Share

26

Esok pagi, aku dipanggil oleh ayah di labnya. Wajahnya tampak marah sekali dan tidak enak untuk dilihat. Tiba-tiba dia memukulku begitu saja. “Kamu pikir aku tidak tahu? Kamu berencana mempermainkan ayah?”

Ayah menunjukkan monitor di mana kakak disandra. “Anakku sendiri mengkhianatiku. Untung aku menemukan data rahasia ini.”

Aku memohon pada ayah agar membebaskan kakak. Data-data rahasia yang dipegang kakak dibeberkan di hadapanku. Ayah yang emosi kini melampiaskannya padaku. Soal kekuatanku? Dia memasang versi baru dari gelang itu.

Kulihat kakak juga memohon agar ayah tidak menyiksa diriku. Ayah menatapku dengan tajam, “Kurasa kamu perlu dicuci otak sebentar. Untuk kakakmu, aku akan membuangnya bersama pasanganmu. Bersyukurlah karena aku tidak membunuh mereka.”

“Madania? Jangan sentuh dia ayah! Jangan sentuh kakak juga! Jangan apa-apakan mereka!” pintaku.

“Kalian berdua akan kucuci otak bersama

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status