Share

Jangan Terlalu Benci, Nanti jadi Cinta

"Wow, aku tidak pernah bertemu wanita sejutek dirimu," ucap Mahesa, takjub dengan sikap Riana yang selalu ketus padanya.

"Karena aku tidak suka berlemah lembut pada lelaki brengsek yang pernah merenggut kehormatanku," tegas Riana membalas perkataan Mahesa.

Jelas saja ucapan Riana tersebut membuat Mahesa merasa tersindir.

"Aku sudah meminta maaf. Kau masih belum memaafkanku untuk itu?" 

Menarik nafas panjang, Riana pun membuang pandangan ke arah lain, enggan menatap mata Mahesa yang saat ini intens menatapnya. 

"Baiklah, sepertinya kau memang masih marah. Jujur, aku tidak tahu bagaimana cara meluluhkan hati wanita, terlebih wanita yang keras kepala sepertimu. Aku sangat mengakui kesalahanku malam itu, tapi kau bersikeras menolak permintaan maafku."

Riana tetap bergeming. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya. 

Gurat tegas dan masam di wajah wanita itu menunjukkan bahwa hati Riana masih terluka akibat malam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mardiati Badri
gampang ya laki2 minta maaf setelah melecehkan perempuan. di luar sana banyak perempuan trauma, dari yg takut laki2, kurang waras sampai gila parah, gara2 pernah mendapat pelecehan seksual
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status