Rahasia Tunangan sang CEO Amnesia

Rahasia Tunangan sang CEO Amnesia

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-14
Oleh:  RDPOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
Belum ada penilaian
14Bab
146Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Marilyn melarikan diri setelah dijual oleh saudarinya sendiri. Namun siapa sangka, takdir membawanya bertemu Elon--pria misterius yang kehilangan semua ingatannya setelah kecelakaan tragis! Marlyn yang terdesak akhirnya mengambil keputusan nekat: mengaku sebagai Giana, kekasih rahasia Elon yang tak pernah diketahui siapapun! Lantas, bagaimana nasib Marlyn selanjutnya? Terlebih, saat perasaan tulus mulai tumbuh pada Elon yang mungkin ingatannya kembali?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Chapter 1

"Kenapa dia melakukan ini?" desis Marilyn, suaranya bergetar menahan emosi kala  menatap tajam ke arah pria paruh baya di hadapannya. 

Baru seminggu berlalu sejak pemakaman kedua orangtuanya - korban perampokan yang berakhir tragis. Kini dia terjebak di sebuah hotel mewah, hasil dari pengkhianatan yang tak pernah dia bayangkan akan dilakukan oleh Aileen, saudari tirinya sendiri.

 

Mengingat nama itu membuat darah Marilyn mendidih. Bagaimana mungkin seseorang yang tumbuh bersamanya, berbagi kenangan masa kecil yang sama, tega menjebaknya dalam situasi mengerikan ini?

 

"Kau pikir kau bisa membeli seseorang seenaknya?!" Marilyn meraih vas bunga kecil dari meja dan melemparkannya ke arah pria itu. Vas itu menghantam dinding dan pecah berkeping-keping.

 

Pria itu hanya terkekeh. "Kau masih belum tahu ya? Saudarimu itu sudah lama terlibat dalam bisnis gelap ini." Dia melangkah maju, membuat Marilyn semakin terpojok.

 

Marilyn menggeleng keras, menolak mempercayai kenyataan yang ada di hadapannya. Seminggu lalu, berita tentang perdagangan manusia hanyalah sesuatu yang dia baca di koran, merasa prihatin sejenak sebelum melanjutkan hidupnya. Sekarang, dia sendiri menjadi korban dari kejahatan yang sama.

 

"Mundur!" teriak Marilyn, tangannya meraba-raba dinding di belakangnya, mencari sesuatu - apa saja - yang bisa dia gunakan untuk membela diri. Matanya bergerak liar menyapu ruangan, mencari jalan keluar.

 

Pria itu menyeringai. "Transaksi sudah dilakukan. Kau tidak punya pilihan lain."

 

Di tengah kepanikan yang menyelimuti, pikiran Marilyn berpacu. Dia harus menemukan cara untuk meloloskan diri. Dan setelah ini, dia bersumpah akan membuat Aileen membayar atas pengkhianatannya.

 

Marilyn terpaku, matanya mengerjap tak percaya mendengar rahasia kelam yang baru terungkap. Sosok saudarinya yang selama ini dikenal pendiam dan pemalu ternyata menyimpan masa lalu yang begitu gelap. Kenyataan menghantam kesadarannya bagai ombak yang menerjang karang - keras dan tanpa ampun.

 

Tawa getir terbit di bibirnya. Tentu saja semua ini masuk akal. Kehadirannya di tempat ini tak lain adalah buah dari rencana Aileen yang telah disusun dengan begitu rapi.

 

"Pengkhianat!" desis Marilyn, amarah bergelora dalam dadanya. Tekadnya mengeras bagai baja - Aileen harus merasakan pembalasan yang setimpal. Saudari tirinya itu pantas mendapatkan konsekuensi yang jauh lebih berat dari sekedar dendam yang kini berkecamuk dalam benak Marilyn.

 

Namun kemurkaan yang membutakan mata hatinya justru menjadi celah bagi sang penyerang. Dalam sekejap, cengkeraman bagai cakar elang mendarat di pergelangan tangannya. Marilyn merasakan tarikan yang begitu kuat hingga tulang-tulangnya seakan hendak remuk. Tubuhnya terhempas ke lantai marmer yang dingin.

 

Pusing akibat benturan belum reda ketika Marilyn menyadari sosok mengancam yang kini membungkuk di hadapannya. Naluri bertahan hidupnya bangkit - tangannya terangkat, kuku-kukunya yang tajam menggores dalam. Jeritan murka memecah keheningan.

 

Marilyn berusaha merangkak menjauh, namun sebuah pukulan keras menghantam wajahnya. Tubuhnya terpelanting, kepalanya membentur sudut meja. Vas kristal di atasnya jatuh berderai. Kesadarannya mulai memudar, tubuhnya kaku tak berdaya sementara kegelapan perlahan menyelimuti pandangannya. Namun dia berusaha untuk bangkit.

 

Serpihan vas bunga berkilau lemah di bawah cahaya temaram, bertebaran seperti kristal es di sekeliling sosok wanita yang terduduk di lantai. Helai-helai rambut hitamnya jatuh menutupi wajah, menyembunyikan ekspresinya dalam bayangan. Jubah mandinya yang berantakan mengkhianati kerentanan posisinya, namun tatapannya yang tajam menunjukkan tekad yang tak tergoyahkan.

 

"Kau akan menyesali ini," desis pria itu sambil mengusap goresan di wajahnya – bukti perlawanan Marilyn yang tak sia-sia. Darah merembes perlahan dari luka itu, tidak dalam namun cukup mencolok untuk memancing pertanyaan yang tak diinginkan di rumah nanti. "Malam ini akan jadi pelajaran bagimu," geramnya, melangkah maju dengan niat yang terpancar jelas di matanya yang gelap.

 

Namun sebelum ia dapat mencapai targetnya, derap langkah tergesa memecah ketegangan, disusul deritan pintu yang membuka.

 

"Pak! Anda tidak apa-apa?" Suara Alex, sang pengawal pribadi, terdengar dipenuhi kekhawatiran. Ia bergegas masuk setelah mendengar kegaduhan dan teriakan dari dalam ruangan, dorongan untuk melindungi atasannya mengalahkan protokol biasa.

 

"KELUAR!" Amarah meledak dari sang pria tua, tangannya mengibas kasar ke arah pintu. "JANGAN PERNAH MASUK KE SINI LAGI! APA PUN YANG KAU DENGAR!"

 

Alex mundur dengan cepat, diikuti dua rekannya yang menunggu di ambang pintu. Dalam hati ia bersumpah akan mengabaikan apa pun yang terjadi selanjutnya – keselamatan karirnya, bahkan nyawanya, bergantung pada kemampuannya untuk menutup mata dan telinga dari apa yang akan berlangsung di balik pintu itu.

 

Derit pintu yang tertutup menggemakan kesunyian ruangan itu. Udara seakan membeku ketika sosok pria itu menatap Marilyn dengan sorot mata yang menyiratkan kegelapan jiwanya. Seringai kejam menghiasi wajahnya yang mengeras oleh nafsu dan amarah yang tak terbendung.

 

"Malam ini akan menjadi malam yang panjang," suaranya serak dan mengancam, mengoyak keheningan seperti pisau yang mengiris udara. Jemarinya yang kasar bergerak perlahan, menyusuri paha Marilyn dengan sentuhan yang membuat bulu kuduk meremang. Tangannya kemudian merayap naik ke arah perut, dan ketika jari-jari itu hendak mencapai dadanya...

 

Dalam sekejap mata, segalanya berubah.

 

Marilyn, yang tadinya terbaring tak berdaya, membuka matanya dengan gerakan yang begitu cepat dan presisi. Semuanya terjadi dalam hitungan detik—terlalu cepat untuk ditangkap oleh mata telanjang, terlalu mendadak untuk diantisipasi.

 

Pria itu bahkan belum sempat memproses apa yang terjadi ketika tubuhnya sudah terhempas ke lantai. Rasa sakit yang membakar menjalar di tenggorokannya, memutus aliran udara dan suaranya. Cairan hangat mulai menggenang di bawah tubuhnya, meresap ke dalam serat-serat pakaian mahalnya, menciptakan kubangan merah pekat yang semakin luas.

 

Dalam pandangannya yang mulai mengabur, ia melihat sosok Marilyn berdiri menjulang di atasnya. Tatapan gadis itu sedingin es, kontras dengan pecahan vas berlumuran darah yang tergenggam erat di tangannya. Darah yang kini mengalir deras dari lehernya sendiri.

 

Keheningan mencekam menyelimuti ruangan ketika tubuh pria itu akhirnya berhenti bergerak. Tidak ada lagi suara napas yang tersengal, tidak ada lagi ancaman yang terucap.

 

Marilyn terpaku, seakan waktu membeku di sekelilingnya. Realitas menghantam kesadarannya seperti ombak yang menerjang karang: dia baru saja mencabut nyawa seseorang.

 

DIA BARU SAJA MEMBUNUH SESEORANG!

 

Seluruh tubuhnya bergetar hebat, kepalanya berputar menghadapi kenyataan yang begitu mencekam. Namun di tengah badai emosi yang berkecamuk, satu pikiran jernih muncul dengan keras dalam benaknya—dia harus pergi dari tempat ini, SEKARANG JUGA!

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
14 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status