“Hati-hati, takut ada bodyguard Tania yang menjaga” ucap Nana mengingatkan yang lain
“Iya” ucap yang lainnya secara perlahan
Perlahan mereka masuk dengan hati-hati dan setelah mereka melihat tidak ada siapa-siapa di sana mereka pun langsung masuk ke dalam dengan cepat, di dalam mereka sudah melihat Kevin yang berlumuran darah serta keadaan yang tak sadarkan diri, mereka semua langsung menghampiri Kevin dan langsung membawanya naik ke mobil dan pergi ke rumah sakit agar Kevin bisa selamat karena Kevin sudah mulai kehabisan darah.
Sesampainya di rumah sakit Kevin di bawa ke ruang ugd karena dia harus segera di tangani karena Kevin kekurangan darah dan dia butuh darah agar dia bisa selamat, dan pihak rumah sakit langsung menanganinya.
Sementara itu di rumah Rain dan Tania yang sedang menonton bersama mereka memutuskan untuk pergi bersama dan jalan-jlan bersama sebelum Rain besok pergi ke pernikahan Kak Ara, mereka berdua
“Engga ada apa-apa, gi mana kalau kita main lagi, perut aku udah mendingan” ucap Rain pada Tania adan langsung menariknya dan bermain permainan lain“Kita naik itu yah” ucap Rain dengan santai dan semangat dan bahkan tanpa persetujuan dari Tania dia langsung menariknya dan menaiki wahana tersebutRain dan Tania menaiki wahana ontang anting yang membuat mereka seperti sedang dudukdan terbang di udara, mereka berdua tertawa bersama dan Tania merasa sangat senang bisa bermain dengan Rain, dia merasa sangat bahagia setelah sekian lama tidak ada yang bisa membuat dia bahagia setelah Ayah dan Bundanya.Setelah bermain wahana tersebut Rain dan Tania bermain wahan lain lagi, di sana Tania merasa sangat bersyukur karena dia bisa sebahagia ini selagi dia bersama dan dekat dengan Rain.Setelah menaiki wahana Rain dan Tania bermain beberapa permainan, dan salah satunya tembak-tembakkan, yang jika di menangkan mendapatkan hadiah boneka, Rain da
“Mau maksa gua, apa gua nggak salah dengar” ucap cowok tersebut dengan menunjukkan gestur tidak percaya kalau dirinya di suruh minta maaf sama Rain“Elu yakin mau paksa gua” ucap cowok tersebut lagi karena dirinya tidak percaya ada yang menyurunya untuk meminta maaf paksa jika dia tidak mau“Cepat minta maaf, karena gua masih mau main di sini” ucap Rain dengan santai dan tidak takut sama sekali“Kalau gua nggak mau” ucap Cowok tersebut dengan nada bertanya yang songong“Kalau gitu gua akan paksa” ucap Rain dengan santai“Mau paksa gua” ucap cowok tersebut dengan tengil dan lanjut bilang “Paksa aja kalau bisa” ucap cowok tersebut dengan menunjukkan gestur Rain di suruh maju untuk melawannya dan Rain pun menghela nafas sebentar lalu maju menyerang cowok tengil itu dengan santai.Rain meju menyerangnya terlebih dahulu dan ternyata cowok itu juga bisa berkelahi,
membuat baju yang mereka kenakan basah semua dan di tambah mereka tidak membawa pakaian ganti dan terpaksa bermain dengan pakaian yang basah, mereka bermain dengan seru, Tania merasakan hal yang belum pernah dia rasakan sebelumnya, dia bisa merasa sangat bahagia saat seperti ini dengan Rain, dan bahkan dia tidak pernah merasakan hal bahagia seperti ini saat dia bersama dan bermain dengan teman-temannya, dia merasakan hal yang berbeda dengan Rain, dan dia bahkan tidak mau waktu berlalu begitu cepat, dia ingin waktu berhenti sekarang saat dia merasa bahagia seperti ini, namun itu semua tidak mungkin karena dia tidak bisa memberhentikan waktu begitu saja kecuali Tuhan sudah menghendaki waktu berhenti.Mereka bermain dengan senang dan bahagia, Tania mengajaknya bermain wahana air sekali lagi Rain pun mengiyakannya karena dia melihat Tania sangta senang bermain wahan tersebut, Rain mengikuti apa yang Tania bilang agar Tania bisa bahagia saat bersamanya, walaupun dia tidak melakuka
“Engga ada Bunda, hanya bertemu orang rese aja tadi di sana dan ngeselin ngata-ngatain aku, jadi aku balas aja, tapi Rain malah menahan, katanya dia nggak mau aku berbuat hal yang tidak di inginkan, padahal kan itu juga buat dia, dia tadi juga berantem sama orang itu” ucap Tania pada Bunda Laura yang mendengarkan dengan baik“Apa Rain terluka ?” tanya Bunda Laura pada Tania“Sedikit dia kena pukulan bunda, tapi katanya dia baik-baik aja” jawab Tania pada Bunda Laura“Berani sekali mereka, Bunda akan beri perhitungan sama mereka” ucap Bunda Laura dengan kesal karena Rain terluka“Rain engga akan setuju Bunda membalasnya, aku sudah melakukannya tadi, tapi dia mencegahnya, jadi mending tidak usah Bunda” ucap Tania pada Bunda Laura“Bunda akan melakukannya secara diam-diam agar Rain tidak mengetahuinya” ucap Bunda Laura pada Tania“Ya udah terserah Bunda aja,” uc
Rain dan juga Tania juga setuju dengan ide Bunda Laura, setelah menemukan ha tersebut Rain dan Tania pun izin sama Bunda Laura untuk masuk ke dalam kamarnya masing-masing untuk istirahat, sedangkan Bunda Laura dia masih tetap di ruang menonton dengan santai menonton film yang dia suka sambil mengecek kembali ponselnya jika ada pekerjaan yang terlewat olehnya.Di dalam kamar Rain berpikir kembali apakah dia harus mengikuti cara Bunda Laura agar dia bisa kembali ke rumah Bunda Laura, sedangkan dia tidak berpikir seperti itu, dia ingin tetap bersama Kak Ara dan juga Mira adiknya, namun bagaimana pun keinginan Bunda Laura tidak bisa di bantah, bagaimana pun caranya Rain tidak kembali, pasti Bunda Laura akan menemukannya dan membawanya kembali lagi ke rumah yang dia tinggalin sekarang ini.Rain bingung dia harus seperti apa,di satu sisi dia ingin tinggal bersama Kak Ara dan juga Mira, di satu sisi lagi Bunda Laura yang menolongnya dan sekarang dirinya sudah di angkat menjad
Rain mengedarai mobil dengan santai dan riang karena dia akan bertemu dengan Kak Ara dan juga keluarganya dan juga teman-teman rumahnya yang sudah dari kecil berteman dengan Rain.Rain memacu mobilnya dengan cepat karena dia sudah tidak sabar untuk sampai di pernikahan Kak Ara.Sementara itu di tempat pernikahan Kak Ara yang sudah menunggu cukup lama akhirnya penghulu itu pun datang dan mereka semua langsung saja memulai pernikahan tersebut, namun Kak Ara meminta agar penghulunya menunggu beberapa menit lagi karena masih ada yang dia tunggu hadir di pernikahannya, penghulu tersebut pun mengabulkan permintaan Kak Ara, mereka menunggu beberapa menit lagi.Setelah menunggu sekitar dua puluh menit orang yang di tunggu oleh Kak Ara belum juga datang dan itu membuat semua keluarga menjadi bingung sebenarnya Kak Ara menunggu siapa, banyak yang bergosip tentang orang yang sedang di tunggu Kak Ara, pak penghulu tersebut pun sudah tidak bisa menunggu lagi karena dia ada j
Rain berjalan dengan santai dengan senyuman manisnya melewati kedua debkolektor tersebut yang sedang bengong, dia berjalan menuju Kak Ara yang sedang menunggunya kembali dari dunia yang tidak di ketahui oleh Kak Ara“Rain” ucap Om Lukman dan juga Tante Aleta dengan kaget karena dia melihat bahwa ponakan laki-lakinya itu benar-benar datang di pernikahan kakaknya yang sangat penting ituRain berjalan menuju Kak Ara, dan setelah sampai di depan Kakaknya, Kak Ara langsung memeluk Rain dengan erat dan Kak Ara juga meneteskan air mata bahagianya karena dik laki-lakinya sekarang berada di depannya dan bahkan sekarang dia sedang memeluknya dan itu membuatnya sangat bahagia, setelah berpelukan dengan waktu yang cukup lama akhirnya Rain mengeluarkan suaranya“Apakah aku datang terlambat ?” tanya Rain dengan santai seolah-olah tidak terjadi apa-apa, dan seolah-olah dia tidak pernah pergi dari sisi kakaknya itu“Kakak menunggu kamu
Rain pun menghentikan penghulu tersebut setelah dia dapat mengejar pak penghulu dan mencoba berbicara baik-baik sama penghulu tersebut, namun penghulu tetap tidak mau menikahi kak Ara dan juga bang Ari dengan alasan kalau dia akan menikahkan orang lain lagi di tempat lain.Karena hal tersebut mau tidak mau Rain menggunakan cara yang mau tidak mau dia gunakan demi pernikahan kak Ara berjalan dengan lancar, sementara itu para tamu undangan dan keluarga terdekat melihat penghulu tersebut pergi pun menjadi bingung dan bertanya-tanya ada apa.Rain yang sedang berada di depan pak penghulu dia menelefon seseorang yang bisa membantu dirinya yaitu Tania, anak dari penguasa negri ini.“Halo Rain, ada apa ?” tanya Tania dengan penasaran“Halo Tania, apakah bisa bantu aku ?” tanya Rain pada Tania“Ada apa ?” tanya Tania penasaran“Pak penghulu Kak Ara tidak mau menikah kan Kak Ara karena dia ada jadwal menikah k