Suamiku mendatangkan seorang terapis ASI pria untukku. Saat memeriksaku, terapis itu bisa-bisanya menelanjangiku di depan suamiku sendiri...
View More"Aku ingin kamu merekam bukti bahwa mereka memang berniat menjebakku. Kalau berhasil, aku pasti kasih kamu imbalan yang pantas. Video ini akan aku musnahkan setelah semuanya selesai," kataku sambil menyerahkan alat perekam ke tangannya. "Pakai ini saja."Yogi menatapku sejenak, lalu mengambil alat perekam itu. "Baik.""Kamu boleh pakai video ini sebagai laporan tugas," ucapku lagi sambil menyerahkan sebuah flashdisk ke tangannya.Keesokan harinya, sesuai dengan rencanaku, Yogi membuat janji temu dengan Alana dan Reza.Untuk berjaga-jaga, selain alat perekam yang kuberikan padanya, aku juga menyelipkan alat penyadap kecil ke dalam saku bajunya saat kami bertemu kemarin.Mereka bertiga sepakat untuk bertemu di rumah Alana.Begitu pintu dibuka, Alana langsung menyambut hangat, "Aduh, Pak Yogi yang hebat, bagaimana? Barang yang kami minta, sudah dapat?"Yogi melirik ke arah Alana dan Reza sambil tersenyum. "Ada di tanganku. Kalian mau pakai ini buat memaksa Selen cerai tanpa membawa harta
[Sayang, tenang saja. Aku akan segera menceraikan Selen. Setelah itu aku, kamu, dan bayi kita bisa hidup bersama selamanya!] tulis Reza[Kalau begitu, nanti aku akan keluarkan video dia dan Yogi. Nantinya Selen nggak hanya akan diceraikan, dia juga nggak akan bisa bawa pergi sepeser pun uang darimu] tulis Alana.[Iya, kamu memang paling cerdas, Sayang. Sudah ya, aku pulang dulu.]⋯Mataku terpaku pada deretan pesan itu, dan hatiku seperti disayat sembilu. Beberapa hari lalu, aku masih sibuk tenggelam dalam rasa bersalah dan kesedihan karena kejadian dengan Yogi. Tak pernah kusangka semua ini adalah skenario busuk yang dirancang oleh dua manusia berengsek itu.Aku menatap laki-laki yang tertidur pulas di ranjang. Rasanya ingin sekali kutebas dia hidup-hidup. Tapi pandanganku beralih pada kamar bayi, anak kami sedang tertidur dengan damai di sana. Tidak. Aku tidak boleh hancur. Aku harus tetap kuat. Aku harus membalas mereka dengan cara yang setimpal.Malam itu juga, aku merekam semua bu
Beberapa hari ini, karena dihantui rasa bersalah terhadap suami dan keluarga, aku jadi berusaha lebih rajin membantu mengurus berbagai urusan rumah.Tapi, hatiku masih terus terbayang adegan dengan Yogi. Ini membuatku tidak fokus saat menyusui anakku.Reza rupanya menyadari ada yang berbeda dariku. "Sayang, kamu nggak nyaman ya habis diterapi? Apa mau aku panggil Pak Yogi lagi buat lihat-lihat?" tanyanya dengan wajah penuh perhatian."Nggak kok, Pak Yogi juga bilang nggak usah buru-buru, nanti saja tunggu dua hari," jawabku cepat-cepat.Reza mengira aku menolak karena merasa risih ditangani laki-laki. Padahal dia tak tahu bahwa yang terjadi sebenarnya jauh lebih rumit dan memalukan.Melihat Reza yang tetap berusaha menjadi suami dan ayah yang bertanggung jawab, hatiku makin remuk. Tepat saat pikiranku nyaris runtuh, telepon dari kantor suamiku masuk. Katanya, ada urusan mendesak dan dia harus kembali ke kantor pusat selama beberapa hari.Jujur saja, aku merasa lega. Setidaknya aku puny
Aku menoleh secara refleks dan tersenyum sopan ke arah Yogi. "Maaf ya, Pak Yogi. Hari ini aku akan benar-benar kooperatif."Yogi mengangguk ringan. "Baik, aku bersiap-siap dulu." Lalu dia mengenakan masker dan melangkah masuk ke dalam kamar.Melihat itu, Alana berkata, "Kamu nikmati dulu sesinya. Biar aku yang temanin Boby main."Beberapa menit kemudian, setelah semuanya siap, aku menutup pintu kamar dan dengan santai membaringkan tubuhku di atas ranjang seperti sudah terbiasa."Bu Selen, hari ini minyak esensialnya sedikit lebih kuat, ya. Aku akan buka dulu agar uapnya tersebar," ucap Yogi sambil menunduk mendekati telingaku. Lalu perlahan, dia mulai mengangkat bagian bawah rokku.Aku menutup mata, mencoba rileks. Aroma tajam dari minyak itu menusuk hidungku dan perlahan-lahan membuatku tertidur.Tepat saat aku mulai bersiap menikmati pijatan Yogi hari ini, tiba-tiba aku merasakan dadaku disentuh, seperti sedang dibelai dan dilingkupi sesuatu. Kemudian telingaku juga disentuh dengan h
"Bu Selen, sesi pijatnya selesai. Sebentar lagi aku akan lanjutkan dengan pijatan intim, tapi Ibu perlu tunggu sampai minyaknya benar-benar meresap dulu."Aku tak berani menatap wajah Yogi. Bulu mataku terus bergetar.Dia pasti menyadari gerakan tubuhku barusan. Cairan yang keluar dari bagian bawah tubuhku mungkin juga tak luput dari matanya."Kalau begitu… berapa lama aku harus menunggu sebelum bisa bangun?""Sepuluh menit. Setelah itu, aku akan lanjutkan dengan pijatan intim."Selama sepuluh menit ini, mata Yogi tak sekalipun beralih dari tubuhku. Tatapannya itu membuatku gelisah, juga terselip rasa girang yang tak bisa kusembunyikan.Begitu waktu habis, Yogi mengambil sehelai kain khusus dan meletakkannya di selangkanganku. Lalu, dia mulai memijat bagian dalam pahaku dengan kedua ibu jarinya.Setiap kali jemarinya menyentuhku, tubuhku refleks bergetar. Sensitivitasku yang tinggi membuat setiap sentuhan terasa berlipat ganda, hingga aku makin sulit menahan diri.Setelah sekian lama t
Sejak aku hamil, suamiku tak pernah lagi menyentuhku.Aku juga wanita biasa yang punya hasrat.Setelah melahirkan, aku memberanikan diri mencoba mendekatinya lagi. Sayangnya, suamiku terlalu fokus mengurus bayi kami dan sama sekali tidak peka terhadap aksiku.Minyak aromaterapi yang hangat perlahan dibalurkan oleh Yogi ke perut bagian bawahku. Kehangatannya menjalar pelan, membuat rona merah muncul di pipiku tanpa sadar.Begitu ujung jarinya mulai menekan dan mengusap dengan ritme naik-turun, tubuhku langsung menegang secara refleks."Bu Selen, jangan tegang. Kalau Ibu sekaku ini, aku nggak bisa melanjutkan pijatannya."Yogi membungkuk sedikit. Wajahnya yang rupawan langsung membuat wajahku semakin panas.Aku tahu aku harus relaks, tapi tubuhku tidak bisa mengikuti. Dibanding gugup, lebih tepatnya ini adalah reaksi alami tubuhku yang mulai bergairah.Aku sudah lama tidak disentuh, terlebih oleh pria asing. Wajar kalau aku merasa canggung.Untungnya, Yogi cukup sabar. Dia mengarahkan na
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments