Share

Bagian 14

Sayang. Elan memanggilnya dengan sebutan yang baru. Biasa memang bagi pasangan lain, tapi bagi Dina, sepanjang usia pernikahan drama mereka yang belum genap dua bulan, panggilan itu tak ubahnya oase. Sebuah kesegaran yang menyejukkan.

"Kenapa? Tidak suka ku panggil begitu?"

Dina perlahan mengembangkan senyumnya. Ia tak mau terlihat begitu girang. Cukup seperlunya agar tidak memalukan. Ini membahagiakan tapi tak untuk dirayakan.

"Kenapa harus tidak suka, hanya sebuah panggilan.." Jawab Dina santai.

Elan membelai rambut Dina yang kini rebah di atas dadanya. Ia bisa merasakan dada kenyal Dina tergencet tubuhnya. Hangat mengundang jamahan.

"Sayang.. Turun ya.. Takut ada yang bangun." Pinta Elan terdengar menahan sesuatu.

Dina mendongak, tersenyum jahil. Ini saatnya menjajal kemampuan dan hasrat yang terpendam. Jika Arya pernah menerimanya, mengapa Elan tidak?

Ia mendongak untuk memastikan wajah Elan, dengan seringai mengundang mena

Aulia Lapan Bilan

Jangan lupa vote, komentar, dan kasih bintang yaa, makasih

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status