ROMANSA AGENSI : Pernikahan Kontrak Dengan Mr. Lee

ROMANSA AGENSI : Pernikahan Kontrak Dengan Mr. Lee

last updateLast Updated : 2025-03-21
By:  JolaSkyOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
19Chapters
264views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Jessica memergoki kekasihnya selingkuh setelah pria itu meninggalkan beban hutang atas namanya. Sakit hati karena diperalat oleh sang mantan, Jessica menandatangani kontrak dengan CEO agensi film ternama dari Korea untuk membalaskan dendamnya. "Biarkan proyek film tahun ini aku yang menulis naskahnya." "Apa alasan yang mengharuskan aku menerima permintaan itu?" "Bantu aku membalas dendam."

View More

Chapter 1

BAB 1 - Bencana Hati

Kedua mata Jessica terbelalak, tepat ketika sebuah panggilan telepon barusaja berakhir sepihak. Ia lantas melempar ponselnya ke atas kasur karena hawa panas di kepalanya sudah memuncak.

Mata sayu dan wajah polos tanpa riasan itu memerah. Bibir ranum merah muda bersungut-sungut tanpa suara. Kepalan tangan Jessica, siap menghajar apapun yang ada di depan matanya saat ini jika amarahnya tak bisa ia kendalikan.

Apa ia tidak salah dengar? Pinjamannya di bank menunggak? Padahal jelas-jelas ia selalu memberikan uang cicilan setiap bulannya pada Teddy–sang kekasih– untuk di bayar.

Jessica semakin geram. Dadanya naik turun karena menahan emosi. Ujian hidup macam apalagi ini? Mati-matian ia mengambil semua proyek kerja lepas sampai begadang setiap hari untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membayar cicilan, petaka baru datang lagi.

Kemarahannya membawa Jessica beranjak dari kasur kemudian melangkah cepat menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia harus bertemu Teddy hari ini dan meminta pertanggung jawaban atas cicilan bank yang pria itu pinjam atas nama namanya.

Meski datang ke rumah Teddy untuk mengamuk, penampilan Jessica harus tetap stand on. Riasan tipis menghiasi wajah cantiknya yang merupakan hasil dari perpaduan Jepang dan Sunda Jawa. Mata kecilnya berusaha keras untuk menunjukkan sorot tajam penuh amarah ketika di depan sana ia temukan rumah Teddy yang nampak sepi seolah tidak berpenghuni.

“Teddy! Buka pintunya!” teriak Jessica dari luar. Suara gedoran pintu dan amukan mengusik ketenangan di komplek perumahan yang ditempati oleh kekasihnya itu.

“Teddy!” Lagi Jessica berteriak. Kesal karena tak kunjung disambut, Jessica meraih kenop pintu yang ternyata tidak terkunci. Semesta seakan sedang mendukung Jessica untuk menuntut tanggung jawab seorang pria yang mungkin, masih terlelap di pagi hari yang mendung ini. Semendung suasana hati Jessica karena tagihan hutang yang menggunung.

Kaki jenjang nan mulus milik Jessica menyusuri rumah bergaya Scandinavian. Perpaduan warna coklat kayu dan putih di setiap detail interior rumah ini tidak pernah gagal untuk membuat Jessica terkagum-kagum. Tetapi, sekali lagi, ini bukan tentang rumah. Jessica menaiki tangga menuju lantai dua tempat dimana kamar Teddy berada. Berharap masalah ini segera tuntas setelah bertemu dengan sang kekasih. Bicara empat mata, mencari solusi, lalu bersikap seolah tidak terjadi apapun dan kembali bermesraan.

Begitu terus. Kurang lebih sudah empat tahun lamanya.

Jessica selalu memaklumi apapun kesalahan Teddy. Cinta baginya nomor satu. Harga diri kerap dinomorduakan.

Ketika sampai di depan kamar, pintu ruangan itu tidak sepenuhnya tertutup. Susulan suara desau samar-samar terdengar di telinga, semakin memancing amarah Jessica karena kini pikirannya tak lagi jernih. Namun, tidak menampik. Hatinya nyeri.

Berbagai dugaan buruk mulai menari di kepalanya. Kepala Jessica mendadak pening, namun ia berusaha keras untuk tetap berpijak.

Brak!

Pintu dibuka dengan kasar. Kamar itu hanya mengandalkan sinar matahari yang masuk melalui jendela sebagai penerangan. Bayangan dua orang di atas ranjang membuat hati Jessica berdesir.

“Teddy! Jadi ini yang kamu lakukan di belakang aku?!” kata Jessica dengan suara tinggi. Sorot matanya tajam membunuh kala memergoki dua orang itu sedang beradu pacu dengan kenikmatan satu sama lain.

“Kamu ngapain datang pagi-pagi begini?” hardik Teddy marah. Pria itu tidak segan membalas tatapan Jessica tak kalah tajam seraya melepas rangkulan di tubuh wanita asing di sampingnya.

“Kamu yang seharusnya jawab pertanyaanku! Aku kesini buat minta kepastian, kenapa kamu nggak bayar cicilan pinjaman bank padahal setiap bulan uangnya udah aku kasih.”

“Cicilan bank?” Sebelah alis Teddy melesat naik. “Cicilan apa? Aku merasa nggak punya hutang.”

Jawaban Teddy sontak membuat iris hazel terang itu semakin menyorotnya sinis. “Jangan pura-pura lupa, Teddy! Enam bulan lalu kamu pakai namaku untuk pinjam uang ke bank dan buka bisnis. Sekarang aku diteror sama bank karena kamu nunggak bayar. Dan sekarang, apa ini?!” Netra Jessica menatap nyalang pada wanita yang setia berlindung di balik selimut tebal. Wanita yang usianya jauh lebih muda dari Jessica maupun Teddy.

Sugar Baby. Hah! Jessica menelan bulat-bulat kenyataan bahwa dia sudah dimanfaatkan, dan dikhianati.

“Kamu selingkuhin aku sama cewek macam begini?” hardik Jessica lagi. Jari telunjuk menyorot lurus pada wanita itu. Mengetahui fakta bahwa selama ini Teddy mendua jauh lebih menyakitkan dibanding dengan hutang yang tertunggak. Meski sakit dimanfaatkan secara materi, lebih sakit lagi hatinya karena diselingkuhi.

Teddy beranjak dari tempat tidur, setelah mengenakan jubah mandi untuk menutupi sebagian tubuhnya yang polos. Menghampiri Jessica dengan raut wajah yang tidak terlihat merasa bersalah sama sekali. Hanya seringai licik yang ada di sana, menghiasi wajah oriental pria itu di usianya yang di ujung kepala dua. “Hutang itu kan atas nama kamu, jangan bebankan ke aku dong! Kamu ‘kan tahu, setiap bulan aku selalu minta kamu nabung buat masa depan. Urusan cicilan itu harusnya kamu yang bayar!”

Amarah mulai menjalar di setiap sudut syaraf Jessica. Tangannya terkepal erat saat mendengar kalimat itu dengan mudahnya terlontar dari mulut busuk Teddy. “Uang bulanan yang kamu kasih ke aku, dan cicilan pinjaman itu jelas beda. Uang bulanan itu buat kebutuhan aku, sedangkan cicilan itu tanggung jawab kamu. Jangan tagih ke aku,” kata Teddy lagi. “Lagi pula, mulai hari ini, kamu bukan siapa-siapa aku lagi. Jadi, aku minta jangan ganggu kehidupanku lagi. Bawa pergi semua hutang bersamamu. Jangan seret aku ke dalamnya.”

“Apa maksud kamu?” Jessica memicing.

Teddy terkekeh, sambil memindai setiap inci tubuh Jessica dengan tatapan merendahkan. “Berhubung sekarang kamu udah lihat aku punya wanita lain, jadi, mulai hari ini KITA PUTUS!”

Bagai disambar petir di siang bolong, tubuh Jessica mematung di tempatnya. Wajahnya berubah pias. “P-putus?” gumamnya tidak percaya. Padahal ia berniat untuk memaafkan Teddy atas perselingkuhannya jika pria itu mau mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Seperti biasa.

Jessica menggeleng pelan tidak percaya dengan apa yang ia dengar. “Nggak, ini nggak adil. Kamu harus tanggung jawab sama hutangmu dan minta maaf karena udah selingkuh!” Jessica berkata lirih. Nada bicaranya kian rendah, seraya meredam semua gusar di dada.

Bagi Teddy, tuntutan Jessica terdengar seperti lelucon. Ia tertawa saat mendapati perubahan ekspresi wanita di depannya ini. Dari marah berubah menjadi gurat kekecewaan. “Kamu ini bebal, ya? Udah aku bilang, hutang itu urusanmu dan aku selingkuh juga karena kamu itu.. membosankan. Berhenti ganggu aku lagi dengan tuntutan nggak masuk akal itu atau..” Teddy sengaja menggantungkan kalimatnya. Sebelah tangan pria berpostur 180 cm itu merogoh saku jubah mandi. Mengeluarkan ponselnya kemudian menyetel video adegan panas dirinya dengan Jessica dua bulan lalu.

Jessica terkesiap, ia bahkan sampai menutup mulutnya dengan kedua tangan. “Apa maksud kamu merekam video kita?!” hadirknya tak terima. Tangan Jessica terulur berusaha merebut ponsel milik Teddy namun pria bengis itu sudah lebih dulu menangkis niatnya.

“Awalnya cuma bahan fantasiku aja. Tapi kupikir sekarang akan lebih berguna. Kalau kamu terus mendesakku dengan tuntutan konyol itu dan mengusikku lagi, aku nggak akan segan sebarin video kita ini di internet, bahkan.. situs dewasa gelap!” tandas Teddy mengancam. Tawanya semakin keras tepat di depan wajah Jessica yang menegang.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
19 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status