Share

Bab 495

Penulis: Zaina Aulia
Bekas luka-luka itu seakan-akan menjadi bukti bisu betapa dalamnya Rangga peduli padanya.

Mata Andini tanpa sadar mulai dipenuhi air mata. Tangannya terangkat, menyentuh luka di dada Rangga dengan lembut. Ujung jarinya sedingin bilah pedang.

Tiba-tiba, dia bertanya pelan, "Sakit nggak?"

Alis Rangga tiba-tiba berkedut. Sakit? Kata-kata ini dulu pernah Andini tanyakan kepada Byakta. Rangga sendiri yang menyaksikan bagaimana setelah itu, Andini dan Byakta berpelukan erat.

Kini, rasa sesak yang tidak bisa dijelaskan memenuhi dadanya, membuatnya tak bisa mengucapkan satu kata pun.

Saat dia masih tenggelam dalam pikirannya, Andini tiba-tiba mendongak menatapnya. Air mata akhirnya jatuh di pipinya. Suara lembutnya terdengar. "Byakta pasti sangat kesakitan."

Andini melihat dengan mata kepala sendiri seberapa besar luka di tubuh Byakta, tepat di area ini. Para prajurit berkata, itu adalah luka yang Byakta dapatkan saat menangkis serangan pedang yang seharusnya mengenai Rangga.

Andini membayangk
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Biar kualat Rangga yg lbh mementingankan kekuasaan nya membela dianti krn sbg tunangan nya. Dan lbh mempercayai Dianti dan melihat andin di cambuk dgn keras oleh kakak nya sendiri. Dan tdk mempeedulikan andin di cambuk hingga babak belur penuh luka dan darah oleh Baskoro. Biar kualat Rangga sm Abima
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 694

    Tiga puluh kali pukulan militer, bukan sekadar tiga puluh pukulan biasa!Tongkat militer adalah tongkat keras seukuran pergelangan tangan yang padat dan berat. Orang yang menjalankan hukuman adalah prajurit terlatih bertubuh kekar dan bertenaga kuat.Setelah menjalani tiga puluh pukulan seperti itu, mana mungkin kepala pelayan masih bisa selamat?Naluri Andini langsung mendorongnya untuk mencegah, tetapi tiba-tiba sebuah rasa nyeri yang tajam menusuk punggung tangannya. Safira telah mencengkeram tangan Andini dengan kukunya.Andini tersentak dan menoleh cepat. Yang dia lihat adalah tatapan penuh peringatan dari Safira. Saat itu juga, Andini sadar, ini adalah ujian dari Safira.Andini telah menganggap Safira sebagai korban dan berusaha sepenuh hati menyelesaikan masalahnya dengan harapan bahwa Safira akan menyadari niat baiknya dan tidak memperlakukannya dengan buruk setelah ini.Safira pun tampaknya sudah menyetujui itu. Namun siapa sangka, sekarang dia malah hendak menjatuhkan hukuman

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 693

    Sebenarnya, Kaisar memang sudah lama berniat menarik Andini ke pihaknya. Bagaimanapun juga, Andini adalah murid dari tabib sakti.Kabar tentang Kirana yang waktu itu mengalami demam tinggi dan tak kunjung reda, tetapi berhasil ditangani oleh Andini dengan tusukan jarum, sudah sampai ke telinga Kaisar.Saat itu, dia langsung terkesan. Tabib sakti memang luar biasa. Bahkan Andini yang baru belajar darinya sebentar saja sudah bisa melampaui kemampuan para tabib di balai kesehatan kekaisaran.Kini, mendengar pujian dari Safira sendiri, tentu saja Kaisar tidak keberatan. Dia pun mengangguk pelan. "Usul yang bagus. Andini, menurutmu bagaimana?"Kaisar dan Safira sudah menyatakan persetujuan, bagaimana mungkin Andini menolak? Lagi pula, diberi gelar sebagai tabib wanita tingkat tujuh bukanlah hal buruk. Justru bisa membuka banyak jalan.Andini segera berlutut dan mengucapkan terima kasih, "Hamba berterima kasih sebesar-besarnya pada Kaisar dan Putri."Melihat hal itu, Kaisar tertawa lepas. "K

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 692

    Selama tiga hari berikutnya, Safira tetap beristirahat di kamar dengan alasan terserang flu. Selama tiga hari itu pula, hanya Andini yang diperkenankan melayani di sisinya selain Ranti.Tiga hari kemudian, Safira meninggalkan Kediaman Pangeran Surya dengan wajah yang telah pulih dan merona, lalu kembali ke istana. Di waktu yang hampir bersamaan, Laras pun akhirnya kembali dari rumah kecil itu.Namun saat kembali, gadis itu tampak murung.Begitu melihat Andini, matanya langsung memerah. "Nona, hamba sudah memanggil tukang taman untuk melihat keadaan pohon plum itu. Kata mereka, kondisinya sangat baik. Musim dingin nanti pasti akan penuh bunga! Semua bagian rumah yang perlu dibereskan, hamba juga sudah urus ...."Melihat Laras dengan wajah yang hampir menangis, Andini langsung merasa khawatir. "Ada apa? Kamu diganggu orang?"Laras menggeleng keras dan air matanya akhirnya jatuh. "Hamba tahu, Nona menyuruh hamba pergi demi kebaikan hamba. Tapi hamba juga khawatir pada Nona ... huhu ...."

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 691

    Safira menatap Andini dengan dingin dan sorot matanya dipenuhi ejekan. "Jangan melibatkan orang lain? Maksudmu, aku boleh melampiaskan semuanya padamu, begitu?"Andini tidak mengalihkan pandangannya sedikit pun. Dia menatap mata Safira dengan tenang. "Tapi, kalau hamba bisa membantu Putri melewati cobaan ini dengan selamat, bukankah itu membuktikan bahwa hamba berguna bagi Putri?"Siapa yang bisa menjamin seseorang akan selalu sehat dan aman? Akan selalu ada saat di mana mereka membutuhkan bantuan dari orang seperti dirinya.Mendengar hal itu, Safira pun mulai berpikir. Matanya mengamati Andini dari atas sampai bawah, lalu bertanya, "Dulu, akulah yang mengirimmu ke penatu istana. Setiap hari aku menyuruh orang menghinamu dan menindasmu. Kamu nggak dendam?""Semua masalah ada sebab-akibatnya sendiri. Semua yang hamba alami, bermula dari Dianti yang menyamar dan mencuri identitas hamba. Kini dia telah mati. Maka urusan itu pun sudah selesai."Maksud Andini jelas, dia sudah tidak menyimpa

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 690

    Dua hari pun berlalu. Akhirnya, Andini berhasil menemukan jalan keluar.Meski dalam kitab-kitab pengobatan tidak tercantum resep peluruh kandungan, dia menemukan resepnya di klinik pengobatan.Setelah membawa resep itu pulang, Andini mempelajarinya dengan saksama. Untung saja dia sudah membaca berulang-ulang kitab dari tabib kediaman, hingga hafal berbagai ramuan penyelamat nyawa dan dapat menghubungkannya secara mendalam.Andini memberanikan diri mengganti beberapa bahan dari resep asli, lalu menambahkan ramuan penguat tubuh, hingga akhirnya berhasil merebus semangkuk ramuan dan membawanya ke hadapan Safira.Ramuan berwarna hitam pekat itu masih mengepul hangat.Ranti segera melangkah maju hendak mengambil mangkuknya, tapi Andini buru-buru mundur menghindari tangan Ranti. Melihat hal itu, alis Safira langsung berkerut tajam. "Lancang! Andini, kamu mau main trik apa lagi?""Hamba tidak berani!" jawab Andini lembut, tapi nadanya tetap tegas.Dia menatap Safira dengan lekat, lalu berkata

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 689

    'Nggak apa-apa, malam ini akan kupikirkan lagi. Kalau memang tetap nggak menemukan ramuan terbaik, barulah kupikirkan langkah lain.'Malam semakin larut.Namun di dalam kamar Andini, cahaya lentera masih menyala.Beberapa kitab pengobatan yang diberikan oleh tabib kediaman sudah dia baca berulang kali, tapi tetap saja belum ada cara terbaik untuk menggugurkan kandungan tanpa membahayakan nyawa.Saat dia tengah berpikir keras, tiba-tiba terdengar suara dari luar kamar.Tok!Sebuah batu kecil menghantam pintu.Andini tertegun sejenak. Seketika, bayangan seseorang muncul di benaknya. Hatinya langsung berdesir dan dia buru-buru membuka pintu. Namun, yang terlihat di halaman justru hanya kehampaan.Keningnya berkerut pelan. Akan tetapi entah mengapa, dia berbalik dengan cepat seolah menyadari sesuatu. Benar saja, entah sejak kapan Kalingga sudah berada di dalam kamarnya.Andini buru-buru menutup pintu, lalu memandang Kalingga dengan penuh harap, "Kak Kalingga!"Mungkin merasa tidak pantas m

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status