LOGIN"Bi Ellie, kalau kamu nggak mau beri tahu pihak kampus soal putramu, sebaiknya kamu menurut." Teman sekelas putraku di universitas memeluk pinggangku dan memaksa ingin mengangkat rokku. Aku terus meronta, tapi entah kenapa di dalam hatiku justru timbul gelora yang membara ....
View MoreSebenarnya Marven tidak ingin membantu ayah Jasper. Namun, karena dia terlilit utang dan sangat membutuhkan uang, akhirnya dia pun menyanggupi permintaan itu.Ternyata, insiden di mana Jasper memukul Marven juga merupakan bagian dari rencana. Marven sengaja mengucapkan kata-kata yang menghina diriku di hadapan Jasper, hingga membuat Jasper tersulut emosi dan memukulnya.Dengan cara itu, Marven mendapat alasan untuk masuk ke rumahku secara sah. Kemudian, dia bisa mendekatiku dan melakukan semua itu. Bahkan alasan soal membuat cetakan yang dia pakai untuk mendekatiku hanyalah kedok semata.Hari itu, setelah aku pergi, Marven melihat ponselnya dan mendapati bahwa video yang dia rekam telah terhapus. Dari sana, dia menyadari bahwa aku mungkin sudah tahu semuanya, makanya dia mulai meneleponku berkali-kali.Tabita mendengarkan pengakuan Marven dengan wajah marah. Dia kembali menendang anaknya sekali lagi dengan geram."Marven, Marven ... aku harus bilang apa padamu? Bukankah uang bulanan ya
Mengetahui bahwa Jasper tidak menyukai sesama jenis membuatku sedikit lega. Namun, kenyataan bahwa dia justru jatuh cinta pada Tabita benar-benar membuatku bingung.Aku terdiam sejenak, lalu menepuk pundaknya perlahan. "Nak, kamu sudah dewasa. Ibu akan menghormati pilihanmu. Tapi orang seperti Marven terlalu berbahaya. Kita harus persiapkan diri mulai sekarang."Jasper memahami kekhawatiranku dan mengangguk menyetujui.Aku pun memutuskan untuk membawa Jasper pergi dari tempat itu, agar Marven tidak mendapat kesempatan untuk mencelakainya. Kami menginap di sebuah hotel untuk sementara, sambil diam-diam mengamati karena ingin tahu langkah apa yang akan diambil Marven selanjutnya.Mungkin karena aku tak kunjung pulang, atau mungkin karena dia menyadari video semalam telah terhapus, Marven terus-menerus meneleponku. Namun, aku langsung memutus sambungan setiap kali dia menelepon dan akhirnya, aku memblokir nomornya.Orang seperti dia tidak layak lagi diberi kesempatan untuk membela diri. D
Aku melihat tangannya yang satu lagi mengeluarkan ponselnya dan membuka kamera. Namun, mengingat orientasi seksual anakku, akhirnya aku tidak menolaknya.Harus diakui, usia muda memang sangat menyenangkan. Apalagi, pria muda yang masih kuat tentu lebih menyenangkan lagi. Malam ini, aku merasakan kebahagiaan yang telah lama tidak kurasakan.Tubuhku bagai bunga yang telah lama layu, kini disirami kembali dan mekar dengan indah yang luar biasa. Menjelang larut malam, aku baru bisa tertidur lelap, dalam rasa letih dan nyeri yang masih membekas.Saat aku terbangun, waktu sudah hampir menjelang siang. Aku masih terbaring di kamar. Di sampingku, Marven sudah tidak ada.Aku segera duduk dengan panik. Saat melihat bekas-bekas yang tersebar di tubuhku, sudut bibirku justru menampilkan senyum kecil. Meski awalnya semua ini kulakukan demi membantu Jasper, pada akhirnya, aku sendiri juga menikmati semuanya.Teringat akan Jasper, aku pun bergegas menuju kamarnya. Namun, ternyata Jasper tidak ada di
Jasper menggeleng pelan. "Bu, tadi waktu aku menyeberang jalan, aku nggak sengaja tertabrak. Aku kaget sekali, makanya aku langsung telepon Ibu. Tapi, orang yang nabrak itu baik, kok. Dia kasih aku empat juta untuk periksa ke dokter. Karena aku merasa nggak kenapa-kenapa, jadi aku biarkan dia pergi."Mendengar penjelasan Jasper, hatiku akhirnya tenang. Di saat bersamaan, aku kembali bertanya-tanya, anak sejujur dan sepolos ini, bagaimana mungkin dia bisa berbohong padaku? Bagaimana mungkin ... dia benar-benar menyukai sesama jenis?Meski hatiku masih diliputi keraguan, melihat dia baru saja mengalami kejadian seperti ini, aku memutuskan untuk menunda pembicaraan. Tunggu sampai kami pulang, baru aku akan tanyakan semuanya dengan jelas.Memang benar tangan Marven tidak terluka, tapi bagaimanapun juga dia adalah anak dari sahabatku. Sahabatku juga masih berada di luar kota untuk urusan pekerjaan. Mau tak mau, aku harus membiarkan Marven ikut pulang ke rumah bersama kami.Pikiranku benar-b
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.