Alexa masih tidak mengerti dengan dirinya sendiri sekarang. Alexa selalu saja senyum-senyum sendiri saat terbayang aroma parfum yang dikenakan oleh Lio. Alexa juga menyadari bahwa Lio memiliki wajah yang sangat tampan dan layak dikategorikan sebagai pangeran. Lamunan Alexa terhenti saat Belle memanggilnya.
“Ra, gimana pemotretannya kemarin?” tanya Belle.
“Seru! Terus aku juga ketemu sama …” kata Alexa.
Alexa belum sempat menyelesaikan kalimatnya dan memilih untuk diam sejenak. Belle menatap Alexa heran dan menyadari perubahan raut wajah Alexa.
“Ketemu sama siapa, Ra?” tanya Belle penasaran.
“Ah, engga-engga. Gak ketemu sama siapa-siapa,” kata Alexa.
Belle masih menatap Alexa. Belle berpikir pasti Alexa sedang menyembunyikan sesuatu dan tidak ingin menceritakannya. Alexa nampak salah tingkah. Untungnya, Kayla datang membawa cireng yang dibelinya di kantin.
“Nih, cireng. Kalian mau, kan?” Kayla menyimpan cirengnya di atas meja.
“Mau, ya! Makasih banyak.” Alexa mengambil sebuah cireng.
Kayla memang penyelamat terbaik saat Alexa lapar dan salah tingkah. Alexa memang sengaja ingin menyimpan rahasia pertemuannya dengan Lio rapat-rapat agar Belle dan Kayla tidak banyak bertanya padanya. Alexa memilih fokus makan cireng dan Kayla langsung membuka topik pembicaraan lain.
“Besok kita nonton, yuk! Di bioskop ada film baru judulnya Probably not in Love yang dibintangi Danish Adelio, aktor naik daun yang ganteng banget. Omaygad!” Kayla histeris.
“Setuju! Pasti puas cuci mata nonton filmnya Danish Adelio. Aw… Ra, kamu mau ikut, kan?” Belle melirik Alexa yang masih terdiam tanpa suara.
“Hah? Filmnya siapa? Danish Adelio? Males, ah! Pasti filmnya gak jelas,” kata Alexa asal.
Belle dan Kayla gemas dengan respon Alexa yang sangat tidak berakhlak. Sekali lagi Belle membujuk Alexa untuk ikut pergi nonton besok dengan lembut.
“Ra, aku yakin filmnya pasti bagus. Kamu mau ikut, kan?” tanya Belle.
Melihat Belle yang sepertinya sangat tulus ikhlas mengajak Alexa, Alexa luluh dan tidak tega. Alexa akhirnya mengangguk tanda setuju dengan ajakan Belle. Mau tidak mau, Alexa harus begadang mengerjakan PR malam ini agar besok bisa pergi nonton dengan tenang.
--
Suasana bioskop di hari Sabtu awal bulan memang sangat ramai layaknya pasar malam. Alexa tidak mengerti akan hal ini. Alexa berpikir semua orang sedang bosan di rumah dan butuh hiburan atau ada film yang sangat istimewa sehingga semua orang ingin menontonnya.
Alexa berpikir spekulasi pertamanya yang tepat, namun ternyata spekulasi keduanya yang tepat. Semua orang pergi berbondong-bondong ke bioskop untuk menyaksikan film Probably not in Love yang dibintangi oleh Danish Adelio. Bahkan, Alexa juga tadi hampir saja kehabisan tiket filmnya.
Alexa melirik jam tangannya dan waktu menunjukkan masih tersisa 30 menit lagi sebelum filmnya dimulai. Belle dan Kayla memilih untuk pergi membeli camilan dan minuman, sementara Alexa memilih untuk berkeliling sejenak. Langkah Alexa terhenti dan kedua matanya terpaku pada poster film Probably not in Love. Poster itu terlihat begitu menarik dengan wajah tampan Danish Adelio di sana. Alexa heran pada dirinya karena jantungnya tiba-tiba berdebar kencang.
“Jadi, ini film yang lagi dicari sama semua orang? Danish Adelio? Setampan itu memangnya? Kalau dilihat kayaknya biasa aja,” kata Alexa pelan.
Alexa seperti merasa familiar dengan foto Danish. Alexa berusaha menggali memori dalam otaknya dan berpikir bahwa Alexa pernah bertemu Danish sebelumnya. Ingatan Alexa tertuju pada pria tampan dengan aroma parfum maskulin bernama Lio di pemotretan Wear Me Clothing. Jika dipikir-pikir, keduanya memiliki suku kata yang sama pada nama belakangnya, yaitu Lio.
“Apa mungkin Kak Lio memiliki nama lengkap Danish Adelio?” Otak Alexa tidak hentinya berpikir.
Alexa tertawa kecil karena tidak berhasil mengingat wajah Lio secara pasti. Alexa memilih untuk menggelengkan kepalanya dan melupakan spekulasinya tentang Lio yang memiliki nama lengkap Danish Adelio.
--
Alexa asik makan popcorn dan minum soda di dalam studio bioskop. Alexa melirik ke kiri dan ke kanan, lalu melihat studio bioskop ini benar-benar penuh. Sepertinya, film ini benar-benar menarik atau para penonton hanya ingin melihat wajah tampan Danish Adelio.
Film diputar beberapa menit kemudian. Alexa masih berusaha mengingat-ingat wajah Lio yang ditemuinya di pemotretan Wear Me Clothing. Alexa fokus memperhatikan akting Danish Adelio yang sepertinya sangat luar biasa.
Alexa curi-curi membuka W******p miliknya untuk mengecek foto profil yang digunakan Lio. Namun, Lio sedang menggunakan foto kucing oren sebagai foto profilnya. Lagi-lagi, Alexa gagal untuk kepo tingkat dewa dan Kayla malah menegurnya.
“Ra, jangan main handphone. Silau!” Kayla menatap Alexa tajam.
Alexa yang awalnya ingin membuka Mbah G****e yang sakti langsung mengurungkan niatnya. Alexa memilih kembali fokus menonton sambil otaknya tidak hentinya berputar.
--
“Belle, itu tadi Danish Adelio siapa sih?” tanya Alexa.
“Ah, susah dijelasin! Kamu cari aja di G****e. Kalau Instagramnya aku gak tau,” kata Belle.
Alexa mengangguk dan mencoba mengetikkan nama Danish Adelio, namun masih belum menemukan banyak berita tentang Danish. Akhirnya, Alexa mengetikkan hastag Danish Adelio di I*******m dan betapa terkejutnya Alexa saat melihat sesuatu di sana.
“Photoshoot Wear Me Clothing. Omaygad banget!” Alexa berteriak histeris.
Belle dan Kayla menatap Alexa bingung. Alexa berteriak dan melompat kegirangan seperti habis memenangkan togel. Ternyata, Danish Adelio adalah Lio yang sangat tampan, bertubuh kekar, memiliki aroma parfum yang sangat maskulin, dan sempat bertukar nomor ponsel dengan Alexa waktu itu.
“Ra, kenapa sih? Kayak habis menang togel aja,” kata Belle.
“Aku harus pulang sekarang pokoknya. Aku sibuk banget,nih!” Alexa berlari meninggalkan Kayla dan Belle.
Alexa tidak menghiraukan teriakan Kayla dan Belle yang terus memanggilnya. Alexa memilih untuk segera pulang dan memikirkan caranya untuk kembali menemui, bahkan mendapatkan cinta seorang Danish Adelio.
Alexa sudah tiba di kamarnya, lalu melemparkan barang-barangnya secara asal ke seluruh penjuru kamar. Jantung Alexa berdebar sangat kencang dan Alexa tidak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang.“Omaygad, omaygad, omaygad! Aku harus gimana sekarang? Apa aku telepon aja, ya? Danish Adelio si manusia super tampan itu. Astaga!” Kedua pipi Alexa bersemu kemerahan. Alexa hendak langsung menekan nomor ponsel Danish, namun menghentikan aksinya sejenak. Danish memang yang terlebih dahulu meminta nomor ponsel Alexa, namun Danish tidak pernah menghubungi Alexa. Sepertinya, Danish meminta nomor ponsel Alexa hanya sebagai formalitas saja.“Tapi, dia gak pernah nelepon atau chat aku,” kata Alexa kecewa. Alexa menghela napasnya dan bermaksud untuk melupakan Danish. Namun, Danish tetap saja sangat tampan dan sayang untuk dilewatkan begitu saja. Ini adalah peluang paling menyenangkan dan sangat sayang sekali untuk dilewatkan begitu saja. Hitung-hitung iseng-iseng berhadiah
Alexa sudah tiba di depan Warung Pecel Lele Pak Sabar yang dipilihnya sebagai tempat untuk kencan perdananya dengan Danish. Alexa berkali-kali melirik jam tangannya dan merasa ragu akan kehadiran Danish. Alexa takut kalau Danish menganggapnya aneh dan memilih untuk tidak datang menemui Alexa. Kecemasan Alexa berubah menjadi keceriaan saat terdengar sebuah suara maskulin menyebut nama lengkapnya.“Alexandra Adrienne Amora!” Danish berdiri di belakang Alexa. Alexa membalikkan badannya dan melihat Danish berdiri tepat di belakangnya. Alexa terdiam dan mengamati penampilan Danish yang sangat istimewa, serta wajahnya yang begitu tampan lengkap dengan aroma parfum maskulin yang dikenakannya. Alexa tidak mampu berkata apa-apa kepada Danish. Danish menatapnya heran.“Alexa? Ada yang salah dari gue?” tanya Danish.“Engga! Kak Danish cuma …” kata Alexa. Sial! Rupanya Alexa kehabisan kata-katanya dan tidak kuasa melihat ketampanan paripurna Danish. Alexa ingat kalau semal
Danish terus menarik lengan Alexa hingga tiba di depan mobilnya. Alexa mengerang kesakitan karena perlakuan Danish yang kasar dan tidak berakhlak seperti itu.“Kak Danish, lepasin!” Alexa kesal bukan main.“Salah sendiri loe yang bikin gue kesel duluan,” kata Danish.“Jadi, Kak Danish marah sama aku? Oke, aku bakal minta maaf. Maafin aku, ya, Kak Danish yang paling tampan dan paling keren sedunia,” kata Alexa. Danish hanya mampu menggelengkan kepalanya dan menghela napasnya berkali-kali. Danish menatap Alexa lekat-lekat. Alexa terdiam dan benar-benar takut kalau Danish marah padanya.“Alexa, ikut gue sekarang!” Danish kembali menarik lengan Alexa untuk masuk ke dalam mobilnya.“Hah?” Alexa hanya bisa pasrah.-- Danish menyalakan mesin mobilnya dan mulai mengemudi dalam diam. Alexa yang duduk di sebelah Danish tidak hentinya menatap Danish. Alexa takut kalau Danish marah padanya, apalagi Danish langsung diam seribu bahasa seperti ini. Alexa berdeham
Alexa berjalan keluar Nice Sushi sambil tidak hentinya tersenyum seperti habis meraih nilai sempurna untuk ujian Matematika. Danish menatap Alexa heran dan bertanya kepada Alexa.“Ra, ngapain loe senyum-senyum sendiri kayak gitu? Aneh banget!” Danish menatap Alexa heran.“Engga! Aku cuma terharu ternyata aku bisa pergi kencan sama Kak Danish dan dibayarin makan,” kata Alexa.“Hah? Loe pikir yang tadi gratis? Nih!” Danish memberikan struk Nice Sushi kepada Alexa. Alexa menerimanya dan balas menatap Danish bingung. Danish melayangkan tatapan sadisnya kepada Alexa hingga membuat Alexa langsung cemberut.“Loe lihat yang tadi loe pesan! Baked dragon roll sushi sama ocha dingin. Loe hitung jumlahnya jadi berapa terus loe transfer ke gue! Enak aja loe bilang ini gratis,” kata Danish.“Hah? Jadi aku harus bayar?” Alexa tidak percaya.“Iya, karena gue bukan pacar loe! Sekarang, loe tolong beliin gue kopi sama croissant di sana! Gue males antre,” kata Danish. Danish menu
Danish menghentikan mobilnya tepat di depan rumah Alexa. Danish mempersilahkan Alexa untuk turun dari mobilnya, tetapi Alexa malah diam dan tersenyum penuh makna.“Alexa, what are you waiting for? Cepat turun!” kata Danish.“Nothing, aku cuma mau bilang terima kasih buat hari ini. Apa Kak Danish pikir ini kencan pertama kita?” Alexa terlihat percaya diri.“Hah? Kencan?” Danish bingung.“Iya, aku bercanda. Terserah Kak Danish mau anggap apa,” kata Alexa.Alexa tertawa terbahak-bahak melihat Danish kebingungan. Danish tetap saja ganteng dan menggemaskan dalam segala situasi. Alexa hendak membuka pintu mobil Danish, namun pandagannya tertuju pada sebuah benda di hadapannya. Benda tersebut tidak lain adalah parfum milik Danish yang tergeletak tidak jauh dari tas selempang Danish di atas jok mobil. Tanpa permisi, Alexa langsung mengambilnya dan tersenyum puas.“Nah, ketemu! Akhirnya, aku tahu juga parfum Kak Danish,” kata Alexa.“Eh, kembaliin! Itu parfum mahal dari Perancis,” kata Danish.
“Ra, kamu udah ngerjain PR Fisika? Pinjam, dong!” Kayla memohon kepada Alexa.“Nih, dasar kamu! Hobinya nyalin PR aja terus,” kata Alexa. Kayla hanya nyengir kuda. Alexa cemberut dan menyerahkan buku PR Fisika miliknya kepada Kayla. Untungnya, suasana hati Alexa sedang baik hari ini sehingga Alexa tidak perlu mengomeli Kayla yang tidak pernah mengerjakan PR sendiri.“Makasih Alexa cantik,” kata Kayla.“Iya, sama-sama,” kata Alexa. Alexa melirik jam dinding di kelasnya. Alexa memainkan ponselnya dan membuka Whatsapp miliknya. Alexa senyum-senyum sendiri ketika membuka percakapannya dengan Danish kemarin. Alexa ingat saat pertama kali nekat menelepon Danish hingga nekat mengajaknya kencan ke Warung Pecel Lele Pak Sabar.“Kak Danish? Kak Danish kangen gak sama aku?” Alexa menatap layar ponselnya. Alexa berharap kalau Danish tiba-tiba meneleponnya atau sekedar mengirimkan pesan Whatsapp untuk memberi Alexa semangat menghadapi hari Senin. Kencan pertaman
Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu oleh Alexa telah tiba. Hari ini terkesan begitu istimewa karena Danish menjemputnya. Senyum Alexa merekah saat melihat mobil Danish terparkir di depan rumahnya. Alexa berlari kecil dan langsung masuk ke dalam mobil Danish sebelum Danish marah-marah lagi.“Lama banget, sih! Oh, ya, mana parfum gue? Itu parfum paling mahal yang pernah gue beli,” kata Danish dengan nada tinggi.“Parfum? Kak Danish Adelio yang paling ganteng, aku merasa kalau parfum itu adalah parfum yang paling aku suka. Jadi, parfum itu akan jadi milik aku selamanya. Kak Danish jangan berharap kalau aku bakal mengembalikannya,” kata Alexa.“Alexa, jangan bercanda! Itu parfum mahal,” kata Danish. Alexa hanya menjulurkan lidahnya dan pura-pura tidak mendengar ucapan Danish. Alexa bertekad akan membuat Danish benar-benar kesal hari ini. Alexa juga memang sudah berniat tidak akan pernah mengembalikan parfum Danish. Parfum itu akan Alexa semprotkan saat Alexa benar-benar merind
Danish berjalan berdampingan dengan Alexa saat keluar dari studio bioskop. Danish tersenyum manis dan bertanya kepada Alexa tentang film Probably not in Love.“Ra, gimana film gue? Seru, kan?” Danish membuka topik pembicaraan.“Seru! Seru banget! Aku pikir ini adalah film paling seru yang pernah aku tonton. Eh, Kak Danish tahu engga apa yang bikin film itu seru?” tanya Alexa.“Apa yang bikin seru?” tanya Danish. Alexa menatap Danish dan tersenyum penuh makna. Danish sudah bisa menebak pasti Alexa akan melemparkan rayuan gombalnya kepada Danish.“Karena aku nontonya sama aktor yang super ganteng. Apalagi tadi di bioskop kita …” Alexa tidak mampu meneruskan kalimatnya.“Kita apa? Apa maksud loe?” Danish pura-pura tidak mengerti.“Tadi, we almost …” Alexa kembali tidak meneruskan kalimatnya.“We almost kissed? Nih, otak loe kebanyakan berhalusinasi!” kata Danish. Danish kembali menyerahkan selembar uang kepada Alexa. Alexa menatap Danish bingung. Jangan-jangan, Da