Share

Bab 42

"Terima kasih."

"Bagaimana keadaan Maura?" tanya Ayu hati-hati.

"Maura akan dikuret. Janin yang dikandung tidak bisa lagi diselamatkan."

"Innalillahi wa innailaihi roji'un."

****

Amelia turun dari mobilnya, kali ini dia diantar oleh supir Nadia. Karena Nadia dan juga suaminya ada acara mendadak. Sehingga tidak bisa mengantar Ibunya pulang ke rumah Ayu dan juga Ilham.

"Assalamualaikum." Salam yang diucapkan Amelia tidak dijawab. Wanita tua itu lantas berjalan masuk kedalam rumah. Namun alangkah terkejutnya kala melihat ada beberapa darah tercecer di teras.

"Astagfirullahaladzim, ini darah apa?" tanya Amelia pada dirinya sendiri. Lantas tangannya memegang dada.

"Oma?" Rendy akhirnya keluar dari dalam rumah. Menatap sang Nenek dengan wajah yang … entah.

"Ini darah apa?"

"Nggak tahu Oma. Tadi Rendy sempet lihat ada Tante Maura dan juga Mama."

"Astagfirullahaladzim." Amelia lantas merogoh ponsel yang ada di dalam tasnya

Lantas menekan nomor yang bertuliskan Ayu.

"Kamu dimana Ayu? Darah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status