Share

Bab.25: Kabar Baik

Aku menelan salivaku, karena berkata sok bijak padahal dalam hati menutupi semua masalah dari suami sendiri. Mas Dito menatap lekat, seolah dia sedang menguliti semua kebohonganku. Aku memalingkan wajah, berpura-pura memijit kakiku yang tidak terasa pegal.

Malam ini adalah malam kedua aku tidak dapat memejamkan mata hingga menjelang pagi. Keesokan harinya aku merasa lemas, suhu tubuhku pun cukup tinggi. Sepertinya aku demam. Namun tetapi tetap memaksakan diri untuk bangkit dari pembaringan, tetapi kepalaku terasa sakit dan pandangan berkunang-kunang. Akhirnya aku memutuskan untuk berbaring kembali.

Mencoba berusaha memejamkan mataku, agar bisa beristirahat meskipun hanya beberapa menit. Tetapi tetap tidak bisa. Beban fikiran tentang hutang pinjolku yang membuat seperti ini. Aku sangat tersiksa dengan masalah yang dibuat oleh Ismi, si Ratu pinjol yang sebenarnya.

Samar-samar aku melihat Mas Dito masuk ke dalam kamar, sepertinya dia baru selesai mandi. Mas Dito pasti heran melihatku ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status