Share

KENYATAAN YANG MENURUTKU KONYOL

Subcribe cerita ini ya, sebelum membacađź’–

RAHASIA SUAMIKU (2)

Aku melangkah cepat ingin mengetahui siapa gerangan yang telah mengirim pesan misterius padaku, sampai pada akhirnya aku telah sampai di sebuah taman minimalis. Terlihat seorang lelaki tengah duduk santai sembari menatap pancoran air yang mengalir. 

'Apa dia yang mengirim pesan padaku barusan? Tapi sepertinya aku mengenali pakaian yang ia kenakan, sepertinya ... tubuh lelaki itu sangat mirip dengan lelaki yang mengambil ponsel suamiku di ruang kerja.' gumamku dalam hati.

Aku mencoba menelepon ke nomer si pengirim pesan, namun nyatanya nomer itu sudah tidak aktip. Dilihat lagi lelaki itu masih tetap duduk terdiam, seperti tengah merenungkan sesuatu yang ada di pikirannya. Dalam hati aku begitu takut, karena aku tak tahu siapa dia, bagaimana jika lelaki yang duduk itu benar si pengirim pesan dan ia hendak akan melakukan tindak kejahatan padaku?

Tapi aku masih penasaran, si pengirim mengatakan bahwa ia mengetahui rahasia yang disembunyikan oleh suamiku. Perlahan aku mulai mendekatinya, walaupun jantungku sudah tidak karuan karena sangat takut, apalagi di taman ini tidak ada satu orang pun kecuali lelaki itu.

Sesaat sudah mendekat, aku meletakan tangan kanan di bahunya. Kemudian ia langsung membalikan kepala menatap ke arahku.

''Rupanya kamu sudah datang,'' ucapnya rilih.

''Jadi benar kamu yang mengirim pesan barusan? Dan kamu juga yang datang ke rumah mengambil ponsel suamiku, iya?'' tanyaku mengintograsinya.

Dia membalas dengan senyuman kecutnya, lalu berdiri dan kembali membelakangiku. 

''Ya, memang benar aku yang mengirim pesan dan juga dengan santainya masuk ke rumahmu mengambil ponsel lelaki yang sudah menjadi suamimu,'' jelasnya datar.

''Kembalikan ponsel suamiku, aku sama sekali tidak mengenalimu,'' ucapku mengulurkan tangan memintanya untuk mengembalikan.

''Kamu memang tidak mengenaliku Kinan, tapi suamimu yang mengenaliku. Sejak dahulu, aku dan Rizal bersahabat, tapi kejadian dua tahun lalu malah hubungan persahabatan kami menjadi berantakan,'' ucap lelaki itu menatap sekilas ke arahku.

''Rizal? Suamiku bernama Mas Reza, bukan Rizal.'' ucapku heran, seperti ada kejanggalan, sudah dua orang menyebut bahwa suamiku bukan bernama Reza. Aku semakin yakin dan penasaran.

Dia terkekeh, mengulas senyum tipis di pipinya. ''Kinan, Kinan ... seharusnya kamu jadi wanita jangan bodoh, menurutmu lelaki yang sudah menikahimu siapa? Apa kamu tahu nama aslinya? Keluarganya, atau bahkan masa lalunya? Aku kira Rizal sudah memberitahu tentang masa lalunya, tapi ternyata pikiranmu juga sudah dibodohi oleh lelaki itu,'' cecarnya tersenyum mengejek.

Aku sudah semakin heran dan tak nyaman dengan ucapannya, kemudian mendekat dan menatap kedua matanya serius.

''Tolong jangan bertele-tele, ucapkan apa yang akan kamu ucapkan. Saya datang kesini hanya untuk mengetahui tujuanmu, bukan melihat ejekanmu, paham!'' ujarku lantang, lagi pula untuk apa juga berlama-lama dengan manusia yang sama sekali tidakku kenali, bisa saja lelaki ini hanya mengada-ngada saja supaya aku dan Mas Reza bercerai.

''Oke, aku tidak akan bertele-tele. Sebelumnya perkenalkan namaku, Anjas. Seorang lelaki yang mempunyai dendam pada suamimu. Dahulu aku mempunyai seorang kekasih bernama Sania, namun dengan gampangnya Rizal merebut kekasihku dan menghancurkan satu persatu keluargaku. Kedua orang tuaku mengalami kecelakaan karena ulahnya, namun sekarang ia malah melarikan diri, padahal ia sudah menjadi buronan. Semua data pribadinya ia rubah dan yang awalnya Rizal menjadi Reza. Mungkin kejahatan dirinya begitu banyak, sampai beberapa orang terus mencari keberadaannya. Mungkin kamu belum sepenuhnya percaya dengan ucapanku, tapi nyatanya memang benar apa yang aku ucapkan barusan,'' jelasnya membuatku terkejut. Selama aku menikah dengan Mas Reza belum pernah sekali pun ia menceritakan masa lalunya terhadapku. Tapi sekarang, apa lelaki itu tidak mengada-ngada?

Aku masih mencerna ucapannya, aku tidak akan mungkin percaya begitu saja. Jika ia salah mengucap atau salah orang, bisa-bisa rumah tanggaku akan hancur karenanya.

''Aku sama sekali tidak percaya terhadapmu, kamu hanya akan mencelakakan hubunganku dengan Mas Reza. Pertemuan kita disini malah hanya membuatku tersiksa dengan ucapan tak masuk akal ini. Lebih baik aku pergi dan jangan pernah menghubungiku untuk mengatakan hal konyol ini,'' aku mengacungkan jari telunjuk ke arah wajahnya. Sama sekali tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lontarkan.

''Tunggu!''

BERSAMBUNG....

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status