Share

Bab 8

Bab 8

"Kamu.... beraninya kamu melindungi laki-laki ini?" ucap Agung dengan napas yang memburu.

Aku berusaha meraih tubuh Anwar yang berlindung di sebaliknya, hingga mereka tersungkur.

"Ayo bangun kamu!" Kuraih krah kemeja yang dipakai Anwar lalu mencengkeramnya dengan kuat.

"Jangan beraninya berlindung di belakang wanita!" Kudekatkan wajahku padanya, lalu

beberapa kali kulayangkan bogem di wajahnya yang terbilang tampan itu.

"Ayo jangan diam saja! Lawan aku!" teriakku melihat Anwar tidak membalas pukulanku.

Dia benar-benar memancing emosiku.

Apa dia sedang berusaha menarik perhatian Melati dengan pasrah begitu saja?

"Dasar laki-laki licik! Sudah berapa lama kau menjalin hubungan dengan istriku? Jawab!" Kutarik tubuhnya agar bangun.

Spontan Melati mencegahnya.

Pukulan yang sejatinya akan aku layangkan pada Anwar, ternyata malah mengenai Melati.

Istriku itu meringis kesakitan.

"Terus, Mas! Terus saja pukul aku sepuas hatimu, tapi jangan pukul Anwar!" Kepala itu mendongak, dapa
Yedhika Tonago

Assalamualaikum, Kak. Terima kasih bagi yang sudah berkenan mengikuti cerita ini. Mohon tinggalkan kritik dan saran ya, Kak.😊

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status