Share

Bab 63

Penulis: Purple Bubble
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-19 09:11:06

Tangannya membuka pintu kamar keras-keras. Tidak ada benda milik Lyara yang tertinggal di kamar ini. Kamar mandi kosong, walk in closetnya juga kosong, ia tidak menemukan jejak Lyara pernah ada di sana. Ia berdiri menghadap kasurnya. Lyara bergelung dengan nyaman tadi malam dalam pelukannya. Apa yang membuatnya pergi?

Sudut matanya menangkap kertas di atas nakas.

Kontrak perjanjiannya dengan Lyara. Sobek. Dengan kartu yang ia kenal sebagai bayarannya untuk kontrak mereka. Lalu setumpuk cek. Dan Raja bisa melihat cincin berlian yang ia sematkan di jari manis Lyara tujuh bulan lalu. Cincin pernikahannya. Ia melihat tumpukan ceknya dan segera mengenali milik siapa kertas-kertas itu.

Raja berbalik, langkahnya lebar menuju keluar kamar, ia melewati tangga dengan tergesa. Lalu tanpa mengetuk, Raja membuka pintu ruang kerja Kakek. Lelaki tua yang sangat ia hormati itu berdiri di sana. Seperti menunggu kedatangannya. Seperti sudah tahu kalau ia akan datang padanya.

“Beri aku
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Queen of Liars   Bab 66

    “Rakha yang memberi tahu?” tembak Lyara.Raja menggeleng, “Sampai akhir, Rakha diam tidak mau memberi tahu apa-apa tentang kamu.”“Lalu?” Lyara memicing, “Apa selama ini aku diikuti?”“Pengamanan, Yara. Aku tidak mau kamu kenapa-kenapa,” jawab Raja mengakui.Lyara menggeleng, “Apa kamu tidak percaya padaku? Kamu anggap aku bisa kapan saja menghianatimu?”Dengan tenang, Raja menjawab, “Kamu tau yang terjadi padaku. Aku mau kamu aman dan aku tau kamu aman. Hanya itu. Aku percaya, sangat percaya padamu. Itu hanya bentuk ketakutanku, Yara.”Menghela napasnya, Lyara berdiri, ia butuh udara segar. Berjalan keluar resto yang hangat, Lyara mengambil langkah ke arah taman hotel yang langsung berhadapan dengan kolam renang. Tangannya terkepal di sisi kiri kanannya, ia berjalan dengan kekesalan yang terlihat jelas.Raja beringsut mengikutinya. Lelaki itu mensejajarkan langkah, memilih berjalan di samping kirinya. Tangannya yang hendak meraih tangan Lyara kembal

  • Queen of Liars   Bab 65

    “Maaf aku telat menjemputmu,” Raja berkata setelah menatap Lyara yang membiarkan tangannya berada dalam genggamannya.Lyara menunduk. Ia memejamkan mata. Membangun kembali tembok yang sudah ia bangun dalam seminggu ini. Tembok yang akan menghalaunya dari dirinya sendiri. Tembok yang ia pakai untuk membuat dirinya tetap pada pendiriannya. “Bagaimana Pak Raja tahu saya ada di sini?”Hening sebentar.Raja mengerjap mendengar Lyara memanggilnya dengan formal. Lalu suara Raja kembali terdengar, “Karena aku mencarimu kemana-mana. Aku akan terus mencari sampai ke ujung dunia jika itu diperlukan,” jawabnya pelan.Lyara mendengkus, “Jangan membual.”Tangan Lyara ditarik dan diletakkan di tengah-tengah dada Raja, “Aku berdebar begini karena sudah berlari-lari mencarimu,” katanya lagi.Matanya membelalak, menatap bergantian tangannya dalam genggaman Raja dan wajah berkacamata di depannya. Lyara menarik tangannya, melepaskan diri dari genggaman Raja. Mendelik sekali lagi

  • Queen of Liars   Bab 64

    Sudah seminggu. Tadinya ia merasa takut Raja akan menemukannya cepat-cepat. Tapi kemudian ia menertawakan diri sendiri, menyadarkan diri. Untuk apa lelaki itu mencarinya? Tujuannya sudah tercapai. Ketiadaan Lyara sama sekali bukan ancaman untuk posisinya itu. Keberadaannya juga tidak berdampak apapun pada lelaki itu. Seperti yang sudah ia katakan sebelumnya, dengan atau tanpa dirinya, Raja memang akan mendapatkan posisinya.Ia tidak sepenting itu untuk dicari.Dalam seminggu ini, Lyara kadang teringat dengan pembicaraan dengan Bunda pagi itu. Saat Bunda memberi tahunya kalau beliau tahu siapa dia sebenarnya. Bunda dengan senyum hangatnya membuat Lyara sadar kalau ia sudah membohongi orang yang salah. Bunda bukan tandingannya. Wanita itu dengan semua kemampuannya bisa tahu siapa Lyara sejak pertama mereka bertemu.Lyara terlalu santai dengan keluarga itu. Ia terlalu kurang ajar dengan berlakon jadi istri yang baik di depan mereka. Malu sekali rasanya jika ia ingat de

  • Queen of Liars   Bab 63

    Tangannya membuka pintu kamar keras-keras. Tidak ada benda milik Lyara yang tertinggal di kamar ini. Kamar mandi kosong, walk in closetnya juga kosong, ia tidak menemukan jejak Lyara pernah ada di sana. Ia berdiri menghadap kasurnya. Lyara bergelung dengan nyaman tadi malam dalam pelukannya. Apa yang membuatnya pergi?Sudut matanya menangkap kertas di atas nakas.Kontrak perjanjiannya dengan Lyara. Sobek. Dengan kartu yang ia kenal sebagai bayarannya untuk kontrak mereka. Lalu setumpuk cek. Dan Raja bisa melihat cincin berlian yang ia sematkan di jari manis Lyara tujuh bulan lalu. Cincin pernikahannya. Ia melihat tumpukan ceknya dan segera mengenali milik siapa kertas-kertas itu.Raja berbalik, langkahnya lebar menuju keluar kamar, ia melewati tangga dengan tergesa. Lalu tanpa mengetuk, Raja membuka pintu ruang kerja Kakek. Lelaki tua yang sangat ia hormati itu berdiri di sana. Seperti menunggu kedatangannya. Seperti sudah tahu kalau ia akan datang padanya.“Beri aku

  • Queen of Liars   Bab 62

    Raja PoVMenyetujui keputusan Komisaris Jaya Grup dan mendukung penuh atas diangkatnya Raja menjadi pengganti, rapat hari itu selesai dengan hasil yang memuaskan. Raja Ankara Wijaya sudah resmi menjadi CEO Jaya Grup, menggantikan Danu Arja Wijaya yang menjabat selama lebih dari empat puluh tahun. Meneruskan perusahaan raksasa yang pabriknya berada di mana-mana.“Kiriman buket,” Genta masuk ke dalam ruangan yang sekarang sudah resmi menjadi milik Raja.Kakek, Sang Bos Besar kalau kata Genta, baru saja pergi dengan asprinya, Pak Giri. Tanpa berkata apa-apa, Kakek hanya berlalu pergi. Raja berterima kasih sekali lagi dan ia berjanji akan membawa perusahaan lebih baik lagi.“Satu dari Istri Bos,” Genta meletakan keranjang bunga berwarna biru itu di atas meja, dan masih memeluk satunya lagi, “satu lagi kiriman Dinda.”Mata Raja mendelik kesal.“Dikirim sebagai ucapan selamat atas nama SSmart,” Genta meneruskan sebelum Raja menendang bunga-bunga tidak ber

  • Queen of Liars   Bab 61

    Setelah membereskan dasi, Lyara mengaitkan bross rantai dengan ujung bentuk mahkota. “Aku beli ini kemarin,” ucap Lyara saat Raja mengangkat alis melihat bross itu.“Hadiah?”“Heem,” jawab Lyara selesai membantu persiapan Raja. Lalu melingkarkan tangannya di pinggang Raja, memberikan satu pelukan kecil sebelum lelakinya itu pergi ke rapat yang dinantikannya dalam setahun ini.“Tunggu aku pulang, aku bawain hadiah balasan,” ucap Raja yang mencium puncak kepala Lyara.Melepaskan pelukannya, Lyara mengangguk dengan senyum manis padanya.“Manis banget sih, aku jadi gak mau berangkat,” Raja manyun-manyun.Lyara tergelak, “Terus dimarahin Kakek,” jawabnya.“Benar,” Raja mengangguk lalu terkekeh. Ia meraih pipi Lyara, mengusap pelan, “Terima kasih sudah menemani aku sampai tiba hari ini.”Mengangguk-angguk, Lyara meraih tangan Raja di pipinya, menciumnya dengan hormat. “Selamat ya suamiku, semoga amanah dengan jabatan baru, dengan tanggung jawab yang lebih besar. Aku tau Mas akan bisa melanj

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status