Share

Tinggal di rumah Aneh

Joane membuka matanya. Pandangannya masih remang-remang. Ia mencoba mengerjapkan matanya dan mengedarkan tatapan matanya ke sekeliling ruangan itu.

Joane bangun dan mencoba untuk duduk. Otaknya sedang mencoba untuk berpikir dengan hal yang sebelumnya terjadi saat Ia memasuki rumah besar ini dari pintu belakang.

Tiba-tiba pintu terbuka, Joane ketakutan dan naik ke atas tempat tidur lagi dan merapatkan tubuhnya ke sudut sambil memeluk lutut. Seraut wajah wanita yang sudah cukup renta terlihat di pintu yang sudah terbuka.

Wanita tua itu perlahan mendekati ranjang Joane. Ia kemudian terkekeh melihat wajah Gadis yang ada di depannya itu menjadi pias dan pucat.

"Kemarilah, mendekatlah padaku. Jangan takut begitu, Aku ini bukan setan." katanya sambil mengulurkan tangannya. Joane belum bergeming dari tempatnya, Ia masih ragu dengan perkataan wanita tua itu.

"Namaku Nek Ishaq, ayo kemarilah. Lihatlah makanan ini. Kau pasti lapar kan?" dengan masih diliputi perasaaan takut, Jaone beringsut perlahan mendekati Nenek itu.

"Aku Joane" dengan suara lirih dan agak bergetar, Ia menyebutkan namanya.

"Nama yang cantik. Secantik orangnya. Ayo makanlah dulu, habiskan semuanya ya."

Nenek Ishaq kemudian pergi meninggalkan Joane sendirian di kamar itu.

Setelah bayangan Nenek itu tak terlihat lagi, Ia pun mulai memakan hidangan yang ada di atas meja dekat ranjangnya. Semua makanannya habis tak tersisa. Karena memang dari pagi Joane belum mengisi perutnya.

Ia membawa piring kotornya untuk di taruh di dapur. Di depan puntu kamar, Ia celingukan mencoba menerka ke mana arah dapurnya. Namun, tiba-tiba matanya menangkap sesosok bayangan hitam yang ada di lantai atas.

Tapi Ia yakin, sosok itu bukan Nenek Ishaq. Perawakannya agak tinggi, seperti seorang Laki-laki.

"Hey, apa yang sedang Kau lakukan d sini?" suara Nek Ishaq mengagetkan Joane.

"Nenek,....Aku cuma mau ke dapur menaruh piring kotor ini Nek."

"Itu, pergilah ke sana. Jangan lupa cuci saja sekalian biar bersih."

Joane melangkah menuju arah yang tadi ditunjukkan oleh Nek Ishaq. Dalam hatinya merasa heran juga, karena di rumah sebesar dan semewah ini hanya ada Nek Ishaq dan seseorang yang Ia lihat tadi.

Dan Gadis itu pun baru ingat, ketika Ia pertama kali mellihat sosok Nek Ishaq yang sangat menyeramkan seperti hantu dan Ia langsung pingsan tak sadarkan diri. 'Lalu, Siapa yang telah membawanya ke dalam kamar tadi?' batinnya sedang diliputi sejuta pertanyaan.

Selesai mencuci piring dan gelas yang kotor tadi, Joane memutuskan untuk kembali ke kamar yang tadi. Namun, baru beberapa langkah, suara Nek Ishaq kembali mengagetkannya. Ia pun menoleh ke arah suara deheman Nek Ishaq.

'Aneh sekali Nenek ini, datang dan pergi tiba-tiba. Seperti hantu saja.' gumamnya dalam hati.

"Iya Nek, ada apa?"

"Kemari, duduklah sebentar. Aku ingin bicara padamu." Joane pun duduk berhadapan dengan wanita tua itu.

"Dengarkan Aku baik-baik. Mulai besok tugasmu adalah membersihkan semua rumah ini dari lantai satu sampai lantai dua."

"Hah, Aku Nek? tapi, Aku......."

"Jangan membantah, atau Kau akan Aku usir biar jadi gelandangan di luar sana?"

"Iya Nek, baiklah." Joane tak berani membantah lagi. Daripada nanti diusir dan jadi gelandangan di jalanan kan?

Ingat, bangun yang pagi dan langsung mulai bekerja. Menyapu, mengepel dan mengelap semua kaca biar bersih. Mengerti?"

"Iya Nek, mengerti." angguknya dengan perasaan takut.

"Bagus, sekarang Istirahatlah. Jangan lupa obatii kakimu itu. Aku tidak mau lukamu itu jadi busuk dan rumah ini jadi ikut bau." Nek Ishaq menunjuk sebuah kotak obat yang ada di tembok.

"Ingat baik-baik Joane, tugasmu hanya membersihkan rumah ini sampai lantai dua saja. Jangan sekali-kali Kamu naik ke lantai tiga."

"Memangnya ada apa di lantai tiga Nek?" tanya Joane dengan perasaan was-was.

"Karena di lantai tiga ada monster yang sangat buas dan akan menerkam Siapa saja yang berani lancang memasuki sarangnya." jawab Nek Ishaq dengan penuh tekanan. Seketika bulu kuduk Joane meremang dan berdiri.

Tanpa banyak bertanya lagi, Ia pun segera mengambil obat dan berlari masuk ke dalam kamarnya.

'Sebenarnya rumah Siapa ini? dan benarkah apa yang dikatakan oleh Nek Ishaq tadi kalo di rumah ini ada monster?' Ya Tuhaann, ku mohon lindungi Aku'. doa Joane sebelum Ia memejamkan matanya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status