Share

Bab 24 (Pertengkaran)

Setelah menutup pintu, masih dapat kudengar dengan jelas, umpatan dan makian Ibu, disusul dengan sebuah ketukan dari sebalik pintu.

"Mir, Mira. Ini Abang Mir. Buka pintunya sebentar," ucap Bang Hasan dengan suara yang terputus-putus.

Aku diam tak bergeming dari tempatku. Sudahlah mungkin ini memang akhir dari rumah tangga yang masih seumur jagung ini.

"Mira, Abang mau bicara sebentar saja sayang. Dengarkan Abang dulu," mohonnya lagi.

Seandainya saja tidak ada penghalang pintu ini, pasti sudah kuludahi wajahnya ketika memohon terlebih saat memanggilku dengan panggilan sayang.

"Mira, sebentar saja. Abang mohon. Dengarkan, kali ini saja."

"Hasan ayo kita pulang, untuk apa kamu memohon dengan perempuan piatu tak terdidik itu. Diluar sana masih banyak perempuan yang mau sama kamu," protes Ibu pada Bang Hasan.

"Bu, sini kunci rumahnya, Hasan mau masuk. Hasan tidak mungkin mencari perempuan lain dan meninggalkan Mira, Bu."

Apa katanya? Tak mungkin meninggalkanku?

Rasanya aku ingin tertawa di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status