공유

RHMD 46

작가: Ziya_Khan21
last update 최신 업데이트: 2025-06-23 21:31:33

Ruby mengangkat bahu kecil, tersenyum samar. "Mungkin aku juga tidak tahu semua tentang kamu. Tapi aku yakin kamu akan berjuang. Kamu punya hati. Kamu melindungi orang-orang yang kamu pedulikan. Dan itu cukup bagiku."

Nio tertunduk sebentar. Kali ini bukan karena sakit kepala, tapi karena rasa hangat yang perlahan tumbuh di dada rasa yang belum lama ini mulai ia kenali kembali dipahami. Dipercaya. Dicintai... mungkin.

"Aku takut, Ruby," bisiknya lirih. "Aku takut kalau suatu hari... aku tahu semuanya, dan kamu menyesal telah mempercayai aku."

Ruby menjawab tanpa ragu, suaranya tenang tapi penuh kekuatan, "Kalau suatu hari itu datang, kita hadapi sama-sama. Bukan sendiri-sendiri."

Hening kembali menyelimuti mereka, tapi kali ini tidak berat. Tidak menggantung. Ada sesuatu yang jauh lebih ringan di antara keduanya, seolah dinding yang perlahan runtuh satu demi satu.

Ruby menggeser duduknya sedikit lebih dekat. Ia tidak menyentuh Nio, tidak mencoba memeluknya. Ia hanya duduk di sana, cuk
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터
댓글 (21)
goodnovel comment avatar
babykiss
bye bye robert tspi sst set amat udah 2tshun aja
goodnovel comment avatar
wieanton
nio klo denger tembakan lgsng down , kepala Langsung cenat cenut..kan dia mm ng mafia sih
goodnovel comment avatar
Viva Oke
Robert akhirnya di berhentikan secara tak hormat. dan Nio jadi pengusaha sukses bersama Ruby.
댓글 모두 보기

최신 챕터

  • Rahasia Hati Mafia Dingin   RHMD 226

    Nio mengangguk, hatinya kian mantap. Ia berdiri, lalu membantu nenek Lina berjalan ke kursi yang telah disiapkan Markus di sudut ruangan.Sebelum duduk, nenek Lina menoleh sekali lagi pada Nio. “Hari ini, Nak, bukan hanya pesta ulang tahun pernikahan. Hari ini adalah bukti bahwa cinta bisa tumbuh kembali, bahkan setelah badai sekalipun. Peganglah itu baik-baik.”Nio tersenyum tulus, menunduk hormat. “Aku akan selalu mengingatnya, Nek.”Hari ini, ia siap berdiri di samping Ruby, tak hanya sebagai suami, tapi sebagai pria yang akan selalu menjaga cintanya.***Langit sore di tepi pantai terlihat indah, dihiasi semburat jingga yang perlahan berpadu dengan biru laut. Angin membawa aroma asin yang lembut, sementara debur ombak menjadi irama alami yang mengiringi suasana sakral sore itu. Di tengah hamparan pasir putih, sebuah altar sederhana berdiri, dihiasi rangkaian bunga putih dan merah muda yang menjuntai, membuat tempat itu tampak hangat dan penuh cinta.Acara hanya dihadiri oleh orang

  • Rahasia Hati Mafia Dingin   RHMD 225

    Ruang rias itu dipenuhi aroma lembut bunga segar dan wangi bedak halus. Ruby duduk tenang di depan meja rias besar dengan cermin yang dikelilingi lampu-lampu kecil, membuat wajahnya tampak bersinar. Jemari perias bekerja luwes, menyapukan kuas tipis ke pipinya, memberi rona alami yang lembut. Rambutnya ditata sederhana dengan sanggul rendah, dihiasi hiasan kecil berbentuk bunga putih. Ruby menatap pantulan dirinya di cermin, hatinya bergetar. Hari ini ia mengenakan gaun pengantin lagi, tapi dengan rasa yang benar-benar berbeda.Gaun putih sederhana yang dipilihnya beberapa hari lalu kini membalut tubuhnya dengan sempurna. Tidak ada detail berlebihan, hanya potongan yang anggun dan elegan, seakan gaun itu memang dibuat khusus untuknya. Ruby meraba perlahan kain gaun itu, merasakan kehalusan teksturnya. Senyumnya muncul tipis, campuran gugup dan bahagia.Pintu ruang rias berderit pelan. Nyonya Ashaki masuk dengan langkah anggun, membawa kehangatan seorang ibu yang selalu menenangkan. Sa

  • Rahasia Hati Mafia Dingin   RHMD 224

    Tuan Ashaki kembali mengangkat cangkir tehnya, kali ini dengan ekspresi lega. “Bagus. Jadi kita punya dua hal untuk dirayakan pesta ulang tahun pernikahan kalian, dan doa agar cucu pertama segera datang.”Nyonya Ashaki mengangguk setuju. “Kami akan mendukung kalian sepenuhnya. Apapun yang kalian butuhkan, katakan saja.”Ruby akhirnya menghela napas, pasrah pada alur pembicaraan. Meski masih ingin mengeluh, hatinya tak bisa mengabaikan tatapan bahagia orang tuanya. Ia pun menunduk, menghirup teh hangat itu perlahan, mencoba menenangkan hatinya. Sementara di sampingnya, Nio tetap duduk dengan wajah tenang, menatap ke depan dengan keyakinan bahwa apa yang ia lakukan barusan adalah langkah terbaik.Usai percakapan panjang itu, suasana di ruang tamu mulai mereda. Tuan Ashaki tampak puas dengan apa yang ia dengar, sementara Nyonya Ashaki dengan wajah lembut kembali menuangkan teh ke cangkir Nio dan Ruby. Malam semakin larut, dan meski hangatnya kebersamaan begit

  • Rahasia Hati Mafia Dingin   RHMD 223

    Nio menatap langsung, tenang, “Syukurlah, berjalan cukup baik. Banyak tantangan, tapi saya menikmati setiap prosesnya. Ruby juga sangat membantu, meski ia tidak menyadarinya.” Ruby tersipu mendengar itu, membuat ibunya tersenyum bangga. Tuan Ashaki hanya mengangguk singkat, namun ada kilatan rasa puas di matanya. Seiring waktu, tawa mulai terdengar di meja makan. Suasana yang semula kaku berubah menjadi hangat. Nyonya Ashaki bahkan menceritakan sedikit kenangan masa kecil Ruby, membuat Ruby menutup wajahnya karena malu sementara Nio menahan tawa. Setelah makan malam selesai, mereka berpindah ke ruang tamu. Suasana jauh lebih santai, lampu hangat menerangi ruangan, dan aroma teh hijau yang baru diseduh menyebar lembut. Nyonya Ashaki menuangkan teh ke dalam cangkir keramik, lalu menyerahkannya pada masing-masing. Ruby duduk di sisi Nio, sementara Tuan Ashaki bersandar di kursinya, menatap mereka dengan mata yang teduh namun penuh wibawa. Ia mengangkat cangkirnya sejenak, menyerup

  • Rahasia Hati Mafia Dingin   RHMD 222

    Ruby duduk di seberang meja kerja Nio, ia menarik napas dalam-dalam lalu berkata pelan, “Nio… aku ingin mengajakmu menemui Papa.”Nio yang baru saja membuka dokumen di laptopnya langsung menghentikan gerakan jarinya. Ia mengangkat kepala, menatap Ruby dengan heran. “Papamu? Maksudmu… malam ini?”Ruby mengangguk pelan, wajahnya menunjukkan keraguan yang sama. “Iya. Tadi siang Papa menelponku, katanya beliau ingin mengundang kita makan malam bersama. Sejujurnya aku juga kaget, mendadak sekali. Tapi… kurasa sebaiknya kita pergi. Aku tidak ingin mengecewakan Papa.”Nio bersandar di kursinya, mencoba mencerna perkataan Ruby. Undangan mendadak itu jelas mengejutkannya, apalagi mengingat hubungan yang selama ini agak kaku antara dirinya dan ayah mertuanya. “Makan malam bersama keluarga? Begitu saja tanpa ada alasan?” tanyanya hati-hati.Ruby menggeleng, meski keraguannya tampak jelas. “Aku juga tidak tahu apa tujuannya, mungkin hanya ingin bertemu. Lagipula… sudah lama kita tidak makan bersa

  • Rahasia Hati Mafia Dingin   RHMD 221

    Nio bisa membayangkan betapa bahagianya Ruby di sini, di tempat terbuka dengan suasana hangat dan akrab.Destinasi ketiga adalah sebuah pantai pribadi yang cukup eksklusif. Jalan menuju ke sana agak jauh, namun ketika mobil berhenti dan Nio turun, semua lelah perjalanan terbayar lunas. Hamparan pasir putih membentang luas, ombak bergulung perlahan, dan suara laut menjadi musik alami yang menenangkan.Clara tersenyum, seolah tahu reaksi Nio. “Ini lokasi favorit untuk beach wedding. Bisa dilakukan sore menjelang senja, ketika matahari terbenam. Bayangkan, pelaminan kecil dengan latar belakang laut, kursi tamu berderet rapi di pasir, dan janji suci diucapkan dengan suara ombak sebagai saksi.”Nio berjalan pelan ke arah bibir pantai, membiarkan pasir menyentuh sepatunya. Ia memandang jauh ke cakrawala, membayangkan Ruby berdiri di sampingnya, gaunnya tertiup angin laut, cahaya keemasan senja memeluk wajahnya.“Indah sekali,” ucapnya lirih. Ia tersenyu

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status