tetapi dia anaknya itu tidak suka membuat tugas di rumah ia lebih suka membuat tugas di sekolah.

Derrel pun hanya menganggukkan kepalanya. Sepanjangn perjalanan tak ada satupun yang membuka suaranya, Derrel yang sedang sibuk menyetir, sementara Via sedang memainkan ponselnya sama seperti Marvel, dan Rasya ia hanya menatap ke arah jalan, sampai akhirnya mereka tiba dirumah mereka.

.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status