Home / Fantasi / Reborn Farmer to Richer / [05] Hari ketika - Bertanya-tanya

Share

[05] Hari ketika - Bertanya-tanya

Author: Zhi
last update Last Updated: 2021-09-06 14:28:14

Pada akhirnya dia gagal memasak nasi goreng itu sendiri, karena dia tidak tahan melihat bahwa koki baru itu bahkan hampir menjatuhkan piring dan memotong tangannya sendiri ketika ia baru saja masuk ke dalam dapur. Melihat ketakutan yang terpancar di mata koki baru ketika ia mengatakan tujuannya dan segera memiliki tepian mata yang memerah, dia hanya bisa menyerah dan melambaikan tangannya. 

"Baiklah, kau bisa memasaknya untukku." 

Akhirnya ia berlalu dan menikmati makanan dari Koki dan memang layak baginya untuk memuji nasi goreng dengan tampilan yang begitu mewah dan dia sempat merasa enggan untuk memakannya. 

Ini sudah hampir pukul tujuh malam, dia keluar dari kamarnya setelah berkutat begitu lama di dalam kamar mandi yang sangat berbeda dengan sumur yang selalu ia gunakan. Ia hampir saja menyerah dan berpikir tidak perlu untuk mandi. 

Tetapi, dia mengurungkan niatnya. 

Kali ini dia berjalan ke depan meja makan, dan menyapa Paman Li yang telah menunggu dengan berdiri di sudut meja makan. 

"Paman, apakah aku makan malam sendirian?" 

Paman Li membungkuk dan menjelaskan, "Tuan berpesan bahwa dia hanya bisa kembali esok hari dikarenakan kota C sedang ada badai, dan penerbangan tidak dapat dilakukan." 

Houran mengangguk mengerti, "lalu, bagaimana dengan Ā mu?" 

"Asisten nyonya baru saja memberikan kabar bahwa Nyonya tidak akan kembali dalam waktu dekat dan mengingatkan agar Tuan muda makan malam tanpa menunggunya." 

Houran mengangguk lagi, "lalu Jie jie, ia juga belum kembali dari universitas?" 

"Nona kedua biasanya tidak akan kembali jika sudah malam hari, dia akan tinggal di hotel atau salah satu apartemen yang dibeli keluarga di dekat universitasnya." 

Houran hanya dapat mendesah di dalam hatinya, orang kaya dengan uang berlimpah tidak akan merasa keberatan untuk membeli satu gedung apartemen demi kenyamanan putrinya. 

Benar-benar tidak pelit perihal uang. 

Tiba-tiba dia mengingat sesuatu, dan melihat ke arah Paman Li, "Ā mu mengatakan bahwa aku masih memiliki seorang saudara laki-laki?" 

"Oh, Itu Tuan muda tertua, dia masih berada di perguruan tinggi sekaligus menanggani perusahaan bersama dengan Tuan, jadi dia sangat jarang kembali ke rumah kecuali untuk keperluan penting atau acara besar yang memerlukan kehadirannya di rumah, selebihnya Tuan muda tertua memilih untuk tinggal di apartemen miliknya." 

Jadi sepertinya, baik ayah maupun saudara pertamanya termasuk dalam daftar bangsawan penggila kerja. Mereka bahkan tidak pulang ketika tubuh ini mengalami kecelakaan dan kehilangan ingatan. Mungkin dia harus menunggu untuk melihat mereka secara langsung untuk melihat apakah mereka sulit untuk dihadapi atau tidak. 

Houran tidak bertanya lebih jauh, ia mulai mengambil nasi dan lauk dan makan dalam diam. 

Setelah makan, Houran beranjak ke ruang bersantai dan merebahkan dirinya di atas sandaran sofa dan merenung. Ia lalu melirik Paman Li yang masih mengikuti dan berdiri tidak jauh dari sofa. 

Ia menunjuk ke arah single sofa di sebelahnya, "Paman Li, kau bisa duduk di sini. Jangan hanya berdiri di sana, apa kakimu tidak pegal?" 

"Tetapi, Tuan muda ...." 

"Duduklah, aku ingin membicarakan beberapa hal, atau kau tidak ingin berbicara denganku, Paman?" 

"Baiklah, baiklah." Paman Li bergegas untuk mendudukkan dirinya di sofa, lalu melihat ke arah tuan mudanya yang kembali melamun. "Apa yang ingin Tuan muda ketahui?" 

Houran sebenarnya tengah merenungkan apakah yang harus ia ketahui terlebih dahulu, apakah itu mengenai tubuh yang ditempatinya saat ini, ataukah mengenai keluarganya yang tampak sempurna tetapi entah bagaimana tidak terasa seperti apa yang ada, Houran mempertimbangkan hal itu sejenak. 

Houran melirik Paman Li sebentar, lalu berbicara, "apakah sebelumnya aku juga makan malam sendirian seperti malam ini?" 

Paman Li tidak segera menjawabnya, ada beberapa keraguan yang membuatnya harus mempertimbangkan jawaban dengan hati-hati, "setiap malam ... memang Tuan muda selalu makan sendirian seperti tadi. Hanya ketika terjadi sesuatu yang penting semua orang akan berkumpul." 

Houran mencerna jawaban itu selama beberapa saat. 

"Sesuatu yang penting itu seperti apa, Paman?" 

"Seperti ulang tahun Tuan muda, misalnya. Semua orang akan kembali ke rumah untuk pesta perayaan dan memberikan hadiah pada Tuan muda." Jelas Paman Li dengan hati. 

Houran mengusap dagunya, "anu, Paman ... kapan ulang tahunku?" 

"Itu adalah bulan ke empat pada hari ketiga belas." 

Houran bergumam, "13 April. Angka sial." 

"Tidak! Tidak! Tuan dan Nyonya selalu menekankan bahwa tidak ada angka yang bisa menjadi pembawa sial, apalagi itu adalah tanggal lahir Tuan muda Houran. Tidak mungkin menjadi membawa sial." 

Houran hanya mengangguk dan tidak memperpanjang masalah ini. 

"Lalu bagaimana dengan ulang tahun Jie jie dan Dage?" 

Paman Li berpikir sejenak sebelum menjawabnya, "keduanya telah berhenti merayakan ulang tahun mereka di dalam kediaman. Tuan muda pertama terbiasa merayakan ulang tahun dengan rekan kerja dan klien perusahaan, sedangkan Nona kedua, biasanya akan berkumpul bersama teman di universitasnya." 

Houran mengangguk, "lalu, tanggal lahir mereka?" 

"Ini sungguh ajaib tuan muda," sahut Paman Li dengan antusias, "keduanya sama-sama lahir di bulan ke tujuh, pada hari ke tujuh belas dan hari ke dua puluh." 

"Siapa yang lahir pada hari ke tujuh belas?" 

"Ah, itu adalah Nona kedua." 

Jadi, Mei Qixuan, Dagenya lahir pada hari ke dua puluh. 

Dia akan menyimpan ingatan ini baik-baik, atau setidaknya mencatatnya sehingga ia dapat membantu mereka merayakannya di rumah bahkan jika itu hanya dengan kue atau roti yang akan dia buat dengan tangannya sendiri. 

Bagaimana bisa mereka melewatkan acara makan bersama bahkan jika itu hanyalah sarapan? Di desanya yang dulu, makan bersama adalah adat yang dianggap sakral. Yang satu tidak akan makan tanpa kehadiran yang lain, dan itu dapat merekatkan perasaan antara keluarga, antara saudara atau anak kepada orang tuanya. Itulah mengapa makan bersama dianggap sangat penting di dalam desanya. 

Houran teringat sesuatu, "bagaimana dengan hari pernikahan? Apakah Ā mu dan Ā ba pulang di hari itu?" 

Paman Li terlihat ragu untuk mengatakan apa yang berada di dalam pikirannya. Bibirnya menipis, lalu menghela nafas sejenak, "Tuan dan Nyonya sudah lama berhenti merayakan hari pernikahan mereka, Tuan muda." 

Houran tertegun, tidak siap untuk mendengarkan jawaban yang menunjukkan bahwa hari itu mungkin tidak penting bagi keduanya. Apakah hanya karena mereka terlalu sibuk? Ataukah mereka memang tidak memperdulikan hari penting itu?

Houran harus menarik dan menghembuskan nafasnya dua kalo berturut-turut, sibuk memikirkan banyak sekali kemungkinan dalam keluarga ini. Dia juga tidak bisa tinggal dalam keluarga yang akan terus bertindak seperti ini. Lebih baik untuk mencari semacam cara. 

Tapi Houran masih belum menemukannya. 

Ia menghela nafas sekali lagi, lalu berkata, "Paman, apakah ini hanya aku, atau kau juga merasa bahwa kediaman ini lebih terdengar seperti persinggahan sesaat untuk penghuninya?" 

"Mereka bahkan tidak menetap di dalamnya." 

[To Be Continued] 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Reborn Farmer to Richer   [72] Hari ketika - Rencana Bersantai

    Selepas pulang sekolah hari ini, Houran mendapati bahwa Dage-nya, sudah menunggu di ruang bersantai dan memintanya juga Huan-huan untuk datang kepadanya begitu mereka selesai makan siang. Di Ruang makan, ia bahkan sempat berdiskusi dengan Huan-huan kira-kira apa yang akan di bicarakan oleh saudara pertamanya itu. Juga, tiba-tiba Dokter Fan yang merawatnya sebelumnya itu keluar dari kamar tamu dengan tampilan yang sangat kuyu dan lingkaran hitam tampak di bawah kelopak matanya. Dia ragu-ragu untuk bertanya, "Dokter Fan, kau tidak terlihat baik, mungkinkah kau sedang sakit?" Dokter Fan meneguk segelas air putih, menggosok pinggangnya dan membalas dengan keluhan setelah itu, "aku tidak sengaja mabuk kemarin, dan sekarang seluruh tubuhku terasa seperti baru saja bekerja menabrak pohon berkali-kali." Houran sedikit terheran-heran, "seorang dokter juga boleh m

  • Reborn Farmer to Richer   [71] Hari ketika - Mabuknya Fan Mingli

    [Mu Qixuan's Side.] "Jadi?" Ia menyusul duduk di depan pria yang duduk dengan tubuh bersandar pada sofa di seberang. Matanya tertutup, tetapi ia tidak bisa memastikan apakah orang ini memang mengantuk atau hanya terlalu mabuk. Jiang Xu, sekretarisnya berdiri samping sofa, meringis dengan perasaan bersalah. "Maaf, bos. Tapi, Dokter Fan benar-benar menolak kembali jika saya yang membawanya." Jelasnya dengan terbata-bata. Tidak berani untuk menatap langsung sang atasan. Dirinya sendiri juga tidak mengerti mengapa orang mabuk bisa menjadi begitu keras kepala untuk kembali hanya dengan bosnya yang sangat galak. "Sangat merepotkan," ia menendang lutut si pria mabuk. Sangat kesal karena panggilan mendadak yang membuatnya harus berakhir di klub malam ini tanpa memiliki kesempatan untuk menolak. Mengirim sang sekretaris ternyata tidak membantu sama

  • Reborn Farmer to Richer   [70] Hari ketika - Sebuah Keluarga

    "Jadi, paman telah mengakui semuanya?" Mu Qixuan menatap kedua orang tuanya dan mencoba untuk menegaskan, setelah mereka semua berkumpul di meja makan dan menunggu keduanya untuk menceritakan asal mula mengapa akhirnya mereka mengurungkan niat untuk berpisah. Nyonya Mei menjadi yang menanggapi pertanyaan itu, "benar, kami berpisah sejak meninggalkan rumah ini hari itu. Aku terlalu cemas memikirkan kemana Ran-ran pergi, dan ayahmu untuk pertama kalinya akhirnya merasa takut bahwa ia mungkin akan kehilangan sesuatu yang sangat penting. Kami sama-sama memiliki kecemasan masing-masing saat itu. Kami tidak bisa berpikir jernih." Ada jeda sejenak. "Bahkan aku sudah menemui pengacara, memutuskan mengambil hak asuh atas Ran-ran. Saat itu, Ā mu menemui satu kesulitan, jika aku membawa Ran-ran, maka itu memisahkannya dari saudaranya. Aku merasa tindakan ini jelas

  • Reborn Farmer to Richer   [69] Hari ketika - Keputusan Orang Tua Mei

    Houran tidak pernah menduga bahwa apa yang menunggunya di rumah adalah dua sosok yang sebelumnya membuat dia sedih dan hampir menyerah jika mereka benar-benar ingin berpisah satu sama lain, dia sudah ingin menyiapkan beberapa sikap jika pada akhirnya mereka berdua memberikan keputusan perpisahan itu. Dia tidak tahu bahwa mereka akan mengambil keputusan begitu cepat. Fan Lihuan juga menatap kedua orang ini, dan melihat dari kemiripan di antara mereka dengan bocah yang berada di sampingnya, tidak sulit untuk menebak siapa mereka. Ia segera melirik sosok di sebelahnya yang tertegun, dan wajah itu menunjukan kesedihan yang samar. Nyonya Mei menjadi yang lebih dahulu mendekat dan meraih bahu putranya, "Ā mu mendengar ini hari pertama Ran-ran pergi ke sekolah, apakah itu menyenangkan?" "Um." Houran mengangguk. "Maaf, karena kami be

  • Reborn Farmer to Richer   [68] Hari ketika - Sepulang Sekolah

    "Tuan muda, Huan-huan, bagaimana hari pertama kalian di sekolah? Menyenangkan? Apakah kalian mendapatkan teman baru yang banyak?" Kepala Fang masih mengemudi dengan satu tangan, dan berusaha mencari bahan obrolan dengan keduanya. Sedangkan kedua bocah di kursi belakang saling menatap canggung, tidak mungkin mereka mengatakan yang sebenarnya. Hari pertama mereka sudah di bumbui dengan perkelahian, meskipun itu adalah Fan Lihuan yang mengalahkan mereka, dan Geng Baigu itu berlari sambil mengancam mereka untuk membalas dendam. Fan Lihuan tidak ingin mengatakan apa-apa, dan itu berarti bahwa Houran yang harus angkat bicara. Dia bersiap sejenak dan segera menerbitkan senyum cerah di wajahnya, "hari pertama kami sangat menyenangkan, Fan Lihuan juga sangat disukai karena di tampan." Kepala Fang tertawa sambil melirik

  • Reborn Farmer to Richer   [67] Hari ketika - Harus di Hormati

    Kecanggungan yang jatuh di sekitar tempat duduk mereka segera mengundang rasa ingin tahu dari siswa lain di dalam kelas itu. Beberapa tampak melihat secara langsung, sementara beberapa yang lain tampak berpura-pura melirik atau mencoba meraih sesuatu yang jatuh. Yangxu, tampak gugup di antara mereka, dia berbisik sebentar, "ini ... Mengyia, mereka masih anak baru, jadi sulit untuk menjadi dekat begitu tiba-tiba." Gadis itu, Mengyia, yang seluruh wajahnya memerah dan tampak akan meledak kapan saja tiba-tiba mengulas senyuman, dan merapikan rambut ke belakang telinganya, "ah, benar, itu adalah kesalahanku. Lihuan pasti sangat tidak nyaman dengan hal ini." Melihat tingkahnya yang jelas-jelas tengah mencoba untuk menggoda pihak lain, Houran berbalik dan menatap Fan Lihuan yang masih menunduk dan mengamati buku yang entah sejak kapan berada di tangannya. &nbs

  • Reborn Farmer to Richer   [66] Hari ketika - Datang ke Sekolah

    "Belajarlah dengan baik, dan pulang dengan cepat. Kepala Fang akan menunggu di gerbang sebelum jam pelajaran selesai. Segera pulang, atau panggil saudara jika kalian harus melakukan sesuatu lebih dahulu." Houran dan Fan Lihuan mengerti suasana hati Mei Jiayi ketika ia terus mengatakan hal ini, bahkan saat itu entah kali ke berapa dia mengulanginya. Saat tengah di dalam mobil, mereka lelah untuk menganggukan kepala setiap kali menanggapi pesan-pesan dari Jiayi. Houran mengangguk lagi saat ini, dan tidak bisa menahan diri untuk mendorong Jiayi segera pergi. Tetapi sebelum itu, dia harus mengatakan tentang hal yang menganggu pikirannya. Dia memegang lengan saudarinya, "Jie jie, bisakah jika aku meminta Kepala Fang untuk menunggu sedikit lebih jauh dari gerbang?" "Mengapa?" Jiayi tidak bisa merasa heran untuk hal ini. "Aku tidak ingin

  • Reborn Farmer to Richer   [65] Hari ketika - Persahabatan Kedua Paman

    Jing Li pergi ke dapur kali ini untuk mengambil susu coklat untuk Tuan muda-nya, tetapi dia menemukan kepala pelayan termenung di meja makan. Seakan-akan, pihak lain sedang memikirkan sesuatu yang berat. Dan Jing Li yang memiliki keluhan yang sama tidak bisa menahan diri untuk menyapa pihak lain. "Paman, apa yang kau lakukan melamun sendirian di sini?" Tanyanya sambil menarik kursi di sebelah pihak lain. Paman Li yang tengah melamun itu tersentak ketika mendengarkan suara orang lain, dia segera tersenyum dan bertanya balik, melirik ke arah botol susu di tangannya, "mengambil susu coklat untuk Tuan muda?" Jing Li mengangguk, "stok di kamarnya habis." "Ah, benar. Para pelayan pasti lupa menambahkan stok susu di kamar Tuan muda, dan lagi aku tidak mengingatkan mereka juga." Sahut Paman Li dengan Lesu. "Tampaknya Paman sedang

  • Reborn Farmer to Richer   [64] Hari ketika - Persiapan yang Rumit

    "Dage sudah menemukan sekolah yang tepat untukku, begitu cepat?!" Mu Qixuan mengangguk dengan tenang ke arah Ran-ran yang masih memiliki Bubu di pelukannya, dan juga Fan Lihuan yang mengusap telinga anjing yang tampaknya mulai tertidur itu. Kemarin, setelah mendengarkan permintaan dari Ran-ran, dia segera sigap meminta sang sekretaris, Jiang Xu untuk meneliti mana sekolah yang sekiranya tepat dengan keinginan adiknya tetapi juga tetap memenuhi standar yang ia tetapkan. Ia tidak ingin sekolah kumuh, atau tertinggal hingga menyebabkan sistem pendidikan yang tidak semestinya. Kualitas pendidikan untuk anggota keluarga Mei harus tinggi meskipun dari sekolah yang biasa. Houran segera meletakkan Bubu di pangkuan Fan Lihuan, menyebabkan anjing itu ingin menggonggong tidak terima, dan tetapi itu terhenti karena usapan lembut di kepalanya.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status