Short
Air Mata Kerinduan

Air Mata Kerinduan

By:  HanaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
7Chapters
4views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Seorang terapis laktasi pria datang ke rumah. Aku merasa sangat tidak nyaman dan ingin suamiku menggantinya, tapi suamiku malah memarahiku, bilang aku berlebihan dan merepotkan. Namun, yang suamiku tak tahu…. Tepat pada malam dirinya pergi untuk perjalanan dinas, terapis laktasi yang dia panggil tidak hanya menggunakan tangan, tapi juga menggunakan mulutnya. Pada akhirnya, dia bahkan diam-diam membuka gaun tidurku….

View More

Chapter 1

Bab 1

Namaku Rani, berusia dua puluh tujuh tahun dan baru saja memasuki masa menyusui.

Setelah melahirkan, produksi ASI-ku agak berlebih.

Karena anakku tak bisa menghabiskannya, jadi sering terjadi penyumbatan saluran ASI. Membuat dadaku terasa bengkak dan sakit, itu juga sangat membuatku frustasi.

Untungnya, suamiku merasa kasihan dan meminta ibu mertua untuk memanggilkan terapis laktasi.

Namun yang tak kuduga, yang mengetuk pintu rumahku keesokan harinya adalah pria muda setinggi 185 cm.

“Halo kak, namaku Jeff, seorang terapis laktasi.”

Kok laki-laki?

Melihat pria muda di depanku yang tampak ceria, ramah dan sepertinya beberapa tahun lebih muda dariku, tanpa sadar aku pun mengerutkan kening.

Namun, Jeff menggaruk kepalanya dan berkata,

“Jangan takut, kak. Aku profesional dan punya sertifikat resmi.”

Untuk meyakinkanku, Jeff bahkan menunjukkan sertifikat kualifikasinya.

Meski begitu, aku tetap merasa sangat tidak nyaman.

Bagaimanapun, aku adalah wanita yang tertutup.

Tiba-tiba ada pria yang bukan suamiku mau menyentuh tubuhku, hal itu membuat badanku terasa tidak nyaman.

Namun, saat aku memberitahu suamiku untuk berbicara dengan ibu, agar mencarikan terapis wanita, suamiku malah memasang wajah kesal dan memarahiku.

“Rani, meski kamu nggak suka dengan ibu, kamu juga nggak boleh terus mencari-cari kesalahannya! Apa bedanya pria dan wanita? Mau pakai atau nggak, terserah kamu!”

Sikap suami yang acuh tak acuh itu membuatku merasa sangat sedih.

Yang akan disentuh pria lain itu istrinya, bukan istriku.

Dia bahkan tidak keberatan, apa lagi yang bisa kukatakan?

Aku menggigit bibir dan berpura-pura tidak peduli.

“Yasudah, kalau begitu nggak perlu diganti.”

Namun, saat tiba saatnya untuk pijat laktasi keesokan harinya, aku kembali merasa canggung.

“Bisa nggak jangan menyentuhku?”

Aku menarik erat baju tidurku, dengan wajah penuh waspada menatap Jeff yang datang ke rumahku pagi-pagi buta sekali.

Suamiku sudah pergi ke kantor.

Hanya ada aku dan anakku di rumah.

Memikirkan apa yang akan dilakukan pria ini selanjutnya membuatku merasa sangat aneh.

“Kak, kamu nggak lagi bercanda? Bagaimana bisa memijat laktasi tanpa menyentuh?”

Merasakan penolakan keras dariku, Jeff menggaruk kepalanya dengan canggung.

“Haruskah dengan menyentuh? Nggak ada cara lain?”

Lubuk hati terdalamku menolak dan masih ingin berjuang.

Namun, Jeff menunjuk ke arah bayi di ranjang bayi dan berkata,

“Ada, tapi hasil dari cara lain terlalu lambat. Kalaupun kakak bisa menunggu, anakmu juga nggak bisa menunggu.”

Benar, aku bisa menunggu, tapi anakku tak bisa.

Perkataan Jeff menyentuh titik lemahku.

Aku terdiam.

Aku sudah menjadi seorang ibu, aku tak bisa hanya memikirkan diriku sendiri. Aku harus memikirkan anak juga.

“Yasudah… kalau begitu.”

Melihat Jeff di depanku yang lebih tinggi dua kepala dariku, aku menggigit bibir, ragu-ragu cukup lama dan pada akhirnya tetap membuat keputusan.

Anggap saja ini demi anak.

Aku duduk di tepi ranjang, mengumpulkan keberanian dan dengan susah payah memaksakan diri untuk menerima apa yang akan terjadi selanjutnya.

Namun setelah meletakkan tanganku di dada dan melihat Jeff di depanku, aku tetap tak bisa menahan diri untuk bertanya,

“Bolehkah kamu… berbalik dulu?”

Ditatap langsung oleh pria asing, meskipun diriku sudah siap secara mental, aku tetap merasa sangat malu.

“Tentu saja bisa.”

Untungnya, Jeff sangat pengertian dan membalikkan badannya.

Barulah aku menghela napas lega dan sedikit lebih baik.

Namun, saat aku membuka kancing dan memperlihatkan dada, wajahku tetap memerah secara perlahan.

“Kamu… sudah boleh berbalik.”

Aku mengatakannya dengan sedikit malu-malu, menatap Jeff dan tetap ada kewaspadaan dalam hatiku.

Yang tak kuduga adalah setelah berbalik, dia langsung memujiku.

“Kakak, bentuk payudaramu sangat bagus.”

Pujiannya yang tiba-tiba ini membuatku agak bingung.

“Be… benarkah?”

Aku menundukkan kepala karena malu, tapi secara tidak sadar juga membusungkan dada sedikit.

Iya, bentuk tubuhku tidak jelek.

Suamiku juga sering memuji lekuk tubuhku cantik dan payudaraku besar dulu.

Hanya saja, aku tidak mengerti kenapa aku yang dulunya berpayudara besar, setelah melahirkan malah menjadi tepos.

“Iya, banyak wanita akan mengalami tingkat pengenduran yang berbeda setelah melahirkan, tapi aku tak menyangka payudara kakak begitu besar, setelah melahirkan bahkan masih bisa begitu kencang dan indah.”

Jeff memujiku tanpa ragu.

Ini membuat penolakanku terhadapnya berkurang drastis dan kewaspadaan dalam hatiku perlahan menghilang.

Karena tatapan matanya padaku begitu jernih dan dari caranya mensterilkan tangan, lalu mengenakan sarung tangan, setidaknya dia terlihat profesional dalam segi persiapan.

“Kakak, silakan berbaring, aku akan segera mulai.”

Saat Jeff sudah mempersiapkan semuanya, barulah aku menyadari bahwa dia tetap harus menyentuh tubuhku pada akhirnya.

Ini membuat wajahku terasa panas seperti terbakar.

Namun karena sudah sejauh ini, aku hanya bisa menurut, berbaring di ranjang seperti domba kecil yang siap disembelih.

Kemudian, aku menyaksikan Jeff mengulurkan sepasang tangan besar yang hangat.

Sedikit demi sedikit, perlahan-lahan menempel di tubuhku….

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
7 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status