Share

Bab.16: Perubahan Sikap

Din, Kamu bermimpi?" terdengar suara lembut Mas Dito yang kini telah duduk di ujung tempat tidur.

"Iya, Mas sku bermimpi," jawabku.

"Emang mimpi apa, kok sampai teriak segala?" tanya Mas Dito heran.

"Mimpi buruk Mas," sahutku seraya mengerjapkan mata yang masih terasa lengket.

"Makanya, kalau mau tidur itu baca do'a dulu!" ucap Mas Dito mengingatkanku.

"Sudah Mas, setiap mau tidur aku selalu berdoa terlebih dahulu!" timpalku membela diri.

"Kamu sudah sholat ashar?" tanya Mas Dito seraya menatap wajahku dengan sorot mata yang meneduhkan.

"Belum. Aku kan baru bangun tidur, Mas!" jawabku dingin.

Mas Dito terdiam. Sepertinya dia ingin menegur, tetapi urung dilakukan karena melihat sikapku yang dingin.

Aku segera melangkah menuju dapur, untuk menyiapkan makan dan minuman kesukaannya, yaitu teh tawar hangat. Hanya menyiapkan dan tidak membawanya ke ruang tengah seperti biasa. Sementara Dita masih tidur dengan nyenyaknya.

Aku masih memikirkan mimpi barusan. Apa maksud dari mimpiku itu?

Setel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status