Share

Bab 298

Author: Zaina Aulia
Andini berdiri dan pergi dengan berat hati. Angin malam cukup dingin. Hatinya yang hampa makin terasa sedih.

Andini menarik napas dalam-dalam, lalu segera kembali ke Paviliun Ayana. Setelah menyimpan kotak kayu, dia buru-buru mencuci wajahnya. Dia bergegas kembali ke paviliun Ainun tanpa mengganti pakaian.

Ketika Andini kembali, Kresna sudah berlutut di samping tempat tidur Ainun. Suasananya sedikit suram. Senyuman yang tadi terlihat di wajah Ainun saat berhadapan dengan Andini sudah sirna. Kini, keseriusan di wajah Ainun membuat orang ketakutan.

Begitu melihat Andini kembali, Ainun memanggil, "Andin, kemari."

Andini buru-buru maju dan berdiri di samping Kresna. Kala ini, Ainun berkata, "Berlutut."

Andini tidak mengerti maksud Ainun, tetapi dia juga tidak berani membantah dan segera berlutut di samping tempat tidur Ainun.

Ainun bertanya, "Andini, kamu sudah ada di Keluarga Biantara selama 18 tahun. Meski nggak ada hubungan darah, ayah dan ibumu sudah melindungi, menyayangi, dan memperl
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Kenzie Kian
tiap bab dikit banget ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 726

    Kira-kira dua jam kemudian, Andini membawa semangkuk ramuan yang telah selesai direbus dan kembali ke kamar Permaisuri.Putra Mahkota sudah tidak ada di sana, hanya Safira yang masih menemani Permaisuri.Kondisi tubuh Permaisuri memang sangat lemah. Setelah meminum obat, dia langsung tidur. Safira menyelimuti Permaisuri dengan penuh perhatian, lalu baru bangkit dan berjalan ke luar.Andini pun mengikuti di belakangnya. Awalnya, dia bermaksud untuk memberi salam dan undur diri setelah keluar. Namun, belum sempat dia memberi salam, Safira sudah menoleh ke arah Ranti dan berkata, "Bantu Andini kembalikan barang-barang ke balai kesehatan kekaisaran. Ada yang ingin kubicarakan dengannya."Mendengar itu, Ranti langsung mengiakan dengan hormat. Dia maju dan menerima mangkuk obat dari tangan Andini, memberi hormat, lalu pergi.Begitu Ranti menjauh, Safira pun menoleh ke Andini dan tersenyum. "Temani aku jalan-jalan di taman istana ya?"Andini tidak tahu maksud apa yang sedang direncanakan oleh

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 725

    Mendengar ucapan ini, Permaisuri mengangguk pelan, bahkan Safira pun menampakkan senyuman. "Aku percaya pada kemampuan Andini. Kakak lihat sendiri, 'kan? Andin yakin Ibu bisa sembuuh!"Namun, Putra Mahkota hanya mendengus dingin. "Tunggu saja sampai benar-benar sembuh baru bicara lagi! Kalau sudah rebus obat, kenapa nggak segera awasi apinya?"Andini mengerutkan kening memandang Putra Mahkota, dalam hati berpikir, 'Bukannya dia sendiri yang memanggilku ke sini?'Namun, wajah Andini tetap tenang. Dia hanya memberi hormat dan berkata, "Baik, Pangeran," lalu mundur keluar.Melihat punggung Andini yang menjauh, Putra Mahkota menaikkan alisnya. "Ibu, apakah dia tadi sempat menatapku dengan tajam?"Permaisuri hanya tersenyum samar dan tidak menjawab. Safira pun mendengus pelan. "Cuma seorang tabib wanita, apa perlu bersandiwara begini di depannya?"Putra Mahkota justru tertawa. "Kalau kamu ingin menarik hati seseorang, tentu saja kamu harus bersandiwara. Kalau kita nggak melindunginya di saa

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 724

    Andini tidak mengangkat kepalanya. Dia hanya menatap lantai, lalu berkata dengan tenang, "Hamba tidak tahu."Putra Mahkota sudah menduganya. Dia langsung membentak dengan nada dingin, "Kamu nggak tahu? Lihatlah keadaan ibuku sekarang! Kamu sudah mengobatinya sebulan lamanya, tapi kesehatannya malah semakin memburuk! Menurutku, kamu bukannya sedang menyembuhkan, tapi malah membunuh ibuku!"Tuduhan besar itu langsung dijatuhkan dan membuat hati Andini tersentak. Soal kondisi Permaisuri, dia sudah menjelaskannya pada Permaisuri sebelumnya. Permaisuri pun pernah berkata, semua diserahkan kepadanya.Dari sana, dia beranggapan bahwa Permaisuri memercayainya. Namun sekarang, mendengar pertanyaan Putra Mahkota, sementara Permaisuri dan Safira hanya duduk diam tanpa berkata apa-apa, jelas mereka ingin mendengar jawabannya lagi.Dalam sekejap, Andini menjawab dengan penuh hormat, "Ampun, Yang Mulia Putra Mahkota. Racun yang sebelumnya meracuni Permaisuri telah merusak organ dalam tubuh. Meski ra

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 723

    Jika benar racun itu dari Haira, ketika mendengar Permaisuri mengatakan dirinya hanya terkena flu biasa, dia seharusnya tetap diam dan membiarkan Permaisuri tetap mengira bahwa dirinya hanya sedang sakit.Safira mengerutkan kening. "Kalau begitu, siapa pelakunya? Ini sudah sebulan berlalu, apakah Ibu punya dugaan siapa yang melakukannya?"Mendengar pertanyaan itu, mata Permaisuri seketika menjadi redup. Namun, kemudian dia menggelengkan kepala perlahan. "Nggak.""Lalu bagaimana ini?" Safira mulai panik. "Andini bilang, racun Ibu ini berasal dari kontak yang sering terjadi. Kalau kita nggak menemukan pelakunya, bagaimana kalau nanti Ibu kembali diracuni?"Membayangkan kemungkinan Permaisuri akan meninggal karena racun, mata Safira memerah tanpa disadari.Melihat putrinya begitu peduli padanya, hati Permaisuri pun merasa terharu. Dia baru saja hendak berbicara untuk menenangkannya, tapi tiba-tiba tatapan Safira berubah tajam dan penuh kebencian. "Bagaimana kalau kita biarkan Andini yang

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 722

    Pagi hari, cahaya matahari yang lembut menembus kisi-kisi jendela berpola ukiran, membentuk bayangan yang berpadu indah di lantai kediaman Permasuri. Para selir mengenakan gaun mewah dengan riasan yang sempurna, melangkah masuk ke dalam aula dengan anggun dan tenang.Gaun mereka menjuntai menyentuh lantai, tubuh mereka bergerak luwes, dan wajah mereka tersenyum manis penuh hormat."Kami para selir, memberi hormat kepada Permaisuri. Semoga Permaisuri sehat dan bahagia." Para selir serempak membungkuk memberi hormat. Suara mereka jernih dan merdu, bergema di dalam aula.Permaisuri setengah bersandar di ranjang. Wajahnya tampak pucat dengan mata yang menyiratkan kelelahan. Setelah sebulan pengobatan dengan jarum, racun dalam tubuhnya akhirnya berhasil dinetralisir sepenuhnya.Hanya saja, setelah racun hilang, tubuhnya tampak lemah dan lesu. Sampai ketika menerima salam dari para selir pun terlihat begitu letih. Akhirnya, dia hanya sedikit mengangkat tangan dan berkata, "Bangunlah semuanya

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 721

    Meskipun mereka berbuat kesalahan, apakah Andini tidak bisa memaafkan ayahnya demi membalas budi karena telah membesarkannya? Apakah hanya setelah dia mati, barulah dia bisa mendengar putrinya memanggil "Ayah" sekali lagi?Andini mengerutkan alis dan menarik napas dalam-dalam, lalu akhirnya berbalik. Dia menatap Kresna yang sudah berlinang air mata, lalu membungkuk memberi hormat dan kemudian berkata, "Sekarang Nyonya Kirana sedang sangat membutuhkan perhatian, mohon Adipati menjaga kesehatan. Andini akan datang lagi lain kali untuk menjenguk."Setelah berkata demikian, dia kembali membungkuk, lalu berbalik dan pergi.Kali ini, Kresna hanya bisa memandang punggung Andini yang menghilang di luar kediaman dan akhirnya tidak mencoba menghentikannya lagi.Sadya akhirnya berkata, "Tuan, jangan terlalu bersedih, Nona pasti akan mengerti suatu hari nanti."Namun tak disangka, Kresna menghapus air matanya dan malah tersenyum. "Kenapa harus bersedih? Barusan dia menyuruhku menjaga kesehatan da

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status