PoV KinanHari ini adalah hari yang paling membahagiakan bagiku, selepas semuanya kejadian yang terjadi sebelumnya akhirnya bisa dilalui dengan suka cita, canda tawa dan bahagia. Selepas sebulan lalu aku di operasi, saat ini aku hanya bisa beraktivitas di rumah. Apalagi luka jahitan yang membekas masih terasa sangat ngilu. Masih terbayang jelas diingatanku ketika menatap sendiri bayi mungil yang barusaja aku aku lahirkan dengan bantuan para medis. Semoga saja bayiku tenang di alam sana. Aku yakin, saat ini bayiku tenang bahagia berada di pangkuan sang maha pencipta.Saat ini, aku tengah berada di rumah. Rumah sederhana yang sekarang sudah menjadi tempat tinggalku seorang diri. Terkadang, Setya yang selalu menemaniku. Tanpa dia aku sama sekali nggak bisa melakukan apapun.''Kamu mau makan, Kinan?'' tanya Setya.Aku menggeleng. ''Aku belum lapar, Setya.''''Kalau begitu kamu mau apa? Aku buatkan sekarang?'' tanyanya perhatian.Aku tersenyum senang menatapnya.''Aku hanya ingin kamu ber
RAHASIA SUAMIKU''Sayang ... pagi ini Mas akan berangkat ke luar kota. Selama Mas tidak ada di rumah, kamu jangan kemana-mana, ya.'' Mas Reza mengecup keningku dengan penuh lembut.Aku mengangguk, ''Baik Mas, aku tidak akan kemana-mana. Paling hanya keliling komplek saja, atau berbelanja. Tapi aku harap Mas pulangnya jangan lama-lama, ya. Jika sudah selesai tugasnya langsung pulang. Soalnya aku tidak mau terus-terusan jauh dari kamu. Di rumah ini 'kan tidak ada siapa-siapa lagi,'' ujarku pada Mas Reza.''Mas tidak akan lama kok, hanya dua minggu saja. Setelah itu Mas akan langsung cepat-cepat pulang jika pekerjaan di luar kota sudah selesai,'' lirihnya. ''Ya sudah, kamu hati-hati ya di jalan. Jangan lupa makan dan jaga kesehatan.'' Aku memperingati, karena sangat khawatir Mas Reza kenapa-napa.''Pastinya aku akan selalu ingat nasihat kamu, Sayang. Kamu juga jangan sampai telat makan dan harus jaga kesehatan, ya. Mas berangkat sekarang.'' Mas Reza mengulurkan tangan, aku segera menc
Subcribe cerita ini ya, sebelum membaca💖RAHASIA SUAMIKU (2)Aku melangkah cepat ingin mengetahui siapa gerangan yang telah mengirim pesan misterius padaku, sampai pada akhirnya aku telah sampai di sebuah taman minimalis. Terlihat seorang lelaki tengah duduk santai sembari menatap pancoran air yang mengalir. 'Apa dia yang mengirim pesan padaku barusan? Tapi sepertinya aku mengenali pakaian yang ia kenakan, sepertinya ... tubuh lelaki itu sangat mirip dengan lelaki yang mengambil ponsel suamiku di ruang kerja.' gumamku dalam hati.Aku mencoba menelepon ke nomer si pengirim pesan, namun nyatanya nomer itu sudah tidak aktip. Dilihat lagi lelaki itu masih tetap duduk terdiam, seperti tengah merenungkan sesuatu yang ada di pikirannya. Dalam hati aku begitu takut, karena aku tak tahu siapa dia, bagaimana jika lelaki yang duduk itu benar si pengirim pesan dan ia hendak akan melakukan tindak kejahatan padaku?Tapi aku masih penasaran, si pengirim mengatakan bahwa ia mengetahui rahasia yang
RAHASIA SUAMIKU (3)''Tunggu!'' ucapnya menghentikan langkah, tubuh ini enggan untuk berhadapan kembali dengannya.Tiba-tiba ... suara langkah kaki mendekat dan berada tepat di belakangku. Lalu, sebuah tangan kekar menyentuk lengan kananku.''Kinan, aku minta kamu pisah dengan Rizal, karena aku tidak ingin kamu terus-terusan dibodohi olehnya. Rizal itu bukan lelaki yang baik, ia penjahat kelas kakap. Sudah banyak sekali korban yang menderita karena ulah suamimu.'' ucapnya meminta.Plak!''Jangan pernah mengatakan bahwa suamiku penjahat, dia suami yang baik, bertanggung jawab. Bisa jadi kamu yang jahat, baru kali ini bertemu tapi sudah memberitahu kabar yang sama sekali tidak benar adanya. Apa kamu mau dijebloskan ke penjara dengan tuduhan pencemaran nama baik?'' ucapku mengancam, ia malah menyunggingkan senyuman.''Kita memang baru pertama kali bertemu, aku hanya takut saja ada korban baru yang nantinya akan menjadi gila karena suami penjahat itu. Ingat Kinan, asal kamu tahu, dia itu
RAHASIA SUAMIKU (4)''Rupanya kamu berada disini, saya kira sudah tenggelam dari bumi ini,'' ucapnya acuh mendelikkan sebelah matanya.''Maksud anda apa apa ya? Datang-datang sudah seperti orang kesetanan saja. Lagi pula ada perlu apa datang ke rumah ini?'' tanyaku tak suka dan langsung menghampiri sembari menyilangkan kedua tangan di dada.Dia adalah Mona, mama tiriku. Sejak usiaku menginjak lima belas tahun aku hidup dengan wanita jahat ini. Namun, sewaktu usiaku berumur tiga belas tahun aku sudah tidak mempunyai kedua orang tua kandung karena mereka mengalami kecelakaan yang merenggut nyawa dan semuanya terungkap ketika usiaku menginjak delapan belas tahun. Ternyata dalang dari sebuah kecelakaan yang merenggut nyawa kedua orang tuaku adalah Mama tiriku sendiri.Dulu, sebuah bukti telah kudapatkan, tapi nyatanya polisi enggan untuk mengusut kasus kecelakaan secara tuntas dan membuat perasaan sakit hati membuncah karena perbuatannya.''Saya datang ke sini ingin meminta suatu imbalan
POV REZAHari ini aku akan bersiap-siap pulang ke rumah Sinta, dengan menyebut akan bekerja ke luar kota pasti Kinan tidak akan mudah curiga dengan apa yang sudah aku lakukan padanya.Ya ... aku memang telah membohonginya, sejak mengenalnya di tempat kumuh, aku mengulurkan tangan dan meminta dia untuk menjadi kekasihku. Sejujurnya saat itu aku sama sekali tidak ingin menjalin asmara dengan Kinan, namun melihat kecantikannya membuatku tergoda dan ingin menyentuh tubuh sexsinya.Kinan dan Sinta memang berbeda, walaupun aku telah memiliki keluarga di Surabaya dan sudah memiliki malaikat kecil dari hasil pernikahanku bersama Sinta. Tapi dengan percaya dirinya aku malah menginginkan sentuhan wanita lain untuk menjadi penghangat dekapan diwaktu tengah kesepian.Malah, pertemuanku dengan Kinan sama sekali tidak sengaja terjadi. Saat itu aku tengah menjalani suatu proyek besar di daerah Sukabumi, membangun sebuah perumahan mewah dan ketika sudah waktunya istirahat tanpa sengaja aku bertemu de
RAHASIA SUAMIKU (6)Tapi semua itu malah menjadi malapetaka untukku, tanpa diduga Anjas mengetahui rencana kecelakaan yang dialami oleh Sania dan kedua orang tuanya. Ia begitu murka dan hendak membunuhku. ''Ternyata kamu yang sudah membunuh Sania dan kedua orang tuanya Rizal, kenapa kamu begitu tega, kamu pun juga sudah membunuh kedua oranh tuaku? Apa salahku sebenarnya? Dengan gampangnya kamu bunuh. Apa kamu tidak punya hati? Jika istrimu tahu habis kamu diceraikan olehnya,'' ucapnya memendam kemarahan. Terlihat sebuah pisau tertancap di saku celana miliknya. ''Silahkan saja jika mau melaporkan ke Sinta, aku sama sekali tidak perduli Anjas. Yang aku inginkan hanyalah kehancuranmu, sudah lama sekali aku menyimpan dendam. Apalagi aku sangat tidak sudi melihat kamu bahagia dengan Sania.'' ujarku membuat Anjas meradang, lalu ia mengambil pisau yang telah dipersiapkan.''Sekarang juga akan aku bunuh kamu.''''Kurang ajar kamu, jadi mau main kekerasan? Oke, aku ladeni sekarang juga.'' A
RAHASIA SUAMIKU (7)''Ternyata kamu sudah pulang Zal, Om kira kamu tidak akan pulang lagi.'' cecar Om Wira, aku kira yang datang adalah Kinan. Ah, tapi ... masa iya Kinan, ia 'kan tidak tahu alamat rumah ini dan aku pun sama sekali tidak akan membeberkan padanya. Bisa mati perlahan aku jika kedua istriku tahu bahwa rahasiaku sudah terbongkar.''I-iya, Rizal sudah pulang. Pekerjaan di luar kota telah selesai, jadi langsung saja pulang ke rumah ini bertemu dengan anak dan istri tercinta,'' jelasku sembari tersenyum. Hatiku merasa kaget, sungguh tak sanggup bila ada satu orang pun yang tahu rahasia yang aku sembunyikan rapat-rapat.''Oh begitu, bagus deh. Hmm ... oh iya, Om mau bicara sesuatu sama kamu boleh? Ini soal pekerjaan yang akan kita bangun sebentar lagi,'' tanya Om lagi diiringi dengan senyuman tipisSesaat aku menatap wajah Om Wira. Entah kenapa firasatku mengatakan bahwa sesuatu akan terjadi, tapi aku tidak boleh gegebah atau pun gugup, bisa curiga kalau Om Wira sampai tahu a