Share

Bab 423

Penulis: Zaina Aulia
Di sisi lain, begitu Kalingga kembali ke halaman, dia langsung melihat Laras yang tampak penuh kekhawatiran. Secara alami, pandangannya beralih ke arah kediaman Andini.

Pintu dan jendela tertutup rapat, seolah-olah ingin menghalangi siapa pun untuk masuk. Kalingga melangkah mendekat dan bertanya dengan suara rendah, "Gimana keadaannya?"

Laras menatap pintu yang tertutup dengan cemas sebelum menjawab, "Begitu Nona pulang, dia langsung mengunci diri di dalam kamar. Apa pun yang kukatakan, dia nggak menjawab."

Setelah berkata demikian, Laras mendekat dan berbisik ke telinga Kalingga, "Juga nggak kedengaran suara tangisan."

Justru inilah yang paling mengkhawatirkan.

Jika dia bisa mendengar tangisan, setidaknya itu berarti Andini masih bisa menyalurkan emosinya. Namun kini, dia hanya diam dan mengurung diri. Itulah yang benar-benar membuat orang merasa cemas.

Jabal yang berdiri di samping, tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Mungkin saya harus mengetuk pintunya?" Dia berpikir bahwa Kal
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 950

    Mendengar ucapan itu, Andini langsung terpaku di tempat.Darya bergegas keluar dari kamar, suaranya bahkan bergetar. "Apa maksudmu? Siapa yang kamu bilang meninggal?"Braja mengangkat kepala, menatap ke arah lantai dua. "Aku juga baru mendapat kabar pagi ini. Pangeran Surya yang memimpin pasukan depan, tersesat ke area pasir hisap. Lebih dari 100 orang termasuk dia tertelan pasir hisap. Nggak satu pun yang selamat.""Nggak mungkin!" Abimana juga telah berlari mendekati Andini, dadanya naik turun cepat karena marah dan cemas. "Meskipun telah mengasingkan diri selama delapan tahun, nggak ada yang lebih memahami suku Tru selain Pangeran. Dia nggak mungkin jatuh ke dalam jebakan!"Meskipun Abimana tak menyukai Surya sebagai calon ipar, dia sangat menghargai kemampuan pria itu. Karena itu, dia tidak percaya kabar ini!Saat itu, Ikhsanun berbicara dengan suara berat, "Pasir hisap itu nggak memiliki pola yang pasti. Bahkan para prajurit yang tinggal bertahun-tahun di padang pasir pun kerap ke

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 949

    Tatapan Braja jatuh ke wajah Andini, kali ini tak bisa disembunyikan kilatan rakus dalam matanya. Saat itulah, Andini akhirnya mengerti mengapa sejak awal dia merasa tatapan Braja seperti menilai barang.Karena memang pria ini menganggapnya sebagai barang. Sebuah kunci untuk membuka harta karun!"Keterlaluan!" Abimana akhirnya tak bisa menahan diri. Dia maju, langsung menarik tangan Andini, menyembunyikannya di belakang tubuhnya."Dari awal aku sudah curiga pengakuan kalian itu nggak tulus! Cerita tentang peta harta karun dan kunci, aku nggak percaya sepatah pun! Mau Keluarga Gutawa runtuh atau nggak, itu bukan urusan kami!""Patung giok dewa itu warisan nenekku untuk adikku. Soal memberikannya atau nggak, itu hak Andini. Tapi kalau kalian ingin adikku dijadikan kunci untuk sesuatu, langkahi dulu mayatku!"Tatapan Andini jatuh ke tangan Abimana yang menggenggam erat tangannya. Kehangatan yang merambat dari pergelangan tangannya sedikit menenangkan gejolak di hatinya.Ikhsanun melangkah

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 948

    Patung giok dewa!Andini tentu tahu.Dulu Kirana bahkan pernah memohon kepadanya demi Dianti, meminta satu patung giok itu untuk dijadikan harta sesan.Mendengar Braja menyebutnya sekarang, Andini pun tak bisa menahan kebingungannya. "Ada apa dengan patung dewa itu?"Braja menarik napas dalam, suaranya menjadi lebih berat. "Di dalam patung itu, tersembunyi dua potongan peta harta karun. Peta itu dapat menuntun kami menemukan harta peninggalan leluhur Keluarga Gutawa. Harta itu bisa menyelamatkan kami dari krisis saat ini."Begitu mendengar kata "peta harta karun", Abimana langsung marah. "Kalian ini terlalu banyak nonton drama ya? Peta harta karun? Kalau benar ada peta seperti itu, kenapa harus disembunyikan dalam patung?""Dan kalau memang begitu penting, kenapa dulu malah dibawa saat nenek kami menikah dan pindah ke Negara Darsa? Kalau memang tahu ada peta itu, dengan kekuatan Keluarga Gutawa, kalian pasti sudah mati-matian mencari jejak nenekku! Kenapa baru tahu setelah adikku mempe

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 947

    Rasanya ... sedikit aneh.Braja menghela napas dan berkata, "Semasa hidupnya, kakek Ikhsanun dan Hasanun ingin sekali menemukan nenekmu. Tak disangka, setelah susah payah ditemukan, mereka berdua malah sudah tiada ...."Andini menurunkan pandangan, tak melontarkan sepatah kata pun. Di dalam hatinya muncul rasa sedih yang samar.Untuk beberapa orang, tidak peduli sudah berapa lama mereka pergi, ketika dikenang tetap bisa membuat hati terasa sakit.Melihat reaksi Andini, Braja kembali berkata, "Untungnya, sekarang kami menemukanmu. Tuhan benar-benar baik pada Keluarga Gutawa!"Begitu kalimat itu dilontarkan, wajah Andini dan Abimana seketika berubah.Abimana segera melangkah maju selangkah. Tatapannya dipenuhi kekesalan, tetapi nada suaranya tetap sopan. "Bolehkah aku bertanya, apa maksud ucapan Tuan barusan?"Braja mengangkat pandangan, menatap Abimana dengan ekspresi datar. Entah kenapa, tatapan itu mengandung kesan meremehkan.Dia tidak menjawab Abimana, melainkan memalingkan wajah pa

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 946

    Andini tertegun sejenak. Dia melihat seorang pria tua berdiri di tengah aula penginapan. Pria itu mengenakan jubah sutra hitam berhias sulaman benang emas dan di pinggangnya tergantung ikat pinggang tua berwarna gelap dengan sebuah giok.Di atas liontin itu, terukir jelas marga "Gutawa".Ikhsanun dan Hasanun berdiri di sisi kiri dan kanan pria tua itu. Meskipun yang satu tampak tenang dan satunya lagi penuh gaya, saat berdiri di sisi pria tua itu, keduanya justru terlihat seperti pelayan biasa.Tanpa perlu diberi tahu, Andini langsung tahu pria itu adalah Kepala Keluarga Gutawa.Saat ini, tatapan Kepala Keluarga Hasanun berbinar terang, menatap Andini lekat-lekat seolah-olah tengah menilai sebuah barang berharga. Tatapan itu membuat Andini merasa tidak nyaman.Dia merasa dirinya adalah sebuah benda, benda yang sangat penting bagi Keluarga Gutawa.Kemudian, terdengar suara Ikhsanun yang memperkenalkan. "Kakek, ini Andini, cucu kandung Nenek Ainun. Yang di sana bernama Abimana, juga cucu

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 945

    Entah mengapa, Andini kembali teringat akan Surya.Jika hari ini Surya ada di sana, dia pasti tidak akan membiarkan pria itu menculiknya. Kalaupun sampai diculik, dia pasti akan segera menemukannya.Meskipun tak segera ditemukan, pasti akan ada kata-kata menenangkan darinya, seperti jangan terlalu khawatir.Memikirkan itu, hatinya pun perlahan menjadi tenang. Andini menarik napas dalam-dalam, lalu memejamkan mata dan akhirnya bisa terlelap perlahan.Keesokan harinya, dia baru bangun. Tidurnya benar-benar lelap. Ketika keluar dari kamar, waktu sudah menjelang pukul 9 pagi.Di lantai bawah penginapan, sudah banyak orang duduk. Kebanyakan adalah anggota Keluarga Gutawa. Namun, Ikhsanun dan Hasanun tak tampak di sana.Andini tak terlalu mempermasalahkannya. Dia langsung menuju kamar Darya.Hari ini, Darya terlihat jauh lebih baik dibanding kemarin. Melihat Andini datang, dia langsung bertanya dengan cemas, "Kemarin, pria tua itu sempat menyulitkanmu nggak?"Andini mendekat, memeriksa nadin

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status