Share

BAB 6. RUJAK NANAS

Author: Panda Gabut
last update Last Updated: 2023-05-21 16:30:50

Anna pun akhirnya kembali membuka laptop, mencari kabar terbaru Mike di media sosial. Sudah lama Anna tak bermain media sosial karena fokus kerjanya di dunia modeling.

Mike rupanya sudah menikah dua tahun yang lalu, dan berhenti dari aktivitas balapan, sejak tiga bulan lalu. Kecelakaan tunggal mengakibatkan lengan dan  sebelah kakinya cidera dan disarankan untuk tidak lagi

liar di jalanan.

Kepandaiannya mendekati gadis cantik, membuat Mike dengan mudah memperistri seorang pramugari maskapai penerbangan internasional.

Secantik apa pun istrinya, rupanya tak memadamkan beringas nafsu Mike untuk menodai gadis sebaik Vyolin. Mike telah menanam benih di tubuh Vyolin, dan membuat Vyolin kehilangan kebahagiaannya.

"Argggh!" 

Suara teriakan terdengar dari kamar Vyolin, Kevin yang baru saja selesai membereskan bahan makanan ke dalam kulkas langsung saja berlari menghampiri Vyolin.

Vyolin terduduk di lantai, dengan memegangi pinggang dan perutnya. Terlihat cairan berwarna kuning berceceran di sekitar tempatnya duduk.

"Kamu jatuh?" Kevin langsung mengangkat tubuh Vyolin ke atas tempat tidur.

"Iya, aku … kepeleset," ucap Vyolin dengan nafas terengah-engah.

Kevin memeriksa kaki Vyolin dan memeriksanya, akan tetapi dia tidak mencium aroma anyir. Justru aroma wangi zaitun, minyak yang biasa Vyolin gunakan untuk mereka melakukan pijat.

Botol minyak Zaitun terlihat masih ada di atas meja rias, dengan tutup yang terbuka. Cairannya menggenang di lantai dan membuat Vyolin terjatuh.

"Kok, bisa? Kenapa bisa sampai tumpah gini?" Kevin gegas mengambil tisu dan berusaha membersihkan lantai.

"Aku gak tahu, Mas. Kenapa bisa tumpah gitu. Aku tadi bangun, terus udah kayak gitu," jawab Vyolin.

"Kamu baik-baik aja? Apa kita harus ke rumah sakit?" tanya Kevin.

"Gak usah, Mas. Aku gak apa-apa," jawab Vyolin.

Selesai membersihkan lantai, Kevin memijati kaki dan punggung Vyolin. Dalam kepalanya, Kevin masih berpikir keras, mengapa Vyolin masih ingin membahayakan diri sendiri. Kasih sayang tulus dan perhatian Kevin, sepertinya masih kurang untuk membuat Vyolin mau menerima kehamilannya.

**

"Mas, beli nanas, yuk!"

Libur akhir pekan, Kevin berniat mengajak Vyolin jalan-jalan ke Mall yang tak jauh dari rumah mereka. Isi dompet mereka selalu tebal karena keduanya terbiasa hidup sederhana dan tidak menghambur-hamburkan uang. Kevin yang seorang manager keuangan di perusahaan pabrik bahan kimia itu pun, kadang merasa kurang wajar melihat Vyolin jarang belanja.

"Kamu mau makan nanas?" Kevin menepikan mobilnya di pinggir jalan yang langsung saja berdekatan dengan gerobak penjual rujak keliling.

"Iya, Mas. Aku sudah lama gak makan rujak," sahut Vyolin.

Kevin merasa keinginan Vyolin itu normal, karena Vyolin sedang hamil. Dengan senang hati, Kevin ingin mengantar Vyolin ke gerobak penjual rujak itu.

"Eh, Mas. Biar aku aja sendirian yang turun. Mas tunggu di sini," ucap Vyolin tiba-tiba.

"Biar aku temani, Sayang," sahut Kevin.

"Gak usah, Mas. Udah, jangan maksa!" ujar Vyolin dengan wajah ketus akan tetapi diakhiri dengan senyuman.

Kevin pun menyerah, membiarkan istrinya itu berjalan sendirian menuju gerobak tukang rujak. Kevin terus mengawasi istrinya itu, selalu bersikap waspada agar Vyolin  dan bayinya selalu terjaga.

"Udah, Mas. Ayok, jalan lagi," ucap Vyolin setibanya kembali ke dalam mobil.

"Sudah? Banyak banget!" Kevin terperangah melihat seplastik besar irisan buah nanas dan semika penuh sambal rujak yang penuh dengan biji cabai merah.

"Ya, emang aku maunya gini, Mas," sahut Vyolin.

"Apa bakalan habis sebanyak itu?" tanya Kevin heran.

"Habis lah! Udah, jalan aja," jawab Vyolin cepat.

Kevin pun kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan super pelan. Sedangkan Vyolin telah memulai mukbang rujak nanas.

Vyolin terlihat begitu menikmati setiap kunyahannya, hingga seperti tak peduli dengan air mata dan hidungnya yang telah berair. Kevin hanya bisa menyediakan tisu untuk Vyolin, sambil terus menatap tak percaya.

"Apa gak apa-apa, makan sebanyak dan sepedas itu?" tanya Kevin ragu.

"Gak apa-apa," jawab Vyolin cepat.

Kevin pun membiarkan Vyolin, sampai akhirnya mereka telah tiba di parkiran bawah tanah Mall. Vyolin tiba-tiba saja keluar cepat dari mobil dan berlari menuju tong sampah yang cukup jauh dari mobil.

Kevin dengan perasaan sangat khawatir segera menyusul Vyolin.

"Vyolin, kamu kenapa?" tanya Kevin sembari mengusap punggung Vyolin.

Vyolin terus muntah, hingga semua yang dimakannya telah berpindah ke tong sampah. Dengan banjir keringat, tiba-tiba saja Vyolin terkulai lemas ke lantai.

"Vyolin!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Rahasia Bayi yang Dikandung Istri Manajer Dingin   Bab 113. Akhir Bahagia.

    Langit seketika mendung, saat Vyolin dan Kevin baru saja membawa Vyona memasuki mobil. Mereka berencana untuk makan malam di sebuah restoran mewah, bertepatan dengan hari jadi pernikahan mereka yang ke delapan tahun. Karena khawatir pada cuaca takut semakin buruk, Vyolin pun mengatakan pada Kevin untuk di menunda rencana mereka."Aku sudah booking mejanya, Sayang," ucap Kevin menyesal."Gak apa-apa, Mas. Mungkin bukan rejeki kita," sahut Vyolin."Jadi? Gimana?" tanya Kevin sambil menggendong Vyona masuk ke rumah."Kamu bawa Vyona ke kamar, aku akan siapkan makan malam," jawab Vyolin sambil lalu menuju dapur.Kevin membawa Vyona ke kamar, memberikan susu dan menggendong bayi kecilnya itu sampai akhirnya tertidur. Saat Vyona telah tertidur, Kevin pun langsung pergi ke dapur.Area makan tampak gelap, hanya ada penerangan dari tiga lilin yang menyala di meja makan. Asap masih mengepul dari dua piring berisi spagheti dengan saus tomat bertoping keju. Kevin tersenyum, melihat hasil kerja Vy

  • Rahasia Bayi yang Dikandung Istri Manajer Dingin   Bab 112. Mabuk

    Pukul delapan pagi, tepat di pertengahan musim dingin. Masjid Jami Tokyo, tampak ramai menggelar acara pernikahan Tomo dan Donita. Keluarga inti Tomo datang, juga beberapa teman lamanya yang asli tinggal di Jepang. Donita hanya mengundang Hendrik dan Brandon, sedang pernikahannya akan diwakilkan wali hakim.Menggunakan gaun pengantin serba putih, Donita terlihat begitu cantik. Dengan kerudung warna senada berhiaskan renda-renda rajutan sederhana, Donita menjadi pusat perhatian semua yang datang. Tomo terus tersenyum melihat gadis cantik yang kini duduk di sampingnya, sosok yang akan mendampinginya menjalani sisa waktu seumur hidup."Nih, tissu," ucap Brandon menjulurkan sebungkus kecil tisu saku."Ish, kain serbet aja kalau ada," sahut Hendrik ketus."Hahaha. Gak nyangka, ya. Donita akan nikah ngeduluin kita," ujar Brandon sembari menikmati kue cemilan manis yang disediakan keluarga pengantin."Cewek kan memang gitu, selalu pengen ngeduluin," sahut Hendrik."Kita pulang dari sini, har

  • Rahasia Bayi yang Dikandung Istri Manajer Dingin   Bab 111. Ahli Waris Baru

    Sebulan setelah melalui perawatan intensif di rumah sakit, Ayah Mike telah sadarkan diri dan bisa kembali ke rumah. Shock berat membuatnya tak lagi bisa bergerak bebas seperti dulu. Air matanya tumpah lagi, saat mengetahui menantu dan calon cucunya telah tiada.Ibu Mike menyimpan nomor ponsel Vyolin, dan sering meminta Vyolin untuk datang berkunjung. Seperti hari ini, Vyolin membawa Vyona datang ke rumah keluarga besar Baskoro Group. Menghibur orang tua Mike yang masih merasa berduka."Kalian orang-orang yang baik," ucap Ayah Mike saat Vyolin mengupaskan buah jeruk untuknya."Anda juga, Pak," sahut Vyolin lalu tersenyum."Di mana suamimu?" tanya Ayah Mike. Sudah beberapa kali dia menanyakan Kevin. "Masih di kantor, Pah. Sudah dibilang dari tadi," sahut Ibu Mike dengan raut kesal karena Ayah Mike terus mengulang pertanyaan.Sesuatu terjadi pada saraf otak Ayah Mike, membuatnya sulit konsentrasi dan mudah lupa. "Ah, iya. Mau kah suamimu melanjutkan bisnis kami?" tanya Ayah Mike tiba-t

  • Rahasia Bayi yang Dikandung Istri Manajer Dingin   Bab 110. Mengenang Kebersamaan

    Kembali ke dalam sel, Mike disambut wajah duka teman-temannya. Hampir semua orang di sel juga sudah mengetahui perihal nasib malang yang dideritanya. Mike langsung membaringkan tubuhnya ke pojokan sel, menghadap dinding. Tidak ada yang berani mengajaknya bicara. Dalam tatapan kosongnya, Mike terus bertemu dengan bayang-bayang Rianti. Senyum istrinya, bahkan keributan-keributan yang dulu terjadi, Mike merindukan masa-masa itu."Apa kurangnya aku, Mike? Sampai kamu harus begitu ingin mendapatkan anak dari istri orang lain!" Mike kembali teringat pertengkaran mereka saat itu.Mike kembali menyalahkan dirinya sendiri, tentang mengapa semuanya terjadi. Dia langsung beranjak duduk, dan perlahan-lahan membenturkan kepalanya ke dinding. Semakin lama semakin keras."Bos, berhenti, Bos," ucap seorang teman Mike di sel yang langsung mencoba menghentikan Mike.Mike tak bergeming, terus mencoba membenturkan kepalanya dengan keras ke dinding. Semua orang akhirnya menahan tubuhnya, hingga menjauhi

  • Rahasia Bayi yang Dikandung Istri Manajer Dingin   Bab 109. Kenyataan Paling Pahit.

    Rianti masih berada di kamar jenajah, tepatnya di sebuah lemari pendingin khusus. Jasadnya telah dibersihkan dari peluru, hanya tertinggal bekas luka yang membuat merinding siapa saja yang melihatnya.Ibu Mike mengumpulkan keberanian dan kekuatan untuk pergi ke penjara, tempat Mike ditahan. Bersama dengan dua orang pengacara keluarga mereka. Sedangkan Ayah Mike masih dirawat karena koma, serangan jantungnya tak pernah sehebat ini sebelumnya.Mendengar kedatangan Ibunya, Mike merasa senang. Orang tuanya belum pernah datang sebelumnya, walau selalu menanyakan kabarnya pada Rianti. "Mamah, senangnya aku lihat Mamah mau datang," ucap Mike dengan senyum lebar."Ma-maaf, Mamah baru sempat datang," sahut Ibu Mike dengan suara yang begitu berat."Gak apa-apa, Mah. Mamah apa kabar?" tanya Mike.Ibu Mike langsung merasakan sesak di dadanya, mengingat kabar buruk yang saat ini menimpa keluarganya. Segera dia beranjak dari kursi, meninggalkan meja pertemuan dengan Mike dan menangis di luar ruang

  • Rahasia Bayi yang Dikandung Istri Manajer Dingin   Bab 108. TERJADINYA TRAGEDI

    Rianti begitu marah dengan sikap Andrew yang diterimanya pagi ini, tak menunggu waktu lama dia pun segera pergi ke kediaman Ayah mertuanya, CEO Samudera."Mungkin dia pikir, aku gak akan berani mengadu!" ucap Rianti saat melangkah keluar rumah.Sopir pribadi pun langsung melajukan mobil, mengantarkan Rianti ke rumah CEO Samudera. Dengan perasaan gugup,.Rianti mencoba menyusun kalimat yang akan disampaikannya nanti di hadapan Ayah mertuanya.Meski pun kinerja Andrew bagus untuk perusahaan, nyatanya Andrew punya attitude yang buruk. Andrew bahkan sudah berani merendahkan Mike di hadapan Rianti."Menantu, tumben datang ke sini," ucap CEO Samudera yang kebetulan sedang bersantai minum teh di taman depan rumah. Rianti langsung menuju ke sana setelah diberitahu pelayan."Ada apa, Rianti? Perut kamu sakit?" tanya Ibu Mike yang juga ada di sana."Bu-bukan, Mah. Bukan perut yang sakit, tapi hati," jawab Rianti dengan mata berkaca-kaca.Rianti langsung duduk di kursi kosong sebelah Ibu Mertuany

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status