Share

Permintaan Amel

Panji sudah keluar dari rumah sakit, kondisinya sudah mulai membaik. Tetapi, ada satu hal yang tak dia inginkan, yaitu tinggal satu atap dengan Mas Alif.

Aku sendiri tak bisa berbuat banyak, selain membawa Alif tinggal di rumah bibinya yang sudah lama kosong. Untung saja, saat aku sampai ke rumah ini, kondisinya sudah cukup bersih, tinggal menempati saja.

"Nak, mau makan apa siang ini?" tanyaku seraya menyentuh pundak Panji, mengelusnya perlahan.

Panji menoleh, seulas senyuman tercipta di bibirnya yang cukup merah. Karena setahuku Panji belum pernah mencoba rokok, meskipun Mas Alif pernah meminta Panji untuk merasakannya.

Hanya saja, anakku itu suka menolak permintaan Bapaknya, terlebih lagi karena memang aku melarangnya juga.

"Aku mau makan ayam goreng sama sayur asem buatan Ibu. Aku merindukannya. Sudah lama tak menyantapnya."

"Akan Ibu buatkan!" balasku seraya mengusap puncak kepala Panji. Seulas senyuman terlukis di bibirku.

"Terima kasih, Bu. Lebih baik aku hidup berdua saja den
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status