Share

Undangan Pernikahan Riana

"Apa aku tidak salah dengar? Aram memanggil Riana dengan sebutan calon istri? Apa mereka benar-benar akan segera menikah?" pekik Mahesa dalam hatim

Riana pun kaget saat Aram memanggilnya dengan sebutan itu.

Tapi kemudian Riana menganggukkan kepala.

"Kenapa tiba-tiba Aram memanggilku calon istri? Apa dia sengaja?" batin Riana.

"Dia sudah siap. Mungkin sedang mengambil tasnya," jawab Riana.

"Kenzie akan berangkat sekolah denganku! Jika kau ingin mengantar, antar saja Riana." Mahesa segera menyela. Tentu saja dia tidak mau Aram membawa Kenzie juga.

Sebab Mahesa sudah rela datang pagi-pagi hanya untuk mengantar anaknya.

"Baiklah. Ayo kita berangkat, Sayang," ajak Aram sambil dengan sengaja merangkul pundak Riana di depan mata Mahesa.

Mahesa hanya memutar bola mata, mengalihkan pandangan ke arah lain.

Sialnya, ada rasa cemburu yang menyergap hatinya.

"Mahesa, titip Kenzie ya! Antarkan dia sampai sekolah. Kami pergi duluan. Bye!" sebelum masuk ke dalam mobil, Aram melambaikan tangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status