Share

Bab 44

Penulis: Purple Bubble
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-29 12:45:21

Pikirannya kembali mengingat saat Leora bertanya tadi pagi selagi ia menutup mata membiarkan dirinya dirias. Pertanyaan Leora yang tepat sasaran membuat Lyara terpingkal sendirian. Ia tidak bisa berkata lantang, “Ya! Benar sekali!” tapi malah tertawa sampai air matanya merembes dari ujung mata.

“Yang bener aja, Yora! Kamu kebanyakan nonton dracin, ah,” jawab Lyara akhirnya.

Tapi ternyata adiknya benar-benar menantikan jawabannya. Melihat itu, Lyara berdeham lalu menatap Leora tak kalah serius, “Kalau itu yang melintas di kepala kamu, coba sebutkan keuntungan apa yang Mas Raja dapatkan dari aku? Dari keluarga kita?”

Leora mengedip.

“Gak ada. Bisnis ayah bangkrut, aku cuma pecundang yang gak bisa membantu apa-apa untuk ayah. Untuk menyelamatkan perusahaan, menyelamatkan pabrik. Aku gak semenguntungkan itu untuk Mas Raja, Yora. Aku gak bisa membuat diriku berguna seperti Dinda mantannya itu,” jelas Lyara dengan lembut. Dirinya benar-benar merasa sangat rendah.

Tangan Leora melingkar meme
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Queen of Liars   Bab 45

    Mata Raja melirik ke sekitar saat tidak melihat Lyara di tempatnya berdiri tadi. Lalu ia menemukannya, Lyara yang sedang duduk di meja yang sama dengan dimana Dinda berada. Sudut bibirnya kembali tertarik dan mengangguk, ia kembali menoleh pada lelaki tua di depannya dan dengan lebih lega menjawab basa-basi yang akan menguntungkannya ini.Lyara juga bisa melihatnya, Raja yang menoleh kembali pada lawan bicaranya di sana. Ia tersenyum dan kembali menatap seorang perempuan yang lebih tua darinya. Maira adalah orang yang punya Kukupu Atire, kebaya pernikahan Lyara dibuat olehnya. Ia juga adalah istri dari pemilik The Palace, mall tempat Lyara bertemu dengan Raja saat face painting dulu. Raja dan Dharma, suami Maira, adalah saudara sepupu.“Kak Raja itu kakak sepupu suamiku, Ra, kita pernah ketemu waktu kalian menikah,” ucapnya dengan suara yang lembut, seperti yang di katakannya, mereka memang pernah bertemu saat acara di Bali ataupun acara resepsi.Kepala Lyara mengangguk, “Iya, aku ing

  • Queen of Liars   Bab 44

    Pikirannya kembali mengingat saat Leora bertanya tadi pagi selagi ia menutup mata membiarkan dirinya dirias. Pertanyaan Leora yang tepat sasaran membuat Lyara terpingkal sendirian. Ia tidak bisa berkata lantang, “Ya! Benar sekali!” tapi malah tertawa sampai air matanya merembes dari ujung mata.“Yang bener aja, Yora! Kamu kebanyakan nonton dracin, ah,” jawab Lyara akhirnya.Tapi ternyata adiknya benar-benar menantikan jawabannya. Melihat itu, Lyara berdeham lalu menatap Leora tak kalah serius, “Kalau itu yang melintas di kepala kamu, coba sebutkan keuntungan apa yang Mas Raja dapatkan dari aku? Dari keluarga kita?”Leora mengedip.“Gak ada. Bisnis ayah bangkrut, aku cuma pecundang yang gak bisa membantu apa-apa untuk ayah. Untuk menyelamatkan perusahaan, menyelamatkan pabrik. Aku gak semenguntungkan itu untuk Mas Raja, Yora. Aku gak bisa membuat diriku berguna seperti Dinda mantannya itu,” jelas Lyara dengan lembut. Dirinya benar-benar merasa sangat rendah.Tangan Leora melingkar meme

  • Queen of Liars   Bab 43

    Lagi-lagi. Lyara tidak bisa tidur. Padahal ia sudah mengabari Leora dan Mama bahwa mereka bisa pergi jalan-jalan hari minggu nanti. Ia juga sudah berbaikan dengan Raja tadi pagi. Ia juga tidak melupakan apapun dan tidak melakukan kesalahan apa-apa hari ini. Tapi kepalanya berisik. Ia tidak bisa tidur jika kepalanya terus berisik seperti itu.Sekali lagi, Lyara menutup matanya dan menarik napas dengan tenang. Tapi tetap saja. Ia tidak bisa. Ia—“Yara?”Tubuh Lyara tersentak saat tangan Raja menyentuh pundaknya. Saat Raja memanggil namanya. Seperti reaksinya yang sudah-sudah, Lyara akan langsung bangun duduk, mengepalkan tangan dan menahannya menjadi pelindung di depan dadanya. Jantungnya beredebar, ketakutan menguasainya lagi. Matanya mengerjap. Itu Raja. Itu lelakinya. Itu suaminya. Bukan siapa-siapa. Bukan orang kurang ajar yang sudah menyentuhnya.Kepala Lyara mengangguk saat suara di kepalanya menyadarkannya kembali.Pandangannya kembali fokus dan ia bisa melihat bagaimana Raja me

  • Queen of Liars   Bab 42

    Benar saja. Sampai alarm berbunyi pukul empat, Lyara membuka mata yang tidak bisa terlelap. Sedangkan Raja yang baru tiga jam lalu masuk ke kamar dan berbaring di sampingnya terdengar tidur dengan pulas. Bangun tidurnya kali ini bertambah berat, karena lagi-lagi hari ini ia tidak punya kegiatan apa-apa. Hari ini ia sudah tidak bertemu dengan Kamara. Juga dengan Raja yang marah padanya, rasanya melelahkan.Lyara menghela napas, ia baru akan melepaskan selimut saat tangan Raja melingkar di perutnya dan menariknya dengan mudah ke dalam pelukan lelaki itu. Lyara tidak berdaya menolak, karena selain kaget dengan aksi tiba-tiba itu, tangan kekar Raja benar-benar kuat dan tidak bisa ditolak dengan tubuh mungilnya.“Karena kamu aku gak bisa tidur,” kata lelaki itu dengan suara serak.Lyara mengerjap, “Mas pulas, kok,” sanggahnya,“Aku hanya berusaha bernapas dengan tenang,” jawab Raja, “Kamu yang cemas semalaman,” lanjutnya.Tidak bisa membantah, karena memang itu nyatanya, Lyara menutup mulu

  • Queen of Liars   Bab 41

    Tangan Raja mengulur pada Lyara yang masih duduk di sampingnya dan disambut Lyara dengan riang. Keduanya kembali berjalan sambil bergandengan tangan. Setelah magrib tadi, Raja menawarkan jalan-jalan malam dengannya. Tanpa ragu, Lyara segera mengiyakan ajakan itu. Sekarang, setelah makan malam bersama di salah satu omakase favorit Rania yang direkomendasikan pada mereka, mereka berjalan bersama mengelilingi taman di rooftop mall. “Apakah Dinda yang melakukannya?” Lyara mencoba mencari tahu. “Apa?” Tanya Raja sambil menoleh pada Lyara. “Yang Mas bicarakan dengan Kakek tadi sore,” jawab Lyara. Raja mengangguk setelah mencari maksud pertanyaan Lyara, “Kami terlibat beberapa proyek bersama. Tapi karena pernikahan itu gagal, Dinda membalasnya dengan sangat baik,” jawab Raja. “Bukankah Dinda yang selingkuh?” “Tidak peduli siapa yang lebih dulu, Dinda tetap dendam karena kita menikah,” jawab Raja.“Mas yakin aku tidak perlu melakukan apapun untuk bisa membantu? Aku mungkin bisa minta to

  • Queen of Liars   Bab 40

    “Ada Kamara,” ucap Lyara pelan, melerai kedua lelaki dewasa yang sekarang sedang saling serang itu. Tangan Lyara terulur, meminta Kamara, “Karena udah ada Mas Raja, Kak Satria juga masuk dulu, yuk?” ajaknya sambil menggendong Kamara yang menurut.“Aku masih ada jadwal lain dengan Kamara, Ra,” tolak Satria pelan.Lyara manyun dan menatap Kamara di gendongannya. “Gak ada waktu tambahan main, Amara.”“Anti kita bisa main agi, Tate Yaya,” jawab Kamara dengan tangan menepuk-nepuk pundak Lyara.Sambil tertawa dengan jawaban Kamara, Lyara membawanya ke dalam pelukannya sekali lagi. “Kalau gitu, sampai ketemu lagi nanti ya?”Kamara mengangguk.Satria mengulurkan tangan dan meraih tubuh mungil Kamara, Lyara sekali lagi mengusap kepala Kamara. Raja melihat Lyara dengan senyuman kecil. Satria menoleh pada Raja dan berpamitan, “Gue pamit,” katanya, ia menambahkan sebelum berbalik ke mobilnya, “Kayaknya nanti Kamara yang akan lebih sering kesini.”Anggukan Lyara menjawab Satria, “Aku akan nunggu Ka

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status