RAHASIA SUAMIKU (3)
''Tunggu!'' ucapnya menghentikan langkah, tubuh ini enggan untuk berhadapan kembali dengannya.Tiba-tiba ... suara langkah kaki mendekat dan berada tepat di belakangku. Lalu, sebuah tangan kekar menyentuk lengan kananku.
''Kinan, aku minta kamu pisah dengan Rizal, karena aku tidak ingin kamu terus-terusan dibodohi olehnya. Rizal itu bukan lelaki yang baik, ia penjahat kelas kakap. Sudah banyak sekali korban yang menderita karena ulah suamimu.'' ucapnya meminta.Plak!
''Jangan pernah mengatakan bahwa suamiku penjahat, dia suami yang baik, bertanggung jawab. Bisa jadi kamu yang jahat, baru kali ini bertemu tapi sudah memberitahu kabar yang sama sekali tidak benar adanya. Apa kamu mau dijebloskan ke penjara dengan tuduhan pencemaran nama baik?'' ucapku mengancam, ia malah menyunggingkan senyuman.''Kita memang baru pertama kali bertemu, aku hanya takut saja ada korban baru yang nantinya akan menjadi gila karena suami penjahat itu. Ingat Kinan, asal kamu tahu, dia itu bernama Rizal dan sudah memiliki anak dan istri di luar kota. Jika kamu tahu, suamimu bukan akan pergi bekerja, melainkan untuk bertemu dengan istrinya. Tapi ... ya, sudah, kalau kamu tidak percaya atas apa yang aku ucapkan, terserah. Aku hanya memberitahu masa lalu suamimu saja dan pastinya akan membalaskan dendam padanya, tapi dengan menunggu waktu yang tepat.'' pekiknya dan melangkah pergi menjauh dariku.Sesaat mengatakan hal yang membuatku penasaran kembali, aku malah teringat dengan ucapan seorang wanita di ponsel suamiku yang mengatakan ia tengah menunggu kepulangan suaminya ke rumah, apa jangan-jangan ....!Aku berlari kencang, mencari keberadaan lelaki yang bernama Anjas itu, aku ingin menanyakan kembali sesuatu hal yang mengganjal pikiranku. Aku pun bermaksud ingin meminta bukti, ia pasti banyak bukti jika benar Mas Reza telah membohongiku.
Akan tetapi, nasib tidak berpihak padaku. Seseorang lelaki yang baru saja kutemui malah hilang tanpa jejak dan sama sekali tidak mengembalikan ponsel milik suamiku. Aku begitu tak menyangka, hari ini adalah hari yang sangat sial. Membuatku kepayahan dengan maksud ucapannya.Sesampainya di rumah, aku merebahkan tubuh di sofa keluarga. Tiba-tiba, deringan telepon kembali membuyarkan rasa kepenasaranku.'Mungkin yang menelepon adalah Anjas, lelaki yang baru saja kutemui di taman.' pikirku dan lekas mengangkat sambungan telepon.''Hallo, Sayang. Aku mau meminta tolong, Kebetulan ponselku tertinggal di ruang kerja. Bisa tolong kamu cari dan kirimkan lewat ojeg online?'' ucap suara yang kuketahui Mas Reza, ia menelepon menggunakan nomer baru.
''Baru saja aku keluar dari ruang kerjamu, tapi aku sama sekali tidak menemukan ada ponsel yang tergeletak. Mungkin kamu lupa menyimpan dimana, coba deh ingat-ingat sekarang,'' ucapku tak ingin memberitahu Mas Reza sebenarnya.''Seingatku ada di meja ruang kerja. Tapi ... ya sudah jika tidak ketemu, mungkin aku yang teledor.'' ''Mas sekarang sudah sampai mana? Dan ini pakai nomer ponsel siapa?'' Aku menanyakan keberadaan Mas Reza, ingin sekali mengintograsinya tentang yang sudah Anjas beritahu padaku. Tapi ...''Papa, ayo, main!'' Tiba-tiba terdengar suara anak kecil memaksa ayahnya untuk bermain. Suaranya begitu jelas, anak kecil itu seperti tengah meminta sesuatu pada suamiku.
''Hmm, maaf sayang, aku tengah berada di sebuah toko. Jadi disini banyak sekali anak kecil. Nanti aku telepon lagi ya.'' ucapnya mematikan sambungan telepon secara sepihak.Sekarang aku begitu sangat yakin bahwa ada sesuatu yang dirahasiakan oleh Mas Reza. Aneh sekali dia mengatakan sedang di toko, bukankah menuju luar kota sangat jauh dan pastinya jika dipikir secara logika mungkin sekarang masih dalam perjalanan.Ponselku tiba-tiba bergetar, dengan cepat aku membuka kembali pesan yang ternyata dari Anjas.
[Aku tahu kamu masih kepikiran tentang ucapanku, lebih baik kita bekerja sama saja untuk menghancurkan Rizal. Jika kamu masih belum percaya sepenuhnya tentang apa yang sudah aku ucapkan, tidak masalah. Namun sepertinya aku punya bukti yang masih tersimpan bahwa suami yang anggap kamu tanggung jawab itu adalah seorang penjahat, lebih tepatnya seorang bajingan.] Isi pesan tersebut.
Lalu selang tiga menit kemudian, sebuah foto terkirim dan menampakan seorang lelaki bertubuh kekar dan berambut gondrong tengah memeluk seorang wanita dan bayi. Wajah lelaki itu sangat persis dengan Mas Reza. Tapi penampilan suamiku kini berbeda jauh dengan yang di foto.Dadaku naik turun setelah melihat bukti yang dikirimkan oleh Anjas, aku pun segera meneleponnya karena sudah merasa gelisah.Krek!
Pintu terbuka lebar, terlihat seorang wanita renta menatap tak suka ke arahku. Lalu, ia menghampiri aku yang tengah sibuk menelepon Anjas, lelaki yang baru kukenali.BERSAMBUNG...Hayo... siapa ya wanita yang datang ke rumah Kinan? Cerita ini mengandung misteri dan pastinya akan membuat jantung berdebarRAHASIA SUAMIKU (4)''Rupanya kamu berada disini, saya kira sudah tenggelam dari bumi ini,'' ucapnya acuh mendelikkan sebelah matanya.''Maksud anda apa apa ya? Datang-datang sudah seperti orang kesetanan saja. Lagi pula ada perlu apa datang ke rumah ini?'' tanyaku tak suka dan langsung menghampiri sembari menyilangkan kedua tangan di dada.Dia adalah Mona, mama tiriku. Sejak usiaku menginjak lima belas tahun aku hidup dengan wanita jahat ini. Namun, sewaktu usiaku berumur tiga belas tahun aku sudah tidak mempunyai kedua orang tua kandung karena mereka mengalami kecelakaan yang merenggut nyawa dan semuanya terungkap ketika usiaku menginjak delapan belas tahun. Ternyata dalang dari sebuah kecelakaan yang merenggut nyawa kedua orang tuaku adalah Mama tiriku sendiri.Dulu, sebuah bukti telah kudapatkan, tapi nyatanya polisi enggan untuk mengusut kasus kecelakaan secara tuntas dan membuat perasaan sakit hati membuncah karena perbuatannya.''Saya datang ke sini ingin meminta suatu imbalan
POV REZAHari ini aku akan bersiap-siap pulang ke rumah Sinta, dengan menyebut akan bekerja ke luar kota pasti Kinan tidak akan mudah curiga dengan apa yang sudah aku lakukan padanya.Ya ... aku memang telah membohonginya, sejak mengenalnya di tempat kumuh, aku mengulurkan tangan dan meminta dia untuk menjadi kekasihku. Sejujurnya saat itu aku sama sekali tidak ingin menjalin asmara dengan Kinan, namun melihat kecantikannya membuatku tergoda dan ingin menyentuh tubuh sexsinya.Kinan dan Sinta memang berbeda, walaupun aku telah memiliki keluarga di Surabaya dan sudah memiliki malaikat kecil dari hasil pernikahanku bersama Sinta. Tapi dengan percaya dirinya aku malah menginginkan sentuhan wanita lain untuk menjadi penghangat dekapan diwaktu tengah kesepian.Malah, pertemuanku dengan Kinan sama sekali tidak sengaja terjadi. Saat itu aku tengah menjalani suatu proyek besar di daerah Sukabumi, membangun sebuah perumahan mewah dan ketika sudah waktunya istirahat tanpa sengaja aku bertemu de
RAHASIA SUAMIKU (6)Tapi semua itu malah menjadi malapetaka untukku, tanpa diduga Anjas mengetahui rencana kecelakaan yang dialami oleh Sania dan kedua orang tuanya. Ia begitu murka dan hendak membunuhku. ''Ternyata kamu yang sudah membunuh Sania dan kedua orang tuanya Rizal, kenapa kamu begitu tega, kamu pun juga sudah membunuh kedua oranh tuaku? Apa salahku sebenarnya? Dengan gampangnya kamu bunuh. Apa kamu tidak punya hati? Jika istrimu tahu habis kamu diceraikan olehnya,'' ucapnya memendam kemarahan. Terlihat sebuah pisau tertancap di saku celana miliknya. ''Silahkan saja jika mau melaporkan ke Sinta, aku sama sekali tidak perduli Anjas. Yang aku inginkan hanyalah kehancuranmu, sudah lama sekali aku menyimpan dendam. Apalagi aku sangat tidak sudi melihat kamu bahagia dengan Sania.'' ujarku membuat Anjas meradang, lalu ia mengambil pisau yang telah dipersiapkan.''Sekarang juga akan aku bunuh kamu.''''Kurang ajar kamu, jadi mau main kekerasan? Oke, aku ladeni sekarang juga.'' A
RAHASIA SUAMIKU (7)''Ternyata kamu sudah pulang Zal, Om kira kamu tidak akan pulang lagi.'' cecar Om Wira, aku kira yang datang adalah Kinan. Ah, tapi ... masa iya Kinan, ia 'kan tidak tahu alamat rumah ini dan aku pun sama sekali tidak akan membeberkan padanya. Bisa mati perlahan aku jika kedua istriku tahu bahwa rahasiaku sudah terbongkar.''I-iya, Rizal sudah pulang. Pekerjaan di luar kota telah selesai, jadi langsung saja pulang ke rumah ini bertemu dengan anak dan istri tercinta,'' jelasku sembari tersenyum. Hatiku merasa kaget, sungguh tak sanggup bila ada satu orang pun yang tahu rahasia yang aku sembunyikan rapat-rapat.''Oh begitu, bagus deh. Hmm ... oh iya, Om mau bicara sesuatu sama kamu boleh? Ini soal pekerjaan yang akan kita bangun sebentar lagi,'' tanya Om lagi diiringi dengan senyuman tipisSesaat aku menatap wajah Om Wira. Entah kenapa firasatku mengatakan bahwa sesuatu akan terjadi, tapi aku tidak boleh gegebah atau pun gugup, bisa curiga kalau Om Wira sampai tahu a
RAHASIA SUAMIKU (8)''Sekarang kondisinya sudah parah, mengakibatkan kelumpuhan karena kedua kakinya tertiban batu besar,'' jelasnya membuatku syok. Aku begitu tak menyangka Kinan yang sangat aku sayangi mengalami kecelakaan hebat.''Saya akan segera kesana sekarang juga,'' ucapku mematikan sambungan telepon secara sepihak.Aku melangkah pergi ingin memeriksa kondisi Kinan, aku tak ingin ia mengalami kelumpuhan total. Karena jika benar, bagaimana nasib rumah tanggaku, sedangkan aku selalu meminta hakku sebagai seorang suami untuk dipuaskan di ranjang.''Mas mau kemana, kok nampaknya gelisah?'' tanya Sinta.''Maaf, Sayang, Mas harus pergi ke Rumah sakit, soalnya teman Mas sedang membutuhkan dukungan katanya ia mengalami kecelakaan dan mengakibatkan kelumpuhan,'' jelasku meminta izin pada Sinta.''Siapa teman Mas? Apa seorang wanita?'' Sinta berdelik, tatapannya sungguh membuatku tak nyaman.''Bukan, seorang laki-laki. Kalau begitu, aku pergi dulu ya, tidak akan lama kok, paling hanya s
RAHASIA SUAMIKU (9)POV AUTHORSetelah mengetahui bahwa yang menelepon adalah orang iseng yang mengerjainya, Reza dengan cepat pulang ke rumah Kinan karena ingin memastikan kejadian yang sebenarnya. Setelah mengeceknya di Rumah sakit, ia pun sama sekali tidak pulang terlebih dahulu ke rumah Sinta dan malah lebih memilih pulang ke rumah Kinan. Hatinya merasa yakin bahwa sekarang Kinan sedang mengalami masalah dan butuh pertolongannya. Namun disatu sisi ia begitu bimbang karena Kinan sama sekali tidak bisa dihubungi apalagi mengingat putrinya yang pasti akan terus-terusan menunggu membuatnya merasa prustasi.Setelah lama perjalanan, akhirnya Reza telah sampai di depan rumah mewah yang ia berikan pada Kinan, ia pun bergegas membuka pintu rumah ini. Namun sayangnya Kinan sudah berhasil mengunci pintu rumah ini rapat-rapat. Membuat Reza sama sekali tidak bisa masuk bahkan lewat kaca jendela sekali pun.Reza terus berusaha supaya ia bisa masuk ke dalam rumahnya bersama Kinan, ada satu cara
''Anjas? Kenapa kamu ada disini? Bukankah kamu sudah ....''''Saya masih hidup dan ada sesuatu yang harus saya beritahukan padamu tentang Rizal,'' ujar Anjas, tatapannya begitu serius.''Ya sudah, silahkan masuk!'' Sinta menyuruh Anjas masuk, ia mengangguk dan segera masuk ke dalam rumah Sinta. Kemudian mereka duduk bersama di sofa ruang tamu.''Maafkan saya Sinta, saya harus menjelaskan kronologi suamimu dan tentunya kamu harus tahu tentang Rizal sebenarnya,'' ujar Anjas, Sinta yang sudah siap mendengarkan ceritanya. ''Iya, ada apa Anjas? Ada apa dengan suami saya?'' ''Suamimu telah berselingkuh dengan wanita lain dan tanpa sepengetahuanmu selama Rizal berada di kampung, ia sudah menikah lagi dan wanita itu bernama Kinan. Dia pun juga yang sudah membunuh adikku, dan kedua orang tuaku. Bukan itu saja, dia pun hampir membunuhku dan Sania, apalagi mengingat kedua orang tuanya juga meninggal karena Rizal sudah berhasil menyabotasi mesin kendaraannya,'' jelas Anjas membuat Sinta terkeju
Tiba-tiba dari arah lain terlihat seorang wanita berteriak kencang meminta tolong, namun dengan segera kedua lelaki preman itu langsung membekap tubuh wanita yang hendak akan menggagalkan rencana mereka.''Bagus! Kalian bawa wanita ini pergi ke hutan biar di mangsa sama serigala sekalian. Siapa suruh ia akan menggagalkan rencanaku,'' ucap Shelin pada kedua lelaki itu. Ternyata semua ini sudah direncanakan oleh Shelin sendiri.''Baik Bos, tenang saja. Wanita ini pasti akan aman berada di tangan kami, asalkan bayarannya tinggi,'' ujar salah satu dari kedua lelaki itu, mereka tersenyum sinis.''Kalian tenang saja, saya sudah persiapkan uangnya dan kerjakan dulu baru saya membayar kalian secara cash.'' perintah Shelin, lalu salah satu dari mereka membawa pergi wanita asing itu. Satunya lagi ia membawa tubuh Reza yang akan dibawa ke suatu tempat.Shelin tersenyum penuh kemenangan melihat tubuh Reza yang sekarang tengah pingsan, ia merasa senang karena pembalasannya akan segera terlaksana.