"Suamiku... aku... di..." Tanganku gemetar memegang ponsel dan wajahku memerah karena gugup. Suamiku di seberang layar terdengar bersemangat dan penuh antusias, dia sama sekali tidak menyadari bahwa saat ini ada seorang pria sedang memelukku dari belakang.
Lihat lebih banyak"Kamu pulang dulu saja untuk memasak, biar aku yang operasikan ini. Derek menara di sebelah sudah selesai." Suara suamiku terdengar dari luar.Aku berusaha sekuat tenaga menahan diri agar tidak kehilangan kendali, lalu mendorong manajer dengan keras. "Cepat sembunyi!"Keadaannya sudah sangat genting!Dia juga tampak sedikit panik.Manajer melirik ke atas sebentar, lalu membuka pintu besi dan memanjat keluar dengan cepat, kemudian menutupnya kembali."Kamu lagi apa sih? Cepat buka pintunya!""Iya, iya, sebentar!"Aku menjawabnya dengan sekuat tenaga.Namun, suaraku tetap terdengar lemah.Aku tidak langsung membuka pintu, melainkan buru-buru mengambil botol besar air mineral di dekatku dan meminumnya dengan cepat.Begitu air dingin masuk ke dalam perutku, aku merasa sedikit lebih baik.Namun, hanya sedikit saja.Aku tahu aku tidak bisa menunda lebih lama lagi.Aku segera membuka pintu kabin."Kamu lagi apa tadi? Lama banget?"Dia bertanya sambil menunjuk wajahku. "Kenapa mukamu merah ban
"Apa yang kamu lakukan?" tanyaku dengan tatapan penuh kewaspadaan.Dia tersenyum lebar sambil berdiri. "Kak, nggak usah pura-pura suci seperti itu. Kalau memang mau lapor polisi, kemarin kamu pasti sudah lapor. Lagi pula, suamimu sudah nggak jantan, 'kan? Lihat saja kemarin, kamu sampai begitu terangsang."Sambil berkata demikian, dia membalikkan tubuhku dan memelukku dari belakang. "Kak, aku memahamimu. Mulutmu bilang nggak, tapi sebenarnya kamu sangat menginginkannya, 'kan?"Setelah mengatakannya, dia tiba-tiba mengecup leherku.Perubahan yang mendadak itu membuatku tersentak.Aku bahkan tidak langsung bereaksi untuk melawan.Dalam sekejap, pikiranku teringat pada kejadian semalam yang belum terselesaikan, perasaanku tiba-tiba terpancing.Sekilas, senyum mesum muncul di wajahnya.Satu tangannya perlahan-lahan turun ke bawah, sementara tangan lainnya membelai leherku. "Kak, tubuhmu jujur sekali. Masih merindukan semalam, ya?"Rayuan nakalnya membuatku hampir tidak bisa menahan diri.T
Aku memandangnya ragu dan tidak berani menatapnya langsung. "Bukannya kamu sendiri yang menutup telepon? Kamu mabuk, ya?"Suamiku mengendus-endus, lalu berkata, "Bau apa ini di badanmu?"Aku refleks menarik napas dalam-dalam.Itu bau alkohol!Bau yang tertinggal dari mulut manajer tadi.Suamiku mendekat sambil terus mengendus, lalu berdiri di hadapanku. "Kenapa seperti ada bau alkohol? Sepertinya dari tubuhmu. Kamu sudah bisa minum alkohol sekarang?"Sambil berbicara, dia mendekatkan wajahnya ke payudaraku dan mengendusnya. "Kenapa di sini juga bau?"Aku jadi gugup dan buru-buru mengarang alasan. "Kamu mabuk kali. Bukannya itu bau dari badanmu sendiri?"Suamiku tampak linglung dan mengedipkan mata beberapa kali, tubuhnya sempoyongan, lalu dia menjauhkan wajahnya dari payudaraku. "Oh! Hmm! Iya..."Baru saja dia selesai berbicara, tiba-tiba jatuh sepotong celana dalam pria berwarna putih dari balik rokku.Sudut bibirku langsung berkedut.Pasti tadi manajer yang menyelipkannya saat membuk
Suamiku sering kali seperti ini ketika mabuk. Hanya saat dipengaruhi alkohol, dia berani menanyai aku seperti ini...Saat ini, aku benar-benar tidak punya niat untuk membujuknya seperti biasanya, aku hanya ingin dia segera memutuskan sambungan video.Pria di belakangku menarik salah satu tanganku ke belakang, lalu memasukkan jariku ke dalam mulutnya dan menghisapnya. Lidahnya yang besar terus menjilat, membuatku tanpa sadar mengeluarkan suara erangan pelan.Tatapan suamiku tampak sedikit bergetar. "Kamu sedang apa? Kenapa wajahmu memerah? Kenapa tiba-tiba mengerang?"Aku menggoyangkan pinggul, berusaha melepaskan diri dari tangan nakal di belakangku. Namun, manajer sama sekali tidak menghentikan tindakannya, dia justru menekan panggulnya ke arahku, menjepitku erat dari depan dan belakang.Aku sama sekali tidak berani bergerak lagi. Kain tipis yang menutupi tubuhku tertarik begitu kencang, seolah-olah akan robek dalam hitungan detik...Aku berusaha menenangkan tubuhku yang mulai gemetar
Saat ini, aku hanya ingin membantunya cepat selesai. Aku menggenggam tangannya dan menempelkannya di payudaraku"Kalau mau sentuh, sentuh saja, asalkan cepat."Saat menyentuhnya, dia langsung kehilangan sikap patuhnya tadi. Pikirannya sepenuhnya dikuasai nafsu, dan tangannya yang besar mulai meremas tanpa ragu."Hmm...""Pelan-pelan..."Namun, dia sudah tidak mendengar kata-kataku sama sekali. Pak Bima langsung membungkuk dan menarik pantatku yang montok untuk berdiri, lalu duduk kembali di kursi kemudi, membuatku duduk mengangkang di atas tubuhnya.Kemudian, sambil terengah-engah, dia menguburkan wajahnya di payudaraku.Tangannya yang besar menutupi sepenuhnya buah pantatku. Sensasi panas yang menyengat menyebar, seperti duduk di jok mobil yang terpapar sinar matahari terlalu lama.Dia menahanku dengan erat, membuatku benar-benar merasakan panas di antara kedua pahanya yang mustahil untuk diabaikan. Begitu kuatnya, seakan bisa menghancurkan jiwaku.Aku terus menggeliat karena malu dan
Jantungku berdegup kencang, karena guncangan visual yang tiba-tiba dan rasa terkejut yang belum reda. Aku terduduk diam di kursi kemudi dan belum sepenuhnya sadar. Sementara manajer yang bertubuh kekar berdiri tegak di hadapanku. Saat ini, pandanganku tidak tertuju pada wajahnya, melainkan sejajar dengan tonjolan di celananya.Hanya sekilas saja, napasku langsung tersengal. Apa di dalamnya ada sesuatu? Bentuknya mengerikan sekali, begitu garang dan perkasa, bahkan lebih menakutkan daripada yang kulihat di film tadi.Darahku seolah mendidih seperti terbakar, tanpa sadar aku menelan ludah.Sebelum sempat menarik kakiku dengan canggung, Pak Bima sudah mendekatiku. "Kak Dian, bisa bantu aku? Aku sangat nggak nyaman..."Saat berbicara, napasnya terus memburu seolah menahan dorongan kuat. Namun, nada magnetisnya membuatku hampir tidak berdaya.Apa yang dia maksud dengan tidak nyaman? Apa seperti yang kupikirkan?Saat menonton video pendek tadi, aku terus membayangkan munculnya seorang pria t
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen