Share

Rahasia Gelap Kekasihku
Rahasia Gelap Kekasihku
Author: Alya Feliz

Prolog

“Kau terlihat frustrasi. Oh, kalau boleh kubilang, kau terlihat depresi.” Leo duduk di sampingnya sambil melepaskan jasnya.

“Enam malam aku tak bisa tidur karena paranoid,” gumam Arsen sambil merogoh saku celananya.

“Paranoid?” Leo tertawa terbahak-bahak sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. “Kau menghabiskan malam dengan kekasihmu, dan kau bilang paranoid? Kosakata baru yang menakjubkan.”

Arsen melemparkan selembar kertas yang sudah terlipat beberapa kali sampai lusuh. “Aku punya pacar psikopat, oh bukan! Dia gila, atau kerasukan? Ah, aku bahkan bisa melihat Rose dalam diri Claire.” Ia terkekeh sambil menyandarkan kepalanya di meja bar. “Sepertinya aku yang sudah gila di sini. Kami bahkan hanya berciuman sepanjang malam, tak ada adegan panas seperti kebanyakan pasangan kekasih.”

Leo membuka kertas itu, melihat coretan-coretan tangan Arsen yang tak beraturan di sana. Nama Rose disejajarkan dengan nama Claire. Di bawahnya ada deskripsi keahlian masing-masing, ciri khas, apa yang tidak disukai, bahkan pakaian dalam warna apa yang sering mereka pakai.

Ia mengangkat sebelah alisnya sambil mendengus. Kemudian matanya melihat nama Tatiana di bawah nama Claire, dan tanda tanya di bawah nama Rose. Keempat nama termasuk yang tanda tanya memiliki karakter yang berbeda-beda, dan hanya dua yang membuat Arsen mendadak berubah menjadi paranoid dalam coretan itu.

“Itu adalah bukti bahwa Claire kerasukan roh jahat, berupa makhluk bernama tanda tanya yang suka mengacungkan pisau. Selalu memakai logat Inggris, yang terdengar seperti orang berkumur di telingaku.” Arsen tertawa cekikikan dengan mata memerah.

“Kau mabuk,” tukas Leo sembari menengadahkan kepala Arsen dengan paksa.

“Aku baru minum sekaleng soda.” Arsen menepis lengan Leo dengan kasar. “Aku tak mau pulang. Gadis itu mulai membuatku takut.”

Leo menatap meja bar di depannya, kemudian menoleh pada Arsen. “Ekspresi apa yang terakhir kali kau lihat hari ini?”

Arsen mendongakkan kepalanya dengan mata sayu. “Dia sedang memutilasi ayam mentah dengan pisau pemotong daging. Memotong-motongnya dengan pandangan nanar, layaknya ayam itu pernah berbuat salah padanya.”

Mereka terdiam cukup lama, sampai seorang bartender menyerahkan segelas minuman pada Arsen.

“Dia...bukan Claire.” Perkataan Leo berhasil membuat Arsen mau menegakkan tubuhnya dan menatapnya serius.

“Langsung saja, jangan basa-basi! Dia benar-benar kerasukan, kan?” tuntut Arsen dengan ekspresi tak sabar.

Leo menggeleng. “Yang kau temui tadi pagi bukanlah Claire, melainkan...James. Dia adalah seorang pria berusia 23 tahun.”

Arsen membelalakkan matanya dengan mulut terbuka. “Dia benar-benar kerasukan!” serunya tak percaya.

"Dia kerasukan arwah seorang pria bernama James!” seru Arsen untuk yang kesekian kalinya, membuat Leo memutar matanya jengah.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
IM Lebelan
hadir baca
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status